Nazir Datuk Pamoentjak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k clean up, replaced: karir → karier using AWB |
||
Baris 30:
Pada tahun 1927, ia bersama [[Mohammad Hatta]], [[Ali Sastroamijoyo]] dan [[Abdul Majid Djojohadiningrat]] dipenjara oleh [[Kerajaan Belanda]] karena dituduh mengikuti partai terlarang. Ali Sastroamijoyo dan Nazir Pamuntjak dipenjara dua tahun.<ref name=MohHatta>[[Deliar Noer|Noer, Deliar]] (2012). ''Mohammad Hatta:Hati Nurani Bangsa''. hlm. 24-27. [[Jakarta]]: Kompas. ISBN 978-979-709-633-5.</ref> Mereka semua dipenjara di [[Rotterdam]].<ref name=Ibidhatta>Imran, Amrin. "ibid". hal. 29.</ref> Beruntung Mohammad Hatta menolak semua dakwaan tersebut dengan pidatonya, ''Indonesie Vrij'' pada sidang kedua tanggal 22 Maret 1928,<ref name=Ibidhatta/> sehingga ia dan kawan-kawannya dibebaskan. Pembebasan mereka disambut baik oleh Mr. Duys (anggota parlemen Belanda waktu itu), dan [[Willem Drees]], Perdana Menteri Belanda tahun 1945.<ref name=MohHatta/> Setelah ditahan beberapa bulan, mereka berempat dibebaskan dari tuduhan, karena tuduhan tidak bisa dibuktikan.<ref name=MohHatta/>
Nazir Datuk Pamoentjak mempunyai seorang putri tunggal bernama Lidia Djunita Pamoentjak yang lebih dikenal dengan nama [[Jajang C. Noer]] yang
Untuk mengenang jasa-jasanya, namanya diabadikan menjadi salah satu ruas jalan di Kota Solok, [[Sumatera Barat]].
Baris 36:
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
{{indo-bio-stub}}▼
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
Baris 44 ⟶ 43:
[[Kategori:Diplomat Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
▲{{indo-bio-stub}}
|