Agresi Militer Belanda II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 62:
Kolonel [[A.H. Nasution]], selaku Panglima Tentara dan Teritorium Jawa menyusun rencana pertahanan rakyat ''Totaliter'' yang kemudian dikenal sebagai [[Perintah Siasat No 1]] Salah satu pokok isinya ialah : Tugas pasukan-pasukan yang berasal dari daerah-daerah federal adalah ber-''wingate'' (menyusup ke belakang garis musuh) dan membentuk kantong-kantong gerilya sehingga seluruh Pulau Jawa akan menjadi medan gerilya yang luas.
 
Salah satu pasukan yang harus melakukan ''wingate'' adalah pasukan Siliwangi. Pada tanggal 19 Desember 1948 bergeraklah pasukan Siliwangi dari Jawa Tengah menuju daerah-daerah kantong yang telah ditetapkan di [[Jawa Barat]]. Perjalanan ini dikenal dengan nama [[Long March Siliwangi]]. Perjalanan yang jauh, menyeberangi sungai, mendaki gunung, menuruni lembah, melawan rasa lapar dan letih dibayangi bahaya serangan musuh. Sesampainya di Jawa Barat mereka bergabungberhadapan dengan pemberontak [[DI/TII]] karena [[NII]] telah memproklamirkan kemerdekaannya pada wilayah-wilayah yang diduduki Belanda saat itu. Namun DI/TII dapat ditumpas oleh TNI. Pada akhirnya sejarah mencatat denganYogyakarta dapat diduduki selama enam jam oleh TNI.Kemudian Belanda mundur ke Surakarta, namun dapat dipukul lagi oleh TNI. Akhirnya ketidakjelasanmuncullah mengenaiKonferensi halMeja iniBundar.