Toar dan Lumimuut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) k rrt |
Banyak kesalah penulisan di |
||
Baris 3:
== Versi geraldo ==
Cerita ini termasuk [[mitos]] karena pada zaman lampau orang Minahasa menganggap cerita ini suci dan tidak secara sembarang
Cerita Toar-Lumimuut yang paling lengkap dan yang terbaik
=== Versi Cerita Rumages ===
Baris 13:
''Oooh Talingan nio untenge minatontonai …….Eeeeh Rambi-rambian''.
Artinya :wahai dengarkanlah ceritera yang telah
''Si minatontonai wanam puruk u langit ………. Eeeeeh Rambi-rambian''
Baris 30:
''Niakumo si mahawe^ena^ase , yah wiamo angka^aya^an''
Artinya: Sayalah pemberi ingatan kesadaran berpikir, dan saya telah ada
''Yah werenanku an tanak, leme^ loyo kampe''
Baris 76:
''Wo rimuru^ ma^wire-wirei , u la^it um bene^''
Artinya ; dan yang
SYAIR KELIMA :
Baris 123:
''Yah Ongah u nuwu^na mingkot sia , LUMIMU'UT u ngaranku''
Artinya: Dan dengan jelas
''Yah tentu kang-kasi^I, Sia Limiwaga u ngaranku''
Baris 148:
''Yah , witu kai lawiz , wo zei'kazei'an''
Artinya : Dan
SYAIR KE-SEMBILAN:
Baris 162:
''Sa kura u lalana, angika ayome wia''
Artinya : Dan bagaimana caranya, hinga dapat tiba
''Wo kura um pa’az-na, in Tumou wia''
Artinya : Dan bagaimana keinginannya, hidup
SYAIR KE-SEPULUH :
Baris 184:
''Ya wituma un Arina, Linengkaran niaku''
Artinya :
SYAIR KE-SEBELAS :
Baris 220:
''Un Uka’ Winutame, am batuna Tumou – tou''
Artinya : Tempurung
SYAIR KE-TIGABELAS:
Baris 226:
''Um Bantang – ku ayur wo Lembo, Limaya’ wo uma’lending''
Artinya : Perahu rakit-ku hanyut dan timbul (
''U Limingke-lingkey, endo wo wengi''
Baris 253:
''Ka’ uman um batuna I peresouw, timoumo wangun sombor''
Artinya : Dan lagi biji-bijian untuk
''Ya un atelu’ e minawalui-ye, tatamun-tuan''
Baris 276:
''Satoro Ka’uman, si menginalei Kalalawiz-ta in dua''
Artinya : Tapi aku mintakan (pada Karema) kalau boleh, agar
kebahagia’an hidup untuk kita berdua.
Baris 291:
''Ni Sia si Mahalez si kariana, si siga’ ka’uman ma’ lele-lele''
Artinya : Dialah (Kaerma) yang menggerakkan temannya lumimu’ut karena (Karema) pandai membujuk agar kemauannya
''Wo sera mondole witi rurag, wen miki rara’ate si Empung''
Baris 345:
''Ma’an dei’ si Wua’ na, Ta’an zei’ mento’ sia mengimbali''
Artinya :walau tidak
dengan bersungguh-sungguh
Baris 364:
''Yah ne ilengkaz name, si utuk wangun''
Artinya : Dan
''Nisia si lemekep ung katutu’a, wo ung Kalalawiz nera zua''
Baris 374:
''An sia ngaran-neralah, un Toa’ar''
Artinya : Lalu dia
''Si To’ar timou-me, Totoz sombor zima’e''
Baris 438:
''Wo itu I kuaku u lekepan, um pa’ar ni Empung''
Artinya : Agar aku katakan apa yang harus
SYAIR KE-DUAPULUH LIMA :
Baris 452:
''Yah Pa’a Toronera, an teken wituma''
Artinya : Dan
''Yah weta’ un tu’is u lambot ta’an un asa''
Baris 513:
Dan dengan tiga wanita “Pasiowan” menurunkan buyut-buyut, cece-cece
Hanya satu orang penulis bangsa barat yang menganalisis Mitos Minahasa Toar dan Lumimuut secara ilmiah yakni J.Alb.T.Schwarz melalui bukunya “ Tontemboansche Teksten “ terbitan thn.1907 . Penulis J.Albt.T.Schwarz berkesimpulan bahwa mitos Toar dan LumimuutMinahasa sebenarnya ingin menggambarkan ilmu Astrologi pengetahuan bumi dan jagat raya Matahari, bulan , Bintang-bintang yang selalu sangat menarik bagi umat manusia zaman purba. Bahwa cerita Toar berjalan kekanan dan Lumimuut berjalan kekiri yang membuat mereka berpisah ke arah yang berlawanan, sebenarnya ingin menggambarkan rotasi perjalanan Matahari. Matahari terbit di timur nampak Matahari menjauhi bumi naik keatas langit dan kemudian pada sore hari Matahari terbenam di barat mendekati atau bertemu lagi dengan Bumi. Pada cerita mitos
Ketika Matahari terbit nampak Toar ( Dewa Matahari) keluar dari perut bumi ( dewi bumi Lumimuut) gejala alam ini menempatkan Toar ber-status ''anak''. Pada sore hari Matahari ( Dewa Matahari Toar) terbenam dan nampak masuk kedalam perut Bumi ( dewi Bumi Lumimuut) hingga nampak seperti berhubungan badan dengan bumi dan gejala alam ini menempatkan Toar ber-status sebagai ''suami'' . Dari penggambaran rotasi posisi Matahari dan bumi inilah lahir cerita mitos IBU kawin dengan ANAK ketika Bumi mendapat personifikasi manusia menjadi “Dewi Bumi” LUMIMU^UT asal kata LU^UT yang artinya berkeringat karena bumi pada pagi hari selalu ber-embun yang di anggap keringat bumi, Matahari mendapat Personifikasi TOAR yang artinya akan kita dapatkan pada Mitos Toar dan Lumimuut lainnya dalam bentuk nyanyian “ Mangorai”.
|