Lilis Suryani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pai Walisongo (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh Drmies (pembicaraan) diidentifikasi sebagai vandalisme ke revisi terakhir oleh Pai Walisongo. (TW)
k clean up, replaced: beliau → ia (2) using AWB
Baris 28:
 
'''Lilis Suryani''' ({{lahirmati||22|8|1948||7|10|2007}}) adalah seorang penyanyi [[Indonesia]]. Lilis terkenal dengan lagunya yang berjudul ''Gang Kelinci'' (ciptaan [[Titiek Puspa]]). Ia juga yang memopulerkan lagu ''[[Genjer-Genjer]]'', lagu yang dikaitkan dengan [[Gerakan 30 September]] [[PKI]] sehingga dilarang dimainkan setelah [[1965]]. Lilis meninggal dalam usia 59 tahun, meninggalkan tiga anak serta delapan cucu. Ia wafat setelah berjuang selama 4 tahun melawan penyakit [[kanker rahim]] yang dideritanya.
 
 
== Biografi ==
Baris 37 ⟶ 36:
Pada tahun [[1963]], ketika menginjak usianya yang ke 15 tahun, ia sudah mulai tampil di [[TVRI]] Stasiun Pusat [[Jakarta]]. Pada tahun yang bersamaan ia mendapat kesempatan masuk dapur rekaman untuk yang pertama kalinya. Ketika itu [[Suyoso Karsono]] (Mas Yos) tertarik pada reputasi Lilis dan ingin mengabadikan suaranya dalam bentuk rekaman. Tawaran itu diterimanya dan Lilis masuk rekaman di bawah label Irama Record.<ref name="jm" /> Tidak lama setelah itu munculah lagu "Tjai Kopi" dan "Di Kala Malam Tiba" di radio-radio yang gaungnya hingga ke seluruh [[Nusantara]]. Kehadiran lagu tersebut tentulah lebih memperkuat posisi kedudukan Lilis sebagai pendatang baru yang patut diperhitungkan, karena kedua lagunya sempat menjadi hit. Kemudian sejak saat itu muncullah album-album rekaman Lilis yang berikutnya, baik dalam bentuk piringan hitam maupun kaset.<ref name="bio" />
 
Lagu-lagu seperti "Lenggang Kangkung", "Ratapan Sang Bayi", "Keluhanku", "Adikku Sayang", "Tari Gemulai", "Air Mata", "Kisah Si Ali Baba", "Tiga Malam", "Tepuk Tangan", dan "Ujung Pandang" adalah beberapa contoh lagu yang diciptakannya dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Salah satu karyanya yang berjudul "Si Baju Loreng", bertemakan kekaguman seorang gadis terhadap seorang anggota [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]] (ABRI),<ref name="jm" /> bahkan menjadi lagu yang menjadi pengobar heroisme tersendiri di pertengahan tahun [[1960|1960-an]]. Antara tahun [[1963]]-[[1966]], saat terjadi konfrontasi antara [[Indonesia]] dan [[Malaysia]], Lilis tercatat banyak menulis sekaligus menyenandungkan lagu-lagu bertema patriotik dan pemicu semangat nasionalis. Di antaranya seperti lagu "Pergi Berjuang", "Tiga Malam", "Kau Pembela Nusa Bangsa", "Mohon Diri", "Baju Loreng", dan "Berita".<ref name="jm">[http://mellowtone.multiply.com/tag/lilis%20suryani Lilis Suryani di Jejak Musik], Jejak Musik, diakses 18 April 2011</ref>
 
Pada tahun [[1965]] ketika [[Soekarno|Bung Karno]] sedang gencar-gencarnya menyemarakan untuk membendung derasnya arus budaya barat yang menurut beliauia sifatnya dekaden, juga termasuk musik barat yang disebutnya "musik ngak-ngik-ngok". [[Soekarno|Bung Karno]] mempromosikan gerakan budaya yang menurutnya sesuai dengan jati diri bangsa [[Indonesia]] dan dianggap mewakili tata krama budaya Timur yaitu beliauia menyebutnya dengan nama ''Irama Lenso''. Lilis Suryani yang terampil menyanyikan pelbagai lagu-lagu daerah, mulai dari [[Minang]], [[Makassar]], hingga [[Sunda]] tentu saja cocok dengan keinginan [[Soekarno|Bung Karno]] yang sedang menggiatkan rasa kebangsaan. Dan, muncullah album [[Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso]]. Pemusik dan penyanyi tenar banyak ikut serta memopulerkan irama lenso, antara lain [[Bing Slamet]], [[Jack Lesmana]], [[Titiek Puspa]], Nien Lesmana, dan termasuk Lilis Surjani. Lilis Surjani dan [[Bing Slamet]] masing-masing menyanyikan lagu "[[Genjer-Genjer]]", karya seniman [[Banyuwangi]], M Arief, yang kelak divonis sebagai lagu yang terlarang, karena berhubungan erat dengan peristiwa [[Gerakan 30 September]] [[PKI]].
 
Popularitas Lilis Surjani mulai sering dikaitk-kaitkan dengan [[Soekarno|Bung Karno]]. Terutama, ketika ia menyanyikan lagu pujian untuk [[Soekarno|Bung Karno]] yang berjudul ''"Oentoek Paduka Jang Mulia Presiden Soekarno"'', karya Soetedjo yang terdapat pada album Lilis Surjani dibawah label Irama Record, musiknya di garap oleh Orkes Bayu di bawah pimpinan F Parera. Beberapa penggalan liriknya:
 
 
{{Cquote2|''Laguku ini ingin kupersembahkan pada paduka yang agung serta mulia,''
''kan kudoakan kehadirat Illahi, semoga paduka tetap sejahtera selalu,''
''betapa bahagia rakyat Indonesia, dalam bimbingan paduka yang mulia" ''|personquoted= Soetedjo}}
 
 
Pada tahun [[1968]], Lilis tak hanya tampil sebagai penyanyi solo yang sukses. Ia pun pernah terlibat membentuk sebuah [[grup musik]] wanita yang diberi nama The Females bersama Rita Rachman ([[kibor|keyboard]]) dan Rose Sumanti. Ia bermain drum di kelompok ini. Saat itu, kancah musik negeri ini sedang diwarnai munculnya nya band-band wanita, seperti [[Dara Puspita]], The Singers, The Reynettes, The Beach Girls, dan lain-lain.<ref name="jm" />
Baris 123 ⟶ 120:
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
{{indo-bio-stub}}
 
{{DEFAULTSORT:Suryani, Lilis}}
 
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
 
 
{{indo-bio-stub}}