Mangkunegara VI: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di zaman + pada zaman)
Ranggajaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
| image = [[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De vorst Mangkoe Negoro VI bestuurder van het gebied Mangkoe Negaram op vijfenveertigjarige leeftijd TMnr 10001300.jpg|thumb|200px|KGPAA Mangkunegara VI.]]
{{Infobox Officeholder
'''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VI''' (1896-1916) bernama kecil '''RM Suyitno''' atau '''KPA Dayaningrat''', adalah adik dari [[Mangkunegara V]] dan memerintah di [[Praja Mangkunegaran|<nowiki/>]][[Mangkunegaran]] sebelum kemudian digantikan oleh keponakannya, [[Mangkunegara VII]]. Lahir [[1 Maret]] [[1857]], ayahnya adalah [[Mangkunegara IV]] dan ibundanya adalah RAy Dunuk, putri dari [[Mangkunegara III]].
| honorific-prefix =
| name = KGPAA. Mangkunegara VI
| honorific-suffix =
| image = COLLECTIE TROPENMUSEUM De vorst Mangkoe Negoro VI bestuurder van het gebied Mangkoe Negaram op vijfenveertigjarige leeftijd TMnr 10001300.jpg
| imagesize = 165px
| smallimage =
| caption = Mangkunegara VI
| order =
| office = Adipati Mangkunegaran
| term_start = 1896
| term_end = 1916
| vicepresident =
| viceprimeminister =
| deputy =
| lieutenant =
| monarch =
| president =
| primeminister =
| taoiseach =
| chancellor =
| governor =
| governor-general =
| governor_general =
| succeeding =<!-- Diisi apabila baru terpilih dan belum menjabat. Apabila sudah menjabat, isi di bagian predecessor. -->
| predecessor = [[Mangkunegara V]]
| successor = [[Mangkunegara VII]]
| constituency =
| majority =
| order2 =<!-- Can be repeated up to eight times by changing the number -->
| office2 =<!-- Can be repeated up to eight times by changing the number -->
| term_start2 =<!-- Can be repeated up to eight times by changing the number -->
| term_end2 =<!-- Can be repeated up to eight times by changing the number -->
| vicepresident2 =<!-- Can be repeated up to eight times by changing the number -->
| birth_date =
| birth_place =
| death_date =
| death_place =
| restingplace =
| restingplacecoordinates =
| birthname = BRM. Suyitno
| nationality =
| party =
| otherparty = <!--For additional political affiliations -->
| spouse =
| partner = <!--For those with a domestic partner and not married -->
| relations =
| children =
| parents =
| residence =
| alma_mater =
| occupation =
| profession =
| religion = [[Islam]]
| signature =
}}
 
'''KanjengMangkunegara GustiV Pangerantidak Adipatidigantikan Aryaoleh Mangkunegaraputranya VI'''langsung (1896-1916)karena bernamaputeranya kecilbelum '''BRM.mencapai Suyitno'''kematangan atauuntuk '''KPAberkuasa. Dayaningrat''',Menurut adalahKPH adikGondosuputra daritampilnya [[Mangkunegara V]]VI dansebagai memerintahpenguasa dimenggantikan [[Prajakakaknya Mangkunegaran|<nowiki/>]][[Mangkunegaran]]adalah sebelumpesan kemudian digantikan olehdari keponakannya,ayahandanya [[Mangkunegara VIIIV]]. Lahiryang [[1disampaikan Maret]]oleh [[1857]],ibundanya ayahnyaRAy adalahDunuk agar [[Mangkunegara IVV]] dan ibundanyapenerusnya adalah RAy.yang Dunuk, putriberasal dari [[Mangkunegara IIIIV]].
 
Mangkunegara V tidak digantikan oleh putranya langsung karena puteranya belum mencapai kematangan untuk berkuasa. Menurut KPH. Gondosuputro, tampilnya Mangkunegara VI sebagai penguasa menggantikan kakaknya adalah pesan dari ayahandanya [[Mangkunegara IV]] yang disampaikan oleh ibundanya RAy. Dunuk agar [[Mangkunegara V]] penerusnya adalah yang berasal dari [[Mangkunegara IV]].
 
== Kontroversial Pergantian Tahta ==
Baris 67 ⟶ 11:
Sang Adipati tidak digantikan oleh puteranya tetapi oleh adiknya yang tidak memiliki hak atas tahta, justru membuat sejarah baru dalam sistem pergantian kekuasaan di Mangkunegaran. Berbagai argumen dapat diajukan untuk menjawab keganjilan tetapi konsep kekuasaan bahwa pemerintahan Praja Mangkunegaran tidak boleh kosong merupakan senjata yang paling piawai untuk meniadakan ketidakpuasan.
 
== Tampil Sebagai Penguasa Mangkunegaran ==
[[Mangkunegara VI]] mulai bertahta pada tanggal 21 November 1896, dan selanjutnya tampil sebagai penguasa yang membawa pembaharuan dan perubahan. Berbeda dengan kakaknya [[Mangkunegara V]] yang mengedepankan [[Kesenian]], Mangkunegara VI lebih mengedepankan keuangan dan ekonomi sehingga kas kerajaan yang padadi zaman kakaknya memerintah hampir kosong oleh Mangkunegara VI digemukkan kembali. Segala macam kebutuhan yang menghisap keuangan dan tidak terlalu utama disingkirkan untuk efisiensi. Keuangan [[Mangkunegaran]] pada masa itu sedang jatuh akibat kurang tertibnya manajemen pengelolaan dalam bisnisnya. Di samping itu, harga gula di pasaran dunia juga sedang jatuh karena mendapat pesaing baru dari Brasil. Pada masa Mangkunegara VI ini, utang kerajaan yang ditinggalkan pendahulunya dapat dilunasi.
 
Mangkunegara VI juga mempelopori model penampilan dengan pemotongan rambut yang pendek dengan memotong rambutnya sendiri dan semua pejabat serta kawula diwajibkan untuk tidak memelihara rambut panjang bagi laki laki. Sembah sungkem kepada atasan juga diubah tidak berkali-kali, tetapi cukup tiga kali. Ikatan dengan Kasunanan yang mewajibkan Mangkunegara harus menghadap setiap persidangan kerajaan diputus sehingga Mangkunegaran selain otonom juga menjadi pesaing semakin serius dalam memperebutkan hegemoni kebudayaan di [[Jawa]].
Baris 112 ⟶ 56:
== Kesenian Wayang Wong ==
 
[[Berkas:Pangeran Adipati Ario Mangkoe Nagoro VI met zijn echtgenote Raden Ajoe te Soerakarta 1900.jpg|left|thumb|Mangkunegara VI bersama permaisuri.]]
Kesenian wayang wong sebagai seni pertunjukkan secara tradisi dikembangkan oleh [[Mangkunegara I]] yang bertahta 1757-1795. Sebagai seni pertunjukan kraton, kesenian wayang wong secara tradisi mulai dari '''Mangkunegara I''' oleh penerusnya ditradisikan secara turun temurun menjadi suatu model pembelajaran yang bernilai pesan, pengetahuan dan juga sosial disamping hiburan.
 
Baris 150 ⟶ 93:
 
== Mengundurkan diri Sebagai Penguasa ==
Pemerintahannya yang tampil dengan banyak perubahan dan anti Belanda berkesudahan dengan ketegangan dan tragis. Mangkunegara VI memiliki putera dan putri: KPA. Suyono Handayaningrat dan BRAy. Suwasti Hatmosurono. Ketika Mangkunegara VI berkehendak menjadikan putranya sebagai calon pengganti beliau di-''veto'' oleh kelompok kerabat Pangeran dan Belanda. Akhirnya Mangkunegara VI mengundurkan diri dan bermukim di Surabaya. Mangkunegara VI adalah satu-satunya raja di Mangkunegaran yang mengundurkan diri atas kehendak sendiri (Media Komunikasi Keluarga Ex-HIK Yogyakarta, 1987). Dalam kesaksian Partini dikatakan bahwa Mangkunegara VI pada bulan 11 Januari 1916 mengundurkan diri secara diam-diam dan berangkat dengan seluruh keluarganya menuju Surabaya ( Singgih, Pamoentjak, Roswitha, 1986)
 
Di [[Surabaya]], putra dan menantu Mangkunegara VI yaitu KPA. Suyono Handayaningrat dan RMP. Hatmosurono aktif dalam pergerakan Budi Utomo dan bersama dengan Dr. Sutomo mendirikan partai politik bernama Parindra.
 
Ketika wafat Mangkunegara VI tidak disemayamkan di [[Astana Mangadeg]] atau [[Astana Girilayu]] melainkan di '''Astana Utoro Nayu''', Surakarta. Di Mangkunegaran yang bertahta selanjutnya adalah keponakannya yaitu [[RMA Suryasuparta|RMA. Suryasuparta]] sebagai [[Mangkunegara VII]]. MangkunegaraMangkunegaraV VII memilih [[Surabaya]] sebagai tempat tinggal di hari tuanyatua sertanya untuk mempersiapkan putra dan menantunya melanjutkan konsep tata negara yang tidak dapat dilaksanakan melalui sebuah Kadipaten.
 
== Pustaka ==