Parakan, Temanggung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 118:
* ''Pasar [[Legi]]'', Jetis Kauman.
* ''Pasar Entho'', Parakan Wetan.
* ''Sendang Sidhukun atau lebih di kenal Pemandian Traji konon di sendang ini pada penjajahan belanda sering dijadikan tempat spiritual saat malam malam 1 suro oleh pejuang asli jawa''.
* ''Pemandian Traji''.
* ''Pondok Pesantren Kyai Parak'', Kauman Parakan.
* ''Pondok Pesantren Zaidatul Maarif (PPZM)'', Kauman Parakan, Pondok Pesantren tertua di Parakan.
Baris 134:
* ''Ndibak'': Lantunan puji-pujian Islami dalam bahasa Arab, yang dinyanyikan bersama-sama yaitu dengan membacakan sebagian kitab [[Barzanji|Barjanji]].
* ''Kadaro'': lantunan puji-pujian terhadap rosul diiringi tiga buah [[rebana|terbang]] besar yang sampai sekarang masih eksis tiap malam jumah pahing berlatih di musholla wakfiyah (bani israel) karang tengah parakan kauman.
* ''[[Barzanji|Zanzanen/ Barjanjen]]'' (selawatan jowo)lantunan pijian kepada nabi saw dengan musik perkusi tradisioal kelompok ini ada di kampung Nglondong, jogomertan, Klewogan, dll .
* ''Salabat'' di kampung kembaran desa campursalam parakan.
* ''[[Burdah]]an''. hampir sama dengan ''Ndibak'' tetapi lebih sering dilakukan oleh kaum ibu.
*'''Hadrah''' hampir sama dengan Kadaro tetapi jumlah rebana yang dipakai lebih banyak dan masih sering di lakukan di Linkungan Klewogan di rumah Alm Bpk H. Murtadho (H. Atmo) dan Desa Nglondong yang sering dilakukan di kediaman KH.Masduq Muafiqin pengasuh Ponpes Darussalam
 
=== Makanan tradisional ===
Baris 157:
* ''Wolak-walik'', kue bakar berbentuk bundar pipih dengan bahan dasar tepung dan pisang, dibungkus daun pisang.
* ''Kipo'', kue bakar berbentuk lonjong pipih dengan bahan dasar tepung yang berisi adonan gula jawa dan kelapa, dibungkus daun pisang.
* ''Widaran'' kue berbenduk angka delapan yang di goreng dan di lapisi dengan gula pasir
 
Makanan di Parakan juga banyak yang dinamai dengan istilah yang unik2, antara lain: