Soetjipto Soentoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k clean up, replaced: beliau → ia (2), Beliau → Ia (2) using AWB
Baris 1:
{{Infobox football biography
|playername = Soetjipto Soentoro
|image = [[Berkas:Soetjipto_SoentoroSoetjipto Soentoro.jpg|300px|Soetjipto Soentoro]]
|fullname = Soetjipto "Gareng" Soentoro
|dateofbirth = {{birth date|1941|6|16}} |
Baris 38:
Berkat tangan dingin dari drg.[[Endang Witarsa]], ia bersama dengan [[Yudo Hadianto]], [[Fan Tek Fong]], Kiat Seek, Dominggus, Supardi, Didik Kasmara, [[Surya Lesmana]] berhasil menjadi bagian dari skuat senior tim [[Persija Jakarta|Persija]].
 
Gareng memulai debut pertamanya di Persija dengan kemenangan 7-0 atas PSP. Empat gol diantaranya dicetak oleh Gareng. Ia juga berhasil mencetak gol pembuka ketika melawan PSB.
 
Persija juga berhasil menggunduli tim promosi divisi utama dari Ambon 4-0. Ketika itu [[PSA Ambon]] dihuni oleh pemain bintang timnas seperi [[Jacob Sihasale]].
 
Pada tanggal [[25 Juli]] [[1964]] Persija menghadapi [[PSM Makassar]]. Walau Persija sempat tertinggal lebih dulu oleh [[PSM Makassar]], akhirnya Persija berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Soetjipto.
Baris 46:
Pada pertandingan melawan [[PSMS Medan|PSMS]], ia memborong empat gol. Akhirnya Persija lolos ke putaran final setelah pada pertandingan melawan [[Persib Bandung|Persib]] menang 3-1. Dua gol diantaranya dicetak melalui hat-triknya.
 
[[Soetjipto Soentoro]] berhasil membawa [[Persija Jakarta|Persija]] juara kompetisi [[Perserikatan]] tahun 1964 setelah dalam partai final mengalahkan [[Persebaya Surabaya|Persebaya]] yang ketika itu [[Persebaya Surabaya|Persebaya]] diperkuat oleh pemain bintang [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Timnas Indonesia]] seperti Andjiek Ali Nurdin, [[Jacob Sihasale]], dan [[Junaedi Abdillah]] dengan skor 4-1 yang diselenggarakan di [[Stadion Gelora Bung Karno|Stadion Istora Senayan]]. Ketika itu, ia berhasil membawa [[Persija Jakarta|Persija]] menjadi tim yang tak terkalahkan dalam satu musim. Ia menjadi top skor [[Perserikatan]] tahun 1964 dengan 16 gol. Setelah itu, ia menjadi ikon fenomenal bagi Persija.<ref name>{{Cite news|title=Persija menjuarai Perserikatan 1964|url=http://novanmediaresearch.wordpress.com/category/perserikatan-1964/|publisher=novanmediaresearch.wordpress.com|accesdate=2012-05-28}}</ref>
 
=== [[Kejurnas PSSI 1965]] ===
Baris 292:
Dalam usia 16 tahun sudah memperkuat Persija ke Eropa dan ikut Pelatnas [[PSSI]] Junior untuk Piala Junior Asia 1959.
 
Di Piala Yunior Asia, [[Soetjipto Soentoro]] menjadi top skorer dengan 14 gol. Gol-golnya dihasilkan ketika [[Tim nasional sepak bola indonesia|Tim Nasional Indonesia]] mencukur [[Tim nasional sepak bola Taiwan|Taiwan]] 14-0 dan [[Tim nasional sepak bola Jepang|Jepang]] 13-1. Meski pada akhirnya [[Indonesia]] menjadi juara ketiga setelah tumbang oleh [[Tim nasional sepak bola Myanmar|Burma]] (sekarang Myanmar) di semifinal yang akhirya menjadi Juara. Aksinya di [[Piala Junior Asia]] membawanya menjadi pemain yang diandalkan dan dipromosi ke tim senior.
 
=== Tur [[PSSI]] ke Eropa ===
Baris 301:
Kata-kata motivasi yang diberikan langsung oleh Presiden RI [[Ir. Soekarno|Soekarno]] kepada si Gareng sebelum berangkat ke Eropatertanam benar ke dalam hatinya. "Kau,Gareng lawan si Belanda itu. Tunjukkan bahwa bangsa Indonesia itu bangsa besa." ujar Bung Karno.
 
9 Juni 1965, [[Soetjipto Soentoro]] yang dipercaya menjadi kapten tim [[PSSI]] menghadapi Juara Liga Kompetisi Divisi Utama, Belanda yang saat itu dikapteni oleh [[Guus Hiddink]].
 
Si Gareng main kesetanan, setelah melewati tiga pemain belakang Feyenord pada menit kedua babak pertama ia menciptakan gol yang bertahan sampai babak pertama berakhir. Meski skor berakhir 1-6 bagi kemenangan Feyenord itu tidak lebih disebabkan faktor wasit dan bersifat politis.
 
[[Berkas:Soetjipto_SoentoroSoetjipto Soentoro.jpg|thumbnail|right|Soetjipto Soentoro kapten [[PSSI]] ketika bersalaman sebelum perandingan antara Indonesia vs [[SV Werder Bremen]] dimulai.]]
 
14 Juni 1965, pada lawatan keduanya di Jerman Barat melawan Juara Bundesliga, Werder Bremen, si Gareng dan kawan-kawanng membuat kejutan. Pertandingan berlangsung dramatis, tercipta banyak gol dan penuh semangat juang. Gol-gol nya dihasilkan pada menit 30, 41, dan 58 dan sekaligus ia mencetak [[hattrik]] pada pertandingan itu.<ref name="SV Werder Bremen vs Indonesia 6-5">{{Cite news|url=http://politikana.com/baca/2009/08/02/pertandingan-dahsyat-indonesia-vs-werder bremen.html| title=SV Werder Bremen 6-5 Indonesia|publisher=politikana.com|accesdate=2009-08-02}}</ref> Meskipun kalah 5-6 tetapi pelatih [[SV Werder Bremen]] yang merangkap pelatih nasional Jerman Barat,Herr Brocker terang-terangan memuji dan menawarkan Soetjipto,[[Max Timisela]] dan John Simon bermain untuk klub Werder Bremen.<ref name="Gareng pernah ditawari klub Werder Bremen">{{Cite news|url=http://forzapersija.blogspot.com/2011/08/soetjipto-gareng-soentoro-pernah.html| title=Gareng pernah ditawari klub Werder Bremen|publisher=forzapersija.blogspot.com}}</ref>
Baris 312:
 
=== Tur [[PSSI]] ke Asia ===
[[Berkas:Indonesia_vs_Singapore_Armed_Force_1965Indonesia vs Singapore Armed Force 1965.jpg|left|thumbnail|Indonesia vs Armed Force. Dari kiri ke kanan:[[Soetjipto Soentoro|Gareng]], [[Yudo Hadianto]], [[Mulyadi|Fan Tek Fong]], Liem Soei Liang, Komarudin, Renny Salaki, Andjiek AN (*), John Simon, Hariyanto, Welly Daud.]]
 
Setelah tur ke Eropa, Timnas mengadakan pertandingan persahabatan melawan Singapore Armed Force di [[Burma]] bulan [[Oktober]]. Indonesia yang ketika itu dikapteni oleh Gareng berhasil menang telak atas tamunya dengan skor 7-0. Gareng keika itu mencetak 4 gol dan ketiga gol lainnya dicetak oleh [[Max Timisela]] dan [[Jacob Sihasale]].
Baris 325:
 
=== [[Piala Raja 1968]] ===
Dalam debutnya di Piala Raja 1968, ia berhasil membawa timnya menjadi juara untuk pertama kalinya. [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Timnas Indonesia]] menjadi tim yang tak terkalahkan dalam turnamen ini. Dalam partai alokasi grup menang dengan Malaysia 1-0. Indonesia tergabung di grup 2 bersama dengan Burma dan Singapura. Ia mencetak 2 gol dalam pertandingan melawan Burma sebelum Indonesia menambah keunggulan melalui sundulan [[Jacob Sihasale]]. Dalam pertandingan kedua melawan Singapura, ia menyumbangkan 1 gol yang berakhir dengan skor 7-1 bagi kemengan Indonesia. Di partai semi-final, Indonesia berhasil menang telak dengan musuh bebuyutannya Malaysia 6-1. Indonesia sempat tertinggal terlebih dahulu sebelum ia mencetak gol penyeimbang sekaligus mencetak dua gol pada pertandingan itu. Akhirnya Indonesia melaju ke babak final dan ketika itu Indonesia sanggup mengalahkan Burma 1-0 walaupun Burma lebih mendominasi pertandingan. Satu-satunya gol dalam pertandingan itu dicetak oleh kapten [[PSSI]], [[Soetjipto Soentoro]].
 
=== [[Turnamen Merdeka 1968]] ===
Baris 334:
 
=== Pertandingan melawan [[Dynamo Moskow]] ===
[[Berkas:Indonesia_vs_Dynamo_Moskow%281970%29Indonesia vs Dynamo Moskow(1970).jpg|left|thumbnail|Skuat [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Timnas]] ketika menghadapi klub asal [[Rusia]], Dynamo Moskow yang dikapteni oleh Gareng]]
Pada tanggal 14 Juni 1970, [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Timnas Indonesia]] kedatangan klub asal [[Rusia]], [[Dynamo Moskow]]. Dynamo Moskow ketika itu datang dengan membawa kiper terbaik dunia ketika itu, [[Lev Yashin]]. Tetapi Indonesia hanya kalah tipis dengan skor 0-1. Sebenarnya Indonesia memiliki peluang ketika ia mengirmkan umpan manis kepada [[Iswadi Idris]]. Namun Iswadi lebih memilih mengumpan kepada [[Jacob Sihasale]] karena hampir tidak ada celah untuk bisa mencetak gol. Sayangnya ia tidak siap ketika menerima umpan dari Iswadi.
 
Baris 344:
 
=== Karier sebagai pelatih ===
Tahun 1970 [[Soetjipto Soentoro|Soetjipto]] memutuskan gantung sepatu. Setelah belajar ilmu kepelatihan di Jerman Barat (1978), Soetjipto beralih profesi menjadi pelatih. Tercatat [[Buana Putra]] Galatama, [[Persiba Balikpapan]] dan [[Persiraja Banda Aceh]] pernah dilatihnya.
 
Soetjipto juga pernah membawa timnas junior ke [[Piala Dunia U-20 FIFA]] di Tokyo pada tahun 1979. Timnas junior Indonesia sebenarnya gagal melangkah ke putaran final [[Piala Dunia FIFA Junior]] [[FIFA]]. Saat itu Skuat Garuda Muda hanya mampu finish di peringkat tiga pada babak kualifikasi Piala Dunia Junior [[FIFA]].
Baris 354:
Namun bukan berarti perjalanan skuat Garuda di putaran final Piala Dunia Junior FIFA akan berjalan mulus. Dalam babak penyisihan, Timnas Indonesia Junior tergabung dalam grup maut bersama {{timnas|Argentina}}, Yugoslavia dan Polandia.
 
Saat berlaga menghadapi [[Tim nasional sepak bola Argentina|Argentina]], Garuda Muda harus mengakui keunggulan [[Diego Armando Maradona|Maradona]] cs, 5 gol tanpa balas di Stadion Omiya, Jepang, 26 Agustus 1979. Dari lima gol Tim Tango ke gawang Indonesia yang dikawal [[Endang Tirtana]], dua gol diantaranya dicetak El Pibe de Oro atau Sang Dewa –julukan Maradona-.<ref name="Ketika Timnas Junior berlaga di Piala Dunia U-20 1979">{{Cite news|url=http://sayankmintuoband.blogspot.com/| title=Ketika Timnas Junior Indonesia berlaga di Piala Dunia U-20 1979|publisher=sayankmintuoband.blogspot.com}}</ref>
 
Selain kalah telak 5 gol tanpa balas dari Argentina, dua penghuni grup lainya yaitu [[Tim nasional sepak bola Polandia|Polandia]] dan Yugoslavia juga pernah membuat sang Garuda tertunduk lesu.
Baris 363:
 
== [[Meninggal dunia]] ==
Pada tahun [[1990]] [[Soetjipto Soentoro|Gareng]] menderita penyakit kanker lever. Selama empat tahun, beliauia harus berjuang melawan kanker lever yang menggerogoti tubuhnya. Sehingga beliauia sampai harus berobat ke [[Jepang]] untuk menyembuhkan penyakitnya itu. Pada tanggal [[12 November]] [[1994]], di usia 53 tahun, [[Soetjipto Soentoro|Gareng]] meninggal dunia. BeliauIa dimakamkan di pemakaman [[Tanah Kusir]], [[Jakarta]]. BeliauIa meninggalkan dua anak, Bisma dan Tantri.
 
== Karier Statistik ==