Islam di Bengkulu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- didalam + di dalam) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun) |
||
Baris 37:
Lokasi makam Sentot Alibasyah ini berada di daerah Kampung Bali atau lebih tepatnya berada pada arah Barat provinsi Bengkulu. Kondisi makam cukup terawat dengan baik, dipasang cungkup berwarna putih, serta disekelilingnya terdapat makam-makam lain yang berasal dari masyarakat sekitar. Lokasi makam mudah dijangkau dengan kendaraan, karena berada sekitar 200 meter dari jalan raya.
Bukti-bukti sejarah masuknya Islam di Bengkulu belum teridentifikasi secara utuh, karena sedikitnya peninggalan sejarah yang menunjukkan kapan masuknya Islam di Bengkulu dan penulis belum menemukan hasil penelitian tentang hal tersebut. Namun
Walaupun demikian tulisan Rencong Ka-Ga-Nga merupakan tulisan suku Rejang Bengkulu pertengahan abad XV, dan dikenal dengan sebutan [[Aksara Rencong|tulisan Rencong]], yang cara menulisnya dilakukan dari kiri ke kanan secara melintang (horizontal). Istilah Rencong lazim dipergunakan oleh sarjana Belanda. Tulisan aksara rencong disebut juga dengan aksara Ka-Ga-Nga, atau Ulu (Surat Ulu) . Dari sumber lokal yang terhimpun dalam tulisan pada ruas-ruas bambu (Gelumpai) diperoleh keterangan bahwa pada tahun 1417 M seorang dai dari Aceh bernama Malim Mukidim datang ke Gunung Bungkuk Sungai Serut Awi, kawasan Lematang Ulu. Ia berhasil mengislamkan raja Ratu Agung penguasa Gunung Bungkuk saat itu . Dengan demikian tulisan-tulisan tersebut dengan jelas menceritakan Islam di Bengkulu.
|