Istana Negara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8:
Pada tahun [[1820]] rumah peristirahatan van Braam ini disewa dan kemudian dibeli ([[1821]]) oleh pemerintah kolonial untuk digunakan sebagai pusat kegiatan pemerintahan serta tempat tinggal para gubernur jenderal bila berurusan di Batavia (Jakarta). Para gubernur jenderal waktu itu kebanyakan memang memilih tinggal di [[Istana Bogor]] yang lebih sejuk. Tetapi kadang-kadang mereka harus turun ke Batavia, khususnya untuk menghadiri pertemuan ''Dewan Hindia'', setiap Rabu.
Rumah van Braam dipilih untuk kepala koloni, karena [[Istana Daendels]] di [[Lapangan Banteng
belum selesai. Tapi setelah diselesaikan pun gedung itu hanya dipergunakan untuk kantor pemerintah. Selama masa pemerintahan Hindia Belanda, beberapa peristiwa penting terjadi di gedung yang dikenal sebagai ''Istana Rijswijk'' (namun resminya disebut '''''Hotel van den Gouverneur-Generaal''''', untuk menghindari kata Istana) ini. Di antaranya menjadi saksi ketika sistem [[tanam paksa]] atau ''cultuur stelsel'' ditetapkan Gubernur Jenderal
|