Kebangkitan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 40 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q188681
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Kebangkitan''' adalah sebuah [[konsep]] tentang kehidupan kedua setelah [[kematian]] dari seluruh [[makhluk]], yang ada di dalam ajaran agama [[Yahudi]], [[Kristen]] dan [[Islam]]. Bisa pula merujuk kepada tiap-tiap individu atau kebangkitan secara umum seluruh umat manusia. Walaupun beberapa agama-agama telah mengajarkan mengenai kebangkitan, masalah ini sering terkenal di dalam kitab suci [[agama samawi]].
 
Beberapa [[nabi]], pernah dikisahkan menyaksikan langsung proses kebangkitan dihadapan mereka, seperti [[Ibrahim]] dan [[Musa]] yang pernah ingin melihat kebangkitan seekor burung merpati, [[Hazqiyal]] menyaksikan kebangkitan Bani Israel, kemudian [[Isa]] yang menghidupkan [[Sam]] bin [[Nuh]].<ref>Nabi Isa telah menghidupkan orang yang sudah mati atas Izinizin Allah, namun [[Bani Israel]] membantahnya seraya berkata: ''“Hai Isa, engkau dapat menghidupkan orang mati, kalau keadaan mayat itu baru, bisa jadi sebenarnya ia belum mati sungguhan. Untuk itu kami ingin Engkauengkau hidupkan mayat manusia purba sebagai tanda kekuasaan Tuhanmu.”'' Jawab Nabi Isa: ''“Pilihlah, mayat siapa yang kalian inginkan??”'' mereka berkata: ''”Coba hidupkan olehmu mayat orang yang bernama SyamSam bin Nuh.”'' Maka Nabi Isa pun mencari makam orang tersebut, kemudian sholat 2 rekaatrakaat dan berdo’a memohon kepada Allah, dan hiduplah SyamSam bin Nuh dengan rambut dan jenggot memutih, Nabi Isa pun bertanya: ''”Hai SyamSam, kenapa rambut dan jenggotmu beruban, padahal waktu hidupmu belum musimnya orang beruban?”'' Jawabnya: ''”Aku terkejut mendengar seruanmu, serta mengira [[kiamat]] telah tiba dan itulah yang membuat warna rambutku berubah jadi putih karena bingunnya.”'' Nabi Isapun bertanya: ''”Sudah berapa lamakah engkau meninggal dunia?”'' Jawabnya: ''”Sudah 4000 tahun, dan rasa pedih sakitnya maut sejak itu masih membekas hingga sekarang belum sembuh juga.”'' Kisah ini ditulis dalam kitab ''Durratul Wa’idhin''. [[As-Suyuthi]] mengulas ayat ''"...aku menghidupkan orang mati dengan seizin [[Allah]],"'' ([[Surah Al-'Imran|Al-Imran]] 3:49)</ref>
 
== Islam ==
{{Utama|Yaumul Qiyamah}}Di dalam [[Al Qur'an]] surah [[An-Naml]] menerangkan secara garis besarnya bahwa keingkaran orang-orang kafir terhadap adanya hari berbangkit itu tidak beralasan kemudian dikemukakan kepada mereka persoalan-persoalan yang ada hubungannya dengan kebangkitan ({{lang-ar|1=<font size=4>القيامة</font>}} ''Qiyāmah'') itu. Hal ini diterangkan lebih jelas dalam surah Al Qashash.
 
== Kristen ==