JJ Rizal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 114.124.5.236) dan mengembalikan revisi 8143762 oleh Hariadhi |
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ] |
||
Baris 1:
'''JJ Rizal''', {{lahirmati|Jakarta|12|02|
Ia lahir di Jakarta, 1975. Menyelesaikan kuliah di Jurusan Sejarah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Setelah lulus pada 1998 dengan skripsi “Sitor Situmorang: Biografi Politik 1956-1967”, ia mendirikan Penerbit Komunitas Bambu (Kobam) yang menjadi sedikit dari penerbit di Indonesia yang secara khusus menggarap buku-buku ilmu pengetahuan budaya dan humaniora. Penerbit ini berkembang dan pada 2005 membuat sayap penerbitan Masup Jakarta yang khusus menerbitkan buku-buku sejarah dan sastra Jakarta, lantas penerbit Ka Bandung pada 2008 yang fokus pada penerbitan buku-buku bertema Jawa Barat.
==Masa kecil dan pendidikan==
JJ Rizal berasal dari keluarga Betawi yang sejatinya tidak memiliki tradisi menulis namun ia sendiri rajin menulis. Ia menyukai ''Sahibul Hikayat'' yang isinya menceritakan tingkah palah jin dalam berbagai
==Karir dan bisnis==
Setelah tamat kuliah, ia mendirikan Penerbit Komunitas Bambu. Selain sebagai editor buku, ia juga rajin mengirimkan tulisan ke berbagai majalah dan harian skala nasional. Selama 2001 – 2006 ia menjadi kolomnis sejarah Batavia-Betawi-Jakarta di sebuah majalah Internasional yang berpusat di Belanda, MOESSON Het Indisch Maandblad di Belanda.<ref name=kobam/>
Selain menjadi editor buku, ia juga membuat tulisan-tulisan sejarah di berbagai media massa terkemuka, seperti <em>Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo, Majalah Tempo, Jakarta Post, Majalah Gatra, Majalah Trust, Intisari, Koran Sindo, Jurnal Perempuan</em>. Termasuk membawa tulisan sejarah ke ranah media populer gaya hidup, seperti <em>Esquirer, U-magazine</em> & <em>Travelounge</em>. Selama 2001 – 2006 ia menjadi kolomnis sejarah Batavia-Betawi-Jakarta di sebuah majalah Internasional yang berpusat di Belanda, <em>MOESSON</em> Het Indisch Maandblad di Belanda.
== Karya Publikasi ==
Karyanya telah dibukukan dalam, <em>Politik Kota Kita</em> (Penerbit Kompas, 2006),<em>Onze Ong: Onghokham dalam Kenangan</em> (Komunitas Bambu, 2007), <em>Sejarah yang Memihak: Mengenang Sartono Kartodirdjo</em> (Ombak, 2008), dan <em>Raden Saleh: Anak Belanda, Mooi Indie dan Nasionalisme</em>. Karya puisinya dibukukan dalam <em>Pura-Pura dalam Perahu</em> (1998). Ia juga menjadi tim penulis buku muatan lokal DKI Jakarta Ragam Budaya Betawi (2001) dan kelompok kerja pengkajian muatan lokal DKI Jakarta yang dibentuk LKB (lembaga Kebudayaan Betawi) pada 2003. Dalam dunia musik ia membentuk kelompok musik etno NgeK yang telah mengeluarkan album Wajib Ngaji (1996). Ia pun membuat film pendek Tayang Weta Un Lalan: Perjalanan Sejarawan Adrian B Lapian (2009) dan Memuja Rare Angon: Sekilas Tradisi Layangan Bali (2010). Kini selain menjadi kolomnis di majalah Djakarta!, narasumber tetap untuk acara rutin Jakarta Punya Cerita pada Jum’at kedua dan keempat setiap bulan di Sindo Radio FM (@SindoRadioFM), ia menjadi Direktur KPK (Kelompok Penerbit Kobam), sambil kerja sambilan mengembangkan hobinya pada sejarah.
==Penghargaan==
Pada 2009 ia mendapat Anugerah Budaya Gubernur DKI Jakarta. Tulisannya tentang Junghuhn di National Geographic Indonesia terpilih sebagai “The Best International 2010” oleh
==Referensi==
<references/>
|