Batik Minahasa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Tambahan ragam hias |
|||
Baris 3:
Dari semua sub etnis yang kemudian menjadi satu kumpulan besar Etnis Minahasa mereka mendiami wilayah teritorial mulai dari Bitung, Minahasa Utara, Manado, Minahasa Selatan, Tomohon, Minahasa Induk, dan Minahasa Tenggara. Semuanya merupakan wilayah tanah adat Minahasa yang menjadi bagian dari Sulawesi Utara.
[[Berkas:Waruga1.jpg|thumb|Waruga dengan motif hias manusia kangkang.|236x236px]]▼
Maka batik Minahasa adalah kain yang diproses dengan cara pembatikan (bukan print) yang motif kainnya bercirikan ragam hias nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat Minahasa secara umum.
==Sumber Motif Hias==
Salah satu sumber ragam hias batik Minahasa adalah [[Waruga]], yaitu kubur khas wilayah setempat. Kehadiran waruga sebagai satu budaya Minahasa sudah sangat lama. Menurut penelitian para [[arkeologi|arkeolog]] dari [[Balai Arkeologi]],
Pada waruga didapati berbagai ragam hias yang khas, antara lain adalah manusia kangkang. Secara umum ada beberapa sumber ragam hias yakni:
1. Situs-situs perubakala seperti Waruga.
▲[[Berkas:Waruga1.jpg|thumb|Waruga dengan motif hias manusia kangkang.]]
2. Tanaman/Tumbuhan (Rerouwan) khas Minahasa seperti tawaang, tuis, gedi, edelweis, dsb.
3. Hewan (Resouan) seperti burung Manguni, burung pisok, yaki, tarsius dan masih banyak lagi hewan khas Sulawesi Utara di tanah Minahasa.
4. Geometris (Pakarisan) simbol simbol bentuk garis yang membentuk pola tertentu.
==Ragam Hias==
Baris 21 ⟶ 29:
2. '''''Tarawesan paredey''''' adalah merupakan simbol dari gelombang kehidupan yang datang dari dua arah, yakni dari atas dan dari bawah. Motif ini secara berurutan berbentuk geometris (''pakarisan'') yang disebut ''tarawesan paredey'' atau garis berulang berbaris.
* 3. '''''Ma’sungkulan'''''. Ragam hias ini sebagian berbentuk kembang teratai atau dalam tradisi batik Jawa disebut [[kawung]]. Pada bagian bawahnya terdapat ragam hias mirip tangkai teratai seolah seperti lekukan ular. Nampaknya ini seperti motif dari flora (''rerouan'') yang membentuk motif baru. ''Ma'sungkulan'' artinya dipertemukan karena ada beberapa bentuk seperti kawung dan teratai yang bertemu menjadi bentuk yang unik. Motif ini bisa diinterpretasikan bahwa orang yang dikubur ini adalah orang yang sudah menikah karena mengalami hal-hal yang indah dan berbunga dengan bertemu jodohnya,▼
▲
4.'''''Masuian (teteleb pisok)'''''. Ragam hias ini menyerupai sayap burung. Dari beberapa informasi ragam hias ini adalah ekspresi dari sayap [[burung pisok]] (''teteleb ne pisok''), salah satu jenis burung di Minahasa yang sangat terkenal. Di Minahasa terdapat [[Tari Pisok]] yang menggambarkan energi baik, yaitu keuletan dan kecakapan dari seekor burung pisok yang sangat lincah. ▼
▲4. '''''
Dari sejumlah ragam hias tersebut terdapat pula ragam hias lain yang jika dikombinasikan akan menghasikan motif yang cukup unik dan berciri khas Minahasa seperti motif ''karengkom.''
5. '''''Wewengkalen. '''''Adalah bentuk seperti ular berkepala dua atau simbol keabadian di mana ular sebagai binatang yang bisa berganti kulit digambarkan memiliki kemampuan untuk bisa kembali memberbaharui kehidupannya.
==Pranala Luar==
|