-->Lembagan Swadaya Masyarakat muncul sebagai Alternatif baru sistem perkaderan bangsa indonesia pada dekade awal 1970-an, setelah Kesatuan Aksi Mahsiswa Indonesia membubarkan diri pada bulan februari 1969. Sejak saat itu tak pernah lagi tampak adanya koordinasi pergerakan-pergerakan mahasiswa, baik dalam bentuk kesatuan idea apalagi pengorganisasian phisik.
Munculnya gerkan Mahasiswa Menggugat, Gerakan Penghematan, dan Kesatuan Anti Korupsi pada tahun 1969-1970 lebih merupakan Gerakan Kemahasiswaan yang bersifat sporadis dan eksperimental .
Kehadiran LSM pada mulanya di Eli-elukan sebagai model alternatif yang trendy ,betapa tidah LSM lebih lincah bergerak mengingat pundaknya tidak tertipah beban struktural intra organisasi , sebagaimana lazimnya ormas mahasiswa yang secara vartikal memiliki pengurus pusat , wilayah dan cabang. LSM lebih cepat mengambil keputusan dan nyaris tidak mempunyai forum pertanggungan jawab sebagai lembaga pengawasan intern, di banding dengan Dewan Mahasiswa yang di awasi oleh Majelis Permusyawaratan
LSM dapat di bentuk dan di bubarkan tanpa harus melewati prosedur yang jelilmit. Karena itu, LSM dengan mudah merancang kegiatannya, yang pada umumnya berorientasi pada program pemngabdian kemasyarakatan, dan mewujudkan program dalam kegiatan nyata sepanjang penyandang dana, yang bersal dari dalam dan luar negri siap membantu. Penyandang dana menjadi "kunci" eksistensi LSM >> bersambung