Hamengkubuwana VI: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sastrosiswa (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Sastrosiswa (bicara | kontrib)
Baris 10:
Pada masa [[Hamengkubuwana V]], Raden Mas Mustojo adalah seorang penentang keras kebijakan politik [[perang pasif]] kakaknya yang menjalankan hubungan dekat dengan pemerintahan [[Hindia-Belanda]] yang ada di bawah [[Kerajaan Belanda]]. Namun setelah kakaknya meninggal dan dia dinobatkan menjadi raja, semasa pemerintahannya dia justru melanjutkan kebijakan dari kakaknya yang sebelumnya dia tentang keras.
 
Semasa pemerintahan Hamengkubuwana VI kemudian mulai timbul pemberontakan-pemberontakan yang tidak mengakui masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana VI, namun pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat diredam dan dibersihkan. Hal ini berkat kepemimpinan dan ketangguhan [[Danurejo V]], patih Keraton Yogyakarta saat itu. Hubungan dengan berbagai kerajaan pun terjalin kuat pada masa pemerintahan HB VI, apalagi setelah diadeliauia menikah dengan putri [[Kesultanan Brunai]].
 
Walaupun sempat menimbulkan beberapa sengketa dengan kerajaan-kerajaan lain, tercatat bahwa Sultan HB VI dapat mengatasinya dengan arif bijaksana. Tapi lambat laun hubungan dengan pemerintahan Hindia-Belanda agak mulai menuai konflik tertama karena keraton Yogyakarta kala itu banyak menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan yang menjadi musuh pemerintah Hindia-Belanda dan Kerajaan Belanda.
 
Pemerintahan Hamengkubuwana VI berakhir ketika ia meninggal dunia pada tanggal [[20 Juli]] [[1877]]. IaBeliau digantikan putra tertuanya , GRM Murtejo, sebagai [[sultan]] selanjutnya, bergelar [[Hamengkubuwana VII]].
 
== Galeri foto ==