Wanita Angkatan Udara Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun )
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
Baris 22:
=== Teknisi Pesawat Terbang ===
 
Tujuh [[Penerbang|penerbang]] Wara, rata-rata sudah 18 tahun menggeluti [[Penerbangan|penerbang]]. Dari dua kali pendidikan penerbang militer wanita, dua orang yang senior, Sulastri Baso dan Hermuntarsih, sudah mencapai pangkat [[etnan Kolonel]] [[Penerbang]]. Lima yang lain, umumnya berpangkat [[Kapten]] [[Penerbang]] kecuali yang mengundurkan diri lebih awal dari Wara, Sumartini dan Hendrika Aries. Namun demikian, kedua wanita itu pun masih menggeluti penerbangan di luar [[TNI AU]] sebagai [[Pilot|pilot]] [[Sipil|sipil]], seperti halnya Sumartini yang menerbangkan Pesawat Angkut Transall, buatan [[Perancis]], milik PT. Manunggal Air.
 
Sementara yang tetap di [[TNI AU]], semua sudah memasuki staf baik di Markas Besar maupun di markas-markas satuan daerah. [[Kapten]] [[Penerbang]] Inana Musailimah misalnya, orang yang berhasil menyandang captain pilot pada Pesawat [[Casa 212]], kini ditugaskan di staf pengasuh pada [[Akademi Angkatan Udara]] (AAU), [[Yogyakarta]], yang menurut rencana tahun depan akan menerima taruna wanita.