Ramalan Jayabaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Marseljulian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler menghilangkan referensi [ * ]
Baris 1:
Haha
{{kegunaanlain|Jayabaya}}
{{wikify}}
'''Ramalan Jayabaya''' atau sering disebut '''jangka Jayabaya''' adalah [[ramalan]] dalam tradisi [[Jawa]] yang salah satunya dipercaya ditulis oleh [[Jayabaya]], raja [[Kerajaan Kediri]]. Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa yg dilestarikan secara turun temurun oleh para [[pujangga]]. Asal usul utama serat ramalan Jayabaya dapat dilihat pada kitab [[Musasar]] yang digubah oleh [[Sunan Giri Prapen]]. Sekalipun banyak keraguan keasliannya, tapi sangat jelas bunyi bait pertama kitab Musasar yang menuliskan bahwa Jayabaya yang membuat ramalan-ramalan tersebut.
 
{{cquote|Kitab Musarar dibuat tatkala Prabu Jayabaya di Kediri yang gagah perkasa, musuh takut dan takluk, tak ada yang berani.}}
 
Meskipun demikian, kenyataannya dua [[pujangga]] yang hidup sezaman dengan Prabu Jayabaya, yakni [[Mpu Sedah]] dan [[Mpu Panuluh]], sama sekali tidak menyebut bahwa bahwa Prabu Jayabaya memiliki karya tulis dalam kitab-kitab mereka yang berjudul [[Kakawin Bharatayuddha]], [[Kakawin Hariwangsa]], dan [[Kakawin Gatotkacasraya]]. Kakawin Bharatayuddha hanya menceritakan peperangan antara kaum [[Korawa]] dan [[Pandawa]] yang disebut peperangan Bharatayuddha, sedangkan Kakawin Hariwangsa dan Kakawin Gatotkacasraya berisi tentang cerita ketika sang prabu [[Kresna]] ingin menikah dengan[[Dewi Rukmini|Rukmini]] dari negeri [[Kundina]], putri prabu [[Bismaka]]. Rukmini adalah titisan [[Dewi Sri]].<ref>Alan H. Feinstein.1994. ''Fakultas Sastra Universitas Indonesia''. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hlm. 276-280.</ref>
 
== Asal usul ==