Playboy Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Infobox Magazine
|title = GADIS
[[Berkas:Playboy id 1.jpg|right|thumb|''Playboy Indonesia'' edisi perdana dengan model sampul [[Andhara Early]]]]▼
|image_file = Playboy id 1.jpg
'''''Playboy Indonesia''''' adalah edisi majalah ''[[Playboy (majalah)|Playboy]]'' dalam [[bahasa Indonesia]]. Edisi perdananya terbit pada [[7 April]] [[2006]]. ▼
|image_size =
▲
|editor =
|editor_title =
|staff_writer =
|frequency =
|circulation =
|category =
|company =
|publisher = PT Velvet Silver Media
|firstdate = 2006
|country = {{INA}}
|language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|website =
|issn =
}}
▲
Pengelola Playboy Indonesia adalah
* [[Erwin Arnada]], Pemimpin Redaksi
* Ponti Corolus, Penerbit/Direktur PT
* Stephen Walangitang, Penerbit/Direktur PT
Pada edisi perdananya, Playboy Indonesia memuat wawancara panjang dengan sastrawan Pramoedya Ananta Toer dalam rubrik ''Playboy Interview''
Pembelian izin (lisensi) penerbitan Playboy Indonesia dikabarkan mencapai 3 miliar rupiah. Model sampul Playboy edisi perdana adalah [[Andhara Early]] dan ''Playmate'' pertama [[Kartika Oktaviani Gunawan]]. Menurut pemimpin redaksi Playboy Indonesia, majalah Playboy Indonesia berbeda dari pendahulunya dimana isinya 70 persen adalah isi lokal
Banyak ormas Islam dan perkumpulan masyarakat yang tidak setuju seperti KAPMI (Kesatuan Aksi Pemudi Muslim Indonesia)
Setelah pernyataan ini, situs lelang [[ebay]] asal Amerika Serikat mencatat penawaran untuk membeli Playboy Indonesia edisi pertama mencapai US$101 padahal harga eceran majalah ini hanya Rp. 39,000,- untuk daerah Jawa dan sekitarnya.
Baris 24 ⟶ 41:
==== Dampak Penerbitan Perdana Majalah Playboy Indonesia ====
Dari pihak konsumen, fenomena yang terjadi dengan terbitnya Playboy secara resmi cukup menarik, pihak yang mendukung/ tidak menolak dan pihak yang menentang sama sama kecewa. Pembeli merasa kecewa karena isinya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Mereka berharap isi majalah Playboy Indonesia akan seprovokatif versi Amerika, dan ini tidak terjadi. Pihak yang anti kecewa karena Playboy jadi terbit.<ref>
Di [[Jawa Tengah]], organisasi masa yang mayoritas [[ormas]] Muslim mulai melakukan penyisiran pada penjual koran dan majalah. Mereka melakukan perampasan majalah-majalah dan tabloid berorientasi hiburan pria yang sejenis. Akibatnya masyarakat umum pun mulai kesulitan untuk menemukan majalah ini, untuk menghindari keributan antara pihak penjual dan ormas, Polisi pun mulai menyisir sendiri majalah dan tabloid ini. Di daerah Depok Polisi tidak menemukan lagi majalah tersebut dan sebagai gantinya polisi banyak menyita [[VCD]] porno dan VCD bajakan lainnya. Tindakan penyitaan ini tidak saja dilakukan dari tempat berjualan mereka tetapi juga dengan mendatangi rumah penjual dan menyitanya dari rumah mereka. Di [[Maluku]], Majalah Playboy mendapat sambutan hangat, ini diakibatkan karena keingintahuan masyarakat akan isi majalah yang ramai dibicarakan di media. Tidak saja pria dewasa yang membelinya, bahkan ibu rumah tangga dan anak anak. Banyak yang ingin membeli kehabisan karena kiriman stok dari Jakarta terbatas
==== Demonstrasi, Perusakan, dan Ancaman ====
Pada hari yang sama Playboy terbit ormas [[Front Pembela Islam]] (FPI) mendatangi kantor Plaboy di Jl. T.B Simatupang dan melakukan demonstrasi dengan melakukan, orasi, perusakan, dan pembakaran
Kantor majalah Playboy pindah ke gedung perkantoran Fatmawati Mas. Sebagai antisipasi untuk menghadapi [[demonstrasi]] dan pengrusakan, disini kantor Playboy dijaga oleh masyarakat [[Betawi]] sekitar. Poster poster bertuliskan "''Silakan berdemo, asal jangan anarkis''" nampak jelas ditempelkan di depan kantor. Salah satu penjaga dari komunitas Betawi ini menyatakan bahwa mereka akan menjaga keamanan kompleks perkantoran ini dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Bila memang Playboy harus tutup, mereka ingin agar pemerintah yang menentukan, dan menyatakan ketidak-setujuan akan segala tindakan main hakim sendiri
Model sampul Playboy Indonesia [[Andhara Early]], dan Playmate [[Kartika Oktavini Gunawan]], juga dilaporkan kepada Polisi atas dasar pornografi oleh Masyarakat Anti Pembajakan dan Pornografi Indonesia
==== Tersangka tindak pidana susila ====
Pada [[29 Juni]] [[2006]], polisi menetapkan Pemimpin Redaksi Majalah Playboy [[Erwin Arnada]], dan model majalah ini, yaitu [[Kartika Oktavina Gunawan]] dan [[Andhara Early]], sebagai tersangka
Penetapan tersangka itu terkait laporan Masyarakat Anti Pembajakan dan Pornografi Indonesia (MAPPI) dan FPI. Dalam laporan tersebut, ketiganya dianggap telah melanggar pasal 282 [[KUHP]] tentang Tindak Pidana Susila.
Baris 47 ⟶ 64:
==Pranala luar==
* {{en}} [http://www.timesonline.co.uk/article/0,,25689-2123556,00.html "Playboy's Indonesia edition enrages - and disappoints"], ''[[The Times]]'' online edition, April 7, 2006.
[[
[[
[[
[[Kategori:Pendirian tahun 2006]]
[[Kategori:Pembubaran tahun 2007]]
|