Sampah makanan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 29:
[[Toko]] dapat membuang sejumlah besar makanan, biasanya yang telah melewati [[usia simpan]]nya atau yang telah kadaluarsa. Tergantung kebijakan toko, makanan dapat dikembalikan ke produsen atau ke fasilitas daur ulang. Toko juga terkadang mengalami masalah manajemen penyimpanan produk sehingga harus membuang sebagian. Jika yang harus dibuang adalah makanan yang masih layak dikonsumsi, toko dapat menyumbangkannya ke [[lembaga amal]]. Kebijakan pemilik toko, terutama dalam hal pemesanan juga berpengaruh dalam menentukan seberapa besar makanan yang terbuang dari sisi produksi. Jika toko tidak mampu menyerap hasil panen [[petani]] atau produsen sesuai dengan perjanjian, maka kemungkinan besar petani atau produsen akan membuang hasil panennya tersebut.<ref>{{Cite book | title = Waste: Uncovering the Global Food Scandal: The True Cost of What the Global Food Industry Throws Away | first = Tristram | last = Stuart | publisher = Penguin | year = 2009 | isbn = 0-14-103634-6}}</ref>
==Penanganan==
===Tempat pembuangan akhir===
Tempat pembuangan akhir merupakan solusi termudah dan termurah dalam menangani sampah makanan, namun menyebabkan masalah lingkungan yang tertinggi diantaranya menjadi sarang serangga penyebar penyakit, [[bau]], dapat mencemari [[air tanah]], dan mampu menciptakan [[gas rumah kaca]] akibat [[dekomposisi]] bahan organik dari sampah makanan. Di Inggris, sampah makanan menyumbang 19 persen total sampah yang dibuang ke TPA.<ref name="From Farm to Fridge to Garbage Can">[http://well.blogs.nytimes.com/2010/11/01/from-farm-to-fridge-to-garbage-can/?ref=science From Farm to Fridge to Garbage Can]. // The New York Times, 1.11.2010</ref> Demi mencegah hal ini, seluruh restoran di kota New York dilarang membuang sampah makanan ke TPA.<ref>{{cite news|title=Turning Food Waste Into Fuel Takes Gumption And Trillions Of Bacteria|url=http://www.npr.org/templates/transcript/transcript.php?storyId=287310897|agency=NPR|author=Joel Rose|date=2014-03-11}}</ref>
===Pakan hewan===
Berbagai hewan dapat memakan makanan sisa yang dibuang manusia, tidak terkecuali hewan peliharaan dan hewan ternak.<ref>{{cite web|url=http://blog.mcmurrayhatchery.com/2011/10/04/feeding-your-chickens-table%C2%A0scraps/ |title=Feeding Your Chickens Table Scraps | McMurray Hatchery Blog |publisher=Blog.mcmurrayhatchery.com |date=2011-10-04 |accessdate=2012-10-21}}</ref> Meski demikian, tidak semua sisa makanan manusia cocok untuk hewan.<ref>{{cite web|author=Chicken Feed: How to Feed Chickens |url=http://keeping-chickens.me.uk/getting-started/chicken-feed |title=Feeding Chickens: What to feed chickens to keep them healthy | Keeping Chickens: A Beginners Guide |publisher=Keeping Chickens |accessdate=2012-10-21}}</ref> Ayam dan unggas lainnya secara tradisional dilepaskan di area lahan yang baru dipanen dan bangunan penggilingan biji-bijian untuk mencari sesuatu yang dapat dimakan.
===Kompos===
[[File:Not avoidable food waste.jpg|thumb|Sampah makanan rumah, seperti [[kulit buah]] dan cangkang [[telur]]]]
Sampah makanan dapat terdegradasi dengan mudah sehingga dapat di[[kompos]]kan untuk dijadikan [[pupuk]].<ref>[http://www.antiochne.edu/ssj/CompostingCaseStudy.pdf Vermicomposting study for reducing food waste]</ref><ref>[http://www.swlf.ait.ac.th/UpdData/Presentations/Thai/8%20Vermicomposting%20of%20Food%20Wastes.pdf Vermicomposting for reducing food waste]</ref><ref>[http://www.redwormcomposting.com/worm-farming/restaurant-food-waste-vermicomposting/ Vermicomposting for reducing food waste in restaurants]</ref>
===Daur ulang===
Limbah [[minyak goreng]] sisa restoran umumnya ada dalam jumlah besar, terutama yang menjalankan proses memasak secara ''deep frying''. Limbah tersebut tidak dapat digunakan kembali secara langsung, namun dapat diolah untuk dijadikan [[biodiesel]] dan [[sabun]],<ref>{{cite web | publisher=CDM - Executive Board | title=Production of biodiesel based on waste oils and/or waste fats from biogenic origin for use as fuel | url=http://www.mct.gov.br/upd_blob/0016/16059.pdf |format=PDF| accessdate=2007-09-05}}</ref> juga [[lipid]] untuk nutrisi tambahan pakan ternak, [[kosmetik]], dan [[deterjen]].<ref>Murphy, Denis J. ''Plant lipids: biology, utilisation, and manipulation''. Wiley-Blackwell, 2005.</ref>
== Referensi ==
|