Candi Belahan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Candi Belahan Tag: |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
Petirtaan Belahan, lebih dikenal dengan candi Belahan adalah sebuah pemandian bersejarah dari abad ke 11, di masa kerajaan [[Airlangga]]. Petirtaan Belahan terletak di sisi timur gunung Penanggungan, tepatnya di Dusun Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan [[Gempol, Pasuruan|Gempol]]. Menurut sejarah, selain sebagai tempat pertapaan Prabu [[Airlangga]], petirtaan ini juga di fungsikan sebagai pemandian selir-selir Prabu Airlangga. Oleh karena itu, sebagai bentuk pengabdian dibangunlah 2 patung permaisuri Prabu
* Mitos sejarah
Pada tahun 991 M, Raja Bali yaitu [[Udayana]] membuat sebuah candi di sebelah barat Gunung Pananggungan, [[Kabupaten Pasuruan|Pasuruan]], Jawa Timur. Nama candi itu adalah Petirtaan''' '''Jolotundo, dibangun untuk memperingati hari kelahiran anaknya yakni Airlangga. Pada tahun 1009 M, Airlangga yang sudah dewasa membangun candi yang berdekatan dengan Petirtaan''' '''Jolotundo tersebut. Warga setempat menyebutnya Candi Belahan, atau Candi Sumber Tetek. Arca keduanya melambangkan kesuburan. Konon, kolam ini adalah tempat mandi para istri dan selir Prabu
Airlangga. Bagian puting arca Dewi Laksmi sempat diperbaiki, karena awalnya air yang keluar hanya jatuh di kakinya. Dikhawatirkan hal ini bisa merusak kaki patung, maka pengelola candi berinisiatif untuk memasang pipa di bagian dada tersebut agar airnya langsung meluncur ke kolam.<ref>http://barucoba67.blogspot.com/2013/01/tentang-candi-sumber-tetek-candi-belahan.html</ref>
|