Cikande, Cilebar, Karawang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
{{Cilebar, Karawang}} yang membedakan desa cikande dengan desa yang lainnya di kecamatan cilebar ialah penggunaan bahasa jawa banten sebagai bahasa sehari-hari karena nenek moyang warga cikande berasal dari provinsi banten yang masyarakat menyebutnya " 12 serangkai ". Situasi desa cikande amat tentram, asri, dan menyenangkan serta masyarakatnya yang religius sehingga masyarakat sering menjuluki Desa Cikande sebagai " DESA SANTRI ".
 
Sejarah singkat Desa Cikande :
 
Desa Cikande awalnya bukanlah bernama Cikande akan tetapi bernama Kedung Cibatok, kemudian bisa dinamakan Cikande waktu itu salah satu tokoh agama dari banten terinspirasi dari nama sebuah kecamatan yang berada didaerah serang Banten. Dahulunya cikande masih berupa hutan dan rawa, namun pada sekitar tahun 1907 M datanglah pertama kali seorang pemuka agama dari banten yang bernana Kyai Ilyas dan Kyai H. Abd. Gofar untuk menyurvai kedung cibatok ini bisa dijadikan desa atau tidak, setelah mengetahui bahwa Kedung Cibatok ini layak untuk dijadikan pemukiman, setelah itu datanglah para Pemuka Agama yang disebut " tokoh 12 serangkai " ke kedung cibatok untuk mendirikan pemukiman. Kemudian sekitar pada tahun 1951 M mulai adanya pendidikan agama Islam di cikande yang didirikan oleh tokoh agama dari banten Ayahanda dari Abah Gede yaitu Abah H. Sarbini beliau lah yang mendirikan madrasah pertama kali di cikande.
Inilah Daftar Nama - Nama Tokoh Agama pendiri Cikande :
1. Kyai Ilyas
2. KH Abd Gofar
 
Tokoh 12 SERANGKAI :
1. Kyai Badrun
2. Buyut Srail
3. Buyut Madin
4. Abah H. Sanim
5. Abah H. Somad
6. Buyut Sahal
7. Buyut Sidin
8. H. Jama
9. Buyut Kamal
10. Buyut Salam
11. Ki muhammad
12. Buyut Kasid
Dan dibantu oleh 2 perempuan :
1. Embok Catmah
2. Embok Kewiyah
{{Kelurahan-stub}}