Gamelan Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Gamelan Banjar''' adalah seni karawitan dengan peralatan musik gamelan yang berkembang di kalangan suku Banjar di Kalimantan Selatan. Gamelan Banjar yang a...'
 
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
# Gamelan Banjar versi rakyatan
 
=== Gamelan Banjar versi keraton===
Gamelan Banjar versi keraton, perangkat instrumennya :
# babun
Baris 20 ⟶ 21:
# gong kecil
 
===Gamelan Banjar versi keraton, perangkat instrumennya :rakyatan===
Gamelan Banjar versi rakyatan, perangkat instrumennya :
# babun
# dawu
Baris 30 ⟶ 32:
# gong kecil
 
===Perkembangan===
Dalam perkembangannya musik gamelan Banjar versi keraton semakin punah. Sementara musik Gamelan Banjar versi rakyatan hingga saat ini masin eksis.
 
===Sejarah===
Gamelan Banjar keberadaannya sudah ada sejak jaman [[Kerajaan Negara Dipa]] pada abad ke-14 yang dibawa oleh [[Pangeran]] [[Suryanata]] ke [[Kalimantan Selatan]] bersamaan dengan kesenian [[Wayang Kulit Banjar]] dan senjata keris sebagai hadiah [[kerajaan]] [[Majapahit]]. Pada masa itu masyarakat Kalsel pada waktu itu dianjurkan untuk meniru budaya [[Jawa]].
 
Pasca runtuhnya [[Kerajaan Negara Daha]] (1526), ada beberapa pemuka adat yang mengajarkan seni gamelan dan seni lainnya kepada masyarakat yaitu :
Baris 39 ⟶ 42:
# Datu Taya sebagai [[dalang]] [[wayang]] kulit
# Datu Putih sebagai penari topeng
 
Masa Pangeran [[Hidayatulla]], penabuh-penabuh gamelan disuruh belajar menabuh gamelan di keraton Solo. Dalam hal itu hingga sekarang, baik pukulan dan lainnya menjadi panutan gamelan Gusti-gustian, terutama sekali pukulan yang hanya ditambah dua kali akhir gong.
 
Selain itu, tidak ditemukan lagi gamelan yang lengkap seperti Simanggu Besar dan Simanggu Kecil, namun yang dikenal hanya lagu : ayakan, perangan, geol, mas mirah dan perang alun.
 
===Kaliningan [[Hulu Sungai]]===
Di daerah [[Hulu Sungai]] group yang dipimpin Utuh Aini menguasai rumpun Kaliningan yang awalnya dikembangkan [[Dalang]] [[Tulur]], Dalang Asra, Sarbaini, Busrajuddin dan Aci.
Karena Kaliningan Hulu Sungai bersifat praktis cukup ditabuh hanya 8 orang.
Gamelan tersebut terdiri dari :
# 2 buah sarun
# 1 buah sarantam
# 1 buah kanung
# 1 buah katuk
# 1 buah kangsi
# 1 buah babun
# gong besar
# gong kecil