Suhardi Somomoeljono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fasya Frinanda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Fasya Frinanda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
Pindah ke Madiun membawa perkenalan Suhardi dengan Universitas Islam Indonesia (“UII”). Saat itu, kampus bersejarah ini memang membuka cabang di Madiun untuk Fakultas Syari’ah dan Fakultas Tarbiyah. Paham mengenai latar belakang berdirinya UII, ayahnya pun banyak bercerita. Dari perihal tentang pendirian UII yang merupakan prakarsa anak bangsa sekaligus para pejuang kemerdekaan, tentang keinginan Bung Karno menjadikan UII sebagai universitas terbesar di Asia sampai perihal posisi UII yang merupakan cikal bakal beberapa kampus ternama di Yogyakarta, semua diceritakan kepada Suhardi. Lantaran sering mendapat cerita, keinginan untuk menempuh kuliah di UII sudah mantap dalam dirinya jauh sebelum lulus SMA. Benar saja, setelah lulus, Suhardi sudah tidak lagi memikirkan kampus lain sebagai tempat melanjutkan studinya selain UII. Pilihan Fakultas Hukum sendiri merupakan saran dari orang tuanya. Meski di Madiun ada Fakultas Syari’ah dan Tarbiyah, Suhardi justru diminta untuk berangkat ke Yogyakarta, masuk FH UII.<br />
 
== PendidikanMasa Kuliah ==
 
=== Masa Kuliah ===<br />
 
Suhardi Somomoeljono menjalani masa kuliah dalam jangka waktu normal, yakni selama enam tahun. Untuk ukuran masa itu, masa kuliah enam tahun bahkan bisa dibilang cepat. Ia tercatat sebagai angkatan tahun 1979 dan lulus sarjana pada tahun 1985.