Dringo, Todanan, Blora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
sembunyikan dahulu
Maaf mas yang posting dulu, secara tidak sengaja kehapus. sorry ya? latihan masss
Baris 12:
|kepadatan =-
}}
Desa Dringo adalah
'''Dringo''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Todanan, Blora|Todanan]], [[Kabupaten Blora|Blora]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
sebuah desa yang terletak di sebelah timur ibu kota kecamatan Todanan sekitar 3
km. Berada di bagian timur kecamtan Todanan. Desa Dringo berbatasan dengan desa
Gunungan dan Kajengan di sebelah timur, di sebelah utara dengan desa Jambe, di
sebelah selatan berbatasan dengan  desa
Kajengan dan Kedung wungu, di sebelah barat berbatsan dengan dukuh Suruhan desa
Cokrowati dan desa Dalangan. Jarak desa Dringo dengan kabupaten Blora  kurang lebih 33 km sebelah barat. Jumlah
penduduk kurang lebih 2300 pada tahun 2014. Mayoritas penduduk bekerja menjadi
petani, buruh tani, pedagang, peternak, penambang dll.
 
'''Geografis'''
 
Desa Dringo merupakan
desa yang berbukit, di sebelah utara dikelilingi tebing yang terjal. Sebagian
besar wilayah desa Dringo yang digunakan sebagai penukiman atau perkampungan
merupakan tanah yag berbatu dan kurang kurang subur. Tanah tegalan yang kurang
subur tidak serta merta masyarakat patah semangat, dengan peralatan pertanian
yang tidak bertehnologi tinggi masyarakatpun tetap bisa bertahan dan bahkan
bisa memenuhi hajat hidupnya dengan bercocok tanam di lahan tadah hujan. Dengan
bebekal semangat masyarakat pada musm hujan beramai ramai bercocok tanam jagung
di musim labuhan, dan bercocok tanam padi di musim penghujan. Ada beberapa jenis
tanah yang terdapat di desa Dringo yaitu tanah Lempung, kerikil, gesik, dan
tanah kercuk.
 
'''Tokoh'''
 
Secara garis besar
masyarakat desa Dringo belum ada yang bisa menjadi tokoh kelas nasional seperti
KH. Hasyim Asy’ari atau tokoh lainnya, akan tetapi dalam skup kecamatan  desa Dringo bisa mempunyai tokoh K. Suraji, K.
Suraji merupakan tokoh ulama’ kharismatik yang dikenal luas masyarakt sekitar
sebagai kyai yang nyentrik, sabar, peduli, bersahaja dan tidak neko2. Untuk
mengenang jasa beliau setiap setahun sekali masyarakat desa dringo memperingati
hari wafat beliau dengan acara haul di bulan syawal dengan doa bersama di makam
beliau, khataman alquran dan ritual2 keagamaan lainnya. Tiap tahun ratusan
bahkan ribuan orang berbondong bondong menghadiri acara tersebut.
 
'''Acara adat'''
 
Seperti desa desa di
seluruh jawa lainnya setiap tahun ada adat sedekah bumi atau sedekah laut,
ebagai wujud terima kasih kepada Tuhan, warga desa Dringo juga malaksanakan
acraa yang populer dengan nama Sedekah Bumi,  Hal yang membedakan desa Dringo dengan desa  lainnya adalah, dalam melaksanakan acara
sedekah bumi tersebut, jika acara sedekah bumi ada acara ritual di dekat
sendang atau mata air dengan membawa sesajen dan setiap acara sedekah bumi ada
acara Ketoprak, atau kesenian jawa lainnya, tapi kalau bagi masyarakat desa
Dringo sedekah bumi diisi dengan turnamen bola Volli , dan pada puncak acara
bisanya warga desa Dringo yang diwakili pemuda mengundang team bola volli
kenamaan untuk menghibur dan memeriahkan perhelatan akbar tersebut. Bagi yang
usianya lebih tua mengudang Kyai untuk berceramah.
 
'''Madu Murni'''
 
Madu bagi kebanyakan
masyarakat merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kesehatan badan, selain
sebagai suplemen penambah stamina tubuh madu juga dipercaya sebagai obat yang
mujarab untuk menyembuhkan berbagi macam penyakit. Saking hebatnya khasiat madu
bagi kesehatan dan banyaknya orang memburu untuk dijadikan obat sejumlah orang
membudidayakan/ betrnak lebah, akn tetapi madu yang dihasilkan dari ternak
lebah bagi pecinta madu tingkat khasiatnya kalah  jauh dari madu liar yang ada di hutan, gua,
tebing dan tempat tempat lainnya. Di Desa Dringo ada beberap orang yang
memanfaatkan hal tersebut untuk mencari lebah dan mengambil madu  dari sarangnya. Adalah Pak Puk (sapaan
akrabnya) yang memulai perburuan lebah madu tersebut. Dari tangan trampil dan kepiawainnya
dalam mengolah madu tersebut maka desa Dringo sangat terkenal dengan madu
murninya. Sekarang (tahun 2014) ada 6 atau 7 orang yang mengikluti jejak Pak
Puk dalam memburu Lebah madu. Walaupun harga madu desa Dringo tergolong mahal ssamapi
280.000 akan tetapi ada saja konsumen banyak mencarinya.
 
'''Kambing Etawa'''
 
Letak desa Dringo
yang berbatasan langsung dengan hutan jumlah pakan sangat melimpah, dan
cenderung mubadzir hal tersebut dimanfaatkan oleh bebrapa petani unuk diberikan
ternak kambing. Adalah Muhtar seorang peternak yang merintis membudidayakan
ternak kambing etawa, berbekal keahlian yang dimilikinya, dan banyaknya teman dari
Purworejo, Rembang, dan Pati yang sudah membudidayakannya, maka dibentuklah
kelompok ternak yang pada awalnya hanya beranggotakan 10 sampai 12 orang. Saat
ini ada puluhan warga  yang
membudidayakannya. Dari sisi bisnis kambing etawa merupakan hewan yang sangat
cocok untuk dibudidayakan, selain dari cempe yang bisa mencapai harga 2 juta
per ekor, susu kambing etawa pun kaya manfaat dan bisa menyembuhkan berbagai
macam penyakit dan mahal harganya.
 
'''Tambang Batu'''
 
Wilayahnya yang
bebukit yang sejajar dengan pegnungan Kendeng desa Dringo merupakan penghasil
tambang batu terbesar di kecamatan Todanan Blora dan sekitarnya. Tipa hari
puluhan truck mengangkut batu dari tambang milik warga.
 
'''Perajin Jala'''
 
Jala merupakan alat
tradisional yang terbuat dari benang nilon yang dirajut untuk mencari ikan. Warga
Desa Dringo terkenal dengan Jala-nya. Rajutan jala dari desa Dringo sangat
rapih dan indah. Jala yang dihasilkan dari perajin jala di desa Dringo sangat
sakral, dikarenakan menurut sebagian warga untuk merajutnya dibutuhkan
ketekunan dan membaca sholawat sepanjang proses perajutan.
 
'''Organisasi'''
 
'''U'''ntuk mencapai
sebuah tujuan dibutuhkan suatu kebersamaan untuk mencapainya. Masing masing
komunitas mempunyai wadah yang menampunya. Ada beberapa organisasi yang ada di
desa Dringo antara lain :
 
<!--[if !supportLists]-->a.       <!--[endif]-->Kelompok Tani, kelompok tani merupakan wadah penyambung antara
masyarakat petani dengan dinas pertanian. Ada 6 kelompok tani yang terdaftar
di  dinas pertanian yaitu; kelompok Tani
Tani Jaya, Tani Muda, Unggul Jaya, Tunas Muda, Tunas Jaya dan Tani Mulyo.
 
<!--[if !supportLists]-->b.      <!--[endif]-->Kelompok Pemuda Desa Dringo dengan nama Gerakan Anak Dringo yang
disingkat GERANAD. Organisasi ini dibuat sebagai wadah untuk menyalurkan hobi
dan kreatifitas pemuda. Komunitas pemuda ini mempunyaui kegiatan positif yaitu
dengan Nge-Band dan sudah mmpunyai group music dengan nama THERINGO BAND. Group
ini sudah launching album perdananya pada tahun 2013 silam. Selain nge-band
komunitas yang nge-fans dengan group music kenamaan Slank ini juga  menyalurkan hobi kreatif mereka dengan sablon
kaos, editing, dan kreatifitas lainnya.
 
<!--[if !supportLists]-->c.       <!--[endif]-->Karang Taruna, Komunitas ini direorganisasi pada tahun 2008.
Kelompok Pemuda ini bergerak di bidang kemasyarakatan. Melalui komuniutas ini Pembayaran
rekening listrik dan air dijalankan.
 
<!--[if !supportLists]-->d.      <!--[endif]-->Organisasi Rakyat Peduli Masyarakat yang disingkat ORA OPOM,
Komunitas ini adalah Organisasi yang bermitra dengan LSM CD RS BETHESDA yaitu
organisasi yang bergerak di bidang kesehatan secara menyeluruh dari Jogjakarta.
ORA OPM sangat aktif bergerak dan menyumbang cukup banyak atas perkembangan
desa Dringo. Komunitas  ini didirikan
pada tahun 2010 silam. Komunitas yang digawangi Sunandar ini juga yang
mempelopori tentang kepedulian kepada sesama. Manfaat dari kegiatannya sampai
sekarang masih dirasakan. Komunitas ini mempunyai kios jamu trdisional, banyak
tanaman tradisional, pengobat tradisional, pemijat akupresur, jurnalis, kader
kesehatan, kader kesehatan hewan, dan banyak keahlian lainnya yang dipunyainya.
 
<!--[if !supportLists]-->e.       <!--[endif]-->FRESH, organisasi pemuda ini berada di dukuh serut desa Dringo
dengan kegiatan berbasic budaya masyarakat dan agama.
 
'''Lembaga Pendidikan
Formal'''
 
Lembaga Formal di desa
Dringo tergolong maju ada banyak murid dari desa lain yang bersekolah di desa
Dringo. Beberapa sekolah formal yang ada di desa Dring antara lain:
 
TK/RA berjumlah 2, 1
MTs. (setara SLTP), 1 SD, 1 MI (setraSD)
 
'''Pendidikan Non
Formal'''
 
Di desa Dringo
mempunyai 3 pondok pesantren yang sedang berkembang. Pondok Pesantren adalah :
 
<!--[if !supportLists]-->a.       <!--[endif]-->Pondok Pesantren Darul Mustofa, Pesantren ini dirintis oleh H.
Mustofa pada tahun 2009 dan sekarang diteruskan oleh menantunya dari kab.
Rembang yaitu K. Subhan. Pesantren ini dikenal dengan bacaan Al qurannya.
 
<!--[if !supportLists]-->b.      <!--[endif]-->Pondok Pesantren Nurul Anwar, Pesantren ini dirintis dan
didirikan oleh keluarga besar dan teman2 pak MULYONO yang juga seabagai kepala
MI Hidayatussubban. Pesantren ini dikenal sebagai pesantren yang ber ciri has
santrinya mahir di bidang ilmu fikih dan nahwu shorof.
 
<!--[if !supportLists]-->c.       <!--[endif]-->Pesantren yang ketiga adalah pesantren yang digawangi oleh Kyai Tamam,
Tamam adalh putra pertama dari Kyai nyetrik dan kharismatik kyai Suraji.
 
Selain pesantren desa
dringo mempunyai plembaga pendidikan non formal yaitu 2 madrsash diniyah.
 
''' '''
 
'''Islami'''
 
Sebutan desa islami
merupakan sebutan bagi desa Dringo yang dilontarkan hampair semua orang di desa
terdekat. Di desa Dringo sulit dijumpai seorang wanita muda yang memakai celana
ketat yang umum dipakai orang di zaman sekarang ini. Selain itu hal yang paling
sigifikan adalah adanya banyak sekali musholla dan pondok peasntren yang dimilikinya,
yang fungsi musholla tersebut tidak hanya sigunakan untuk sholat tapi digunakan
untuk ngaji al quran dan kitab agama lainnya.
 
Selain kental dengan nuansa Islamnya, Desa Dringo juga dikenal
dengan keunikan2 lain yang tidak terdapat pada desa desa yang lainnya. Diantara
keunikan2 tersebut adalah :
 
<!--[if !supportLists]-->1.     
<!--[endif]-->Kebiasaan saling pijit antar teman,
kebiasaan tersebut entah siapa yang mengawalinya hal tidak diketahui. Akan
tetapi  sampai zaman yang serba modern
sekarang ini kebiasaan tersebut masih sering dilakukan oleh sebagian masyarakat.
 
<!--[if !supportLists]-->2.     
<!--[endif]-->Kompak, masyarakat desa Dringo
pemuda2nya terkenal sangat kompak, terbukti stiap ada permasalahan apapun akan
diselesaikan secara bersama-sama.
 
<!--[if !supportLists]-->3.     
<!--[endif]-->Aman, desa Dringo terkenal sangat
aman dari pencurian, menurut cerita teurun menurun dari orang tua terdahulu
setiap ada pencuri melewti atau masuk kawasan des Dringo; pasti tidak lama
pasti tertangkap.
 
<!--[if !supportLists]-->4.     
<!--[endif]-->Desa yang sakral dam berbahaya  bagi kesesnian tayub, Jaran kepang,  ketoprak, dan wayang, kepercayaan tersebut
sampai sekarang masih dipegang kebenarannya sebagian besar masyarakat desa
Dringo. Menurut cerita turun temurun setiap group keseniantersebut pentas di
wilayah desa Dringo group tersebut akan segera bubar.
 
<!--[if !supportLists]-->5.     
<!--[endif]-->Mempunyai banyak sekali pengobat
tradisional, mulai dari suwuk, pemijit yang dipercaya menyembuhkan berbagai
macam penyakit, dan peracik jamu tradisional.
 
{{Todanan, Blora}}