Judith Dipodiputro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aryagain (bicara | kontrib)
Update
Aryagain (bicara | kontrib)
Revisi dan update
Baris 6:
 
== Riwayat Karier ==
Karier profesional Judith Dipodiputro dimulai pada tahun 1983 di [[:en:Voice_of_Indonesia|Voice of Indonesia]] sebagai penyiar siaran berbahasa Perancis, Spanyol dan Inggris. Pengabdiannya di [[:en:Voice_of_Indonesia|VOI]] berlangsung hingga tahun 1993. Kariernya di bidang media juga sempat diisi dengan masa kerja selama 1 tahun (1984-1985) di [[TVRI]], dan pernah menjadi Pimpinan Redaksi selama 3 tahun (1992-1995) di [[Daily Executive Economic Digest]].
berbahasa Perancis, Spanyol dan Inggris. Pengabdiannya di [[:en:Voice_of_Indonesia|VOI]] berlangsung hingga tahun 1993. Kariernya di bidang media juga sempat diisi dengan masa kerja selama 1 tahun (1984-1985) di [[TVRI]], dan pernah menjadi Pimpinan Redaksi selama 3 tahun (1992-1995) di [[Daily Executive Economic Digest]].
 
==== Bidang Pendidikan ====
Perhatian pada bidang pendidikan mewarnai perjalanan kariernya yang diwarisi dari kakeknya yang merupakan tokoh pendidikan di Banyumas pada masa awal kemerdekaan. Tahun 1984-1986 Judith J. Dipodiputro menjadi guru bantu relawan pada mata pelajaran Sejarah, Pendidikan Moral Pancasila, dan Bahasa Inggris di SMA Negeri 21, SMA Negeri 5 (Filial) Jakarta. Ia juga menjadi pengajar bahasa Perancis bagi calon diplomat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Luar Negeri, dan penerima beasiswa kerjasama [http://www.bppt.go.id Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT]) dengan Pemerintah Perancis.
 
Selain itu, ia salah satu inisiator terbentuknya Dewan Pendidikan Kabupaten dan berdirinya Politeknik Migas di Handil, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
=== Sejak 1986: Sektor Swasta ===
Tahun 1986 Judith Dipodiputro menjabat Deputy General Manager for Government and Public Relations di [http://www.clubmed.com.my/cm/home.do?PAYS=252&LANG=AE PT Bali Holiday Villages] (Operator of Club Meditranee Bali and Bintan). Tahun 1987-1991 Judith Dipodiputro bergabung dengan [[Standard_Chartered_Bank|Standard Chartered Bank]] di bagian Industrial & Public Relations Officer Training and Developement Manager Human Resources Development Manager. Di sini kariernya berkembang cukup pesat. Dari mulanya Public Relations Officer, Training and Development Officer, kemudian Training and Development Manager dan terakhir Human Resources Development Manager dalam waktu kurang dari 2 tahun. Saat menjabatbekerja di [[Standard_Chartered_Bank|Standard Chartered Bank]] inilah Judith Dipodiputro terlibat aktif dalam Perhimpunan Bank-bank Asing memperjuangkan tenaga kerja Indonesia. Dia mengawali keterlibatan aktif [[Standard_Chartered_Bank|Standard Chartered Bank]] dalam pemberdayaan masyarakat (''comdev'').
 
=== Sejak 1991: Pengalaman Diplomasi dan Pemerintahan ===
Baris 21 ⟶ 20:
Kualitas kemampuan komunikasi dan hubungan jejaring sosial Judith Dipodiputro teruji saat ia bertugas sebagai Direktur Eksekutif [[Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Portugal (PPIP)]], sebuah lembaga nirlaba yang dibentuk atas inisiatif beberapa tokoh Timor Timur (sekarang Timor Leste) bersama tokoh-tokoh nasional serta purnawirawan; dengan dukungan Departemen Luar Negeri.
 
Pada masa-masa itu tidak ada hubungan diplomatik antara Indonesia – Portugal, bahkan ditandai dengan berbagai kebuntuan dalam negosiasi. Beberapa pencapaian [[Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Portugal (PPIP)]] selama 8 tahun Judith J. Dipodiputro bertugas:
 
* Terbentuknya di Lisbon, PIFA (Protugal-Indonesia Friendship Association) sebagai counterpart dari PPIP.
* Berbagai lobi pada sektor swasta Portugal yang berakibat berkurangnya penolakan masyarakat Portugis terhadap produk-produk buatan Indonesia. (Ketika itu masyarakat Portugis di bawah pengaruh kampanye komunikasi “jangan“Jangan beli barang buatan indonesia: setiap barang yang anda beli merampas kebebasan satu pejuang Timor”).
* Secara aklamasi menjadikan seorang WNI sebagai Presiden FIODS [[:fr:Fédération_internationale_des_organisations_de_donneurs_de_sang|(''La Fédération internationale des organisations de donneurs de sang'')]] di Portugal, termasuk pemilih adalah beberapa organisasi Portugis dan kandidat lain adalah warga negara Portugal. (Ketika itu masyarakat Portugis dipengaruhi kampanye komunikasi “tolak Indonesia, dukungan anda indonesia, Anda setuju hilangnya nyawa para pejuang Timor”)
* Penandatanganan kerjasama antara [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|LKBN-Antara]] dengan Kantor Berita Portugal [[:en:Lusa_news_agency|LUSA]].