Tekanan darah tinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh Febryanf). Jangan masukkan pranala jual beli
Lia apriy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler menghilangkan referensi [ * ]
Baris 81:
 
== Tanda-tanda dan gejala ==
Hipertensi jarang menunjukkan gejala, dan pengenalannya biasanya melalui [[Skrining (medis)|skrining]], atau saat mencari penanganan medis untuk masalah kesehatan yang tidak berkaitan. Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan [[sakit kepala]] (terutama di bagian belakang kepala dan pada pagi hari), serta [[pusing]], [[vertigo]], [[tinitus]] (dengung atau desis di dalam telinga), gangguan penglihatan atau [[Sinkop (medis)|pingsan]].<ref name=Fisher2005>{{cite book |author=Fisher ND, Williams GH |editor=Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS, ''et al.'' |title=Harrison's Principles of Internal Medicine|edition=16th |year=2005 |publisher=McGraw-Hill |location=New York, NY |isbn=0-07-139140-1 |pages=1463–81 |chapter=Hypertensive vascular disease}}</ref>
 
Pada [[pemeriksaan fisik]], hipertensi juga dicurigai ketika terdeteksi adanya [[retinopati hipertensi]] pada pemeriksaan [[fundus optik]] di belakang mata dengan menggunakan [[oftalmoskop]].<ref name=Wong2007>{{cite journal |author=Wong T, Mitchell P |title=The eye in hypertension |journal=Lancet |volume=369 |issue=9559 |pages=425–35 |year=2007 |month=February |pmid=17276782 |doi=10.1016/S0140-6736(07)60198-6}}</ref> Biasanya beratnya perubahan retinopati hipertensi dibagi atas tingkat I-IV, walaupun jenis yang lebih ringan mungkin sulit dibedakan antara satu dan lainnya.<ref name=Wong2007/> Hasil oftalmoskopi juga dapat memberi petunjuk berapa lama seseorang telah mengalami hipertensi.<ref name=Fisher2005/>
 
===1. Hipertensi sekunder ===
Beberapa tanda dan gejala tambahan dapat menunjukkan [[hipertensimenunjukkanhipertensi sekunder]], yaitu hipertensi akibat penyebab yang jelas sepertijelassepeeti [[penyakit ginjal]] atau [[penyakit endokrin]]. Contohnya, obesitas pada dada dan perut, [[intoleransi glukosa]], [[wajah bulat seperti bulan (moon facies)]], "punuk kerbau" (buffalo hump), dan [[striae]] ungu menandakan [[Sindrom Cushing]].<ref name=ABC>{{cite book |author=O'Brien, Eoin; Beevers, D. G.; Lip, Gregory Y. H. |title=ABC of hypertension |publisher=BMJ Books |location=London |year=2007 |pages= |isbn=1-4051-3061-X |oclc= |doi= |accessdate=}}</ref> [[Penyakit tiroid]] dan [[akromegali]] juga dapat menyebabkan hipertensi dan mempunyai gejala dan tanda yang khas.<ref name="ABC" /> [[Bising]] perut mungkin mengindikasikan [[stenosis arteri renalis]] (penyempitan arteri yang mengedarkan darah ke ginjal). Berkurangnya tekanan darah di kaki atau lambatnya atau hilangnya [[arteri femoralis|denyut arteri femoralis]] mungkinfemoralismungkin menandakan [[koarktasio aorta]] (penyempitan aorta sesaat setelah meninggalkan jantung). Hipertensi yang sangat bervariasi dengan sakit kepala, palpitasi, pucat, dan berkeringat harus segera menimbulkan kecurigaan ke arah [[feokromositoma]].<ref name="ABC" />
 
===2. Krisis hipertensi ===
Peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi (sistolik lebih atau sama dengan 180 atau diastolik lebih atau sama dengan 110, kadang disebut hipertensi maligna atau akselerasi) sering disebut sebagai "krisis hipertensi." Tekanan darah di atas tingkat ini memiliki risiko yang tinggi untuk terjadinya komplikasi. Orang dengan tekanan darah pada kisaran ini mungkin tidak memiliki gejala, tetapi lebih cenderung melaporkan sakit kepala (22% dari kasus)<ref>{{cite journal |author=Papadopoulos DP, Mourouzis I, Thomopoulos C, Makris T, Papademetriou V |title=Hypertension crisis |journal=Blood Press. |volume=19 |issue=6 |pages=328–36 |year=2010 |month=December |pmid=20504242 |doi=10.3109/08037051.2010.488052 |url=}}</ref> dan pusing dibandingkan dengan populasi umum.<ref name=Fisher2005/> Gejala lain krisis hipertensi mencakup berkurangnya penglihatan atau sesak napas karena gagal jantung atau rasa [[lesu]] karena gagal ginjal.<ref name="ABC" /> Kebanyakan orang dengan krisis hipertensi diketahui memiliki tekanan darah tinggi, tetapi pemicu tambahan mungkin menyebabkan peningkatan secara tiba-tiba.<ref name=Marik2007>{{cite journal |author=Marik PE, Varon J |title=Hypertensive crises: challenges and management |journal=Chest |volume=131 |issue=6 |pages=1949–62 |year=2007 |month=June |pmid=17565029 |doi=10.1378/chest.06-2490 |url=http://chestjournal.chestpubs.org/content/131/6/1949.long}}</ref>
"Hipertensi emergensi", sebelumnya disebut sebagai "hipertensi maligna", terjadi saat terdapat bukti kerusakan langsung pada satu organ atau lebih sebagai akibat meningkatnya tekanan darah. Kerusakan ini bisa mencakup [[ensefalopati hipertensi]], disebabkan oleh pembengkakan dan gangguan fungsi otak, dan ditandai oleh sakit kepala dan [[gangguan kesadaran]] (kebingungan atau rasa kantuk). [[Papiledema]] retina dan [[perdarahan]] fundus serta [[eksudat]] adalah tanda lain kerusakan organ target. [[Nyeri dada]] dapat merupakan tanda kerusakan otot jantung (yang bisa berlanjut menjadi [[serangan jantung]]) atau kadang [[diseksi aorta]], robeknya dinding dalam [[aorta]]. Sesak napas, batuk, dan ekspektorasi dahak bernoda darah adalah ciri khas [[edema paru]]. Kondisi ini adalah pembengkakan jaringan paru akibat [[gagal ventrikel kiri]], ketidakmampuan [[ventrikel kiri]] jantung untuk memompa cukup darah dari paru-paru ke sistem arteri.<ref name=Marik2007/> Penurunan fungsi ginjal secara cepat (cedera ginjal akut/acute kidney injury) dan [[anemia hemolitik mikroangiopati]] (penghancuran sel-sel darah) juga mungkin terjadi.<ref name=Marik2007/> Pada situasi ini, harus dilakukan penurunan tekanan darah secara cepat untuk menghentikan kerusakan organ yang sedang terjadi.<ref name=Marik2007/> Sebaliknya, tidak ada bukti bahwa tekanan darah perlu diturunkan secara cepat dalam keadaan hipertensi emergensi bila tidak ada bukti kerusakan organ target. Penurunan tekanan darah yang terlalu agresif bukan berarti tidak ada risiko.<ref name="ABC" /> Penggunaan obat-obatan oral untuk menurunkan tekanan darah secara bertahap selama 24 sampai 48 jam dianjurkan dalam kedaruratan hipertensi.<ref name=Marik2007/>
 
===3. Kehamilan ===
"Hipertensi emergensi", sebelumnya disebut sebagai "hipertensi maligna", terjadi saat terdapat bukti kerusakan langsung pada satu organ atau lebih sebagai akibat meningkatnya tekanan darah. Kerusakan ini bisa mencakup [[ensefalopati hipertensi]], disebabkan oleh pembengkakan dan gangguan fungsi otak, dan ditandai oleh sakit kepala dan [[gangguan kesadaran]] (kebingungan atau rasa kantuk). [[Papiledema]] retina dan [[perdarahan]] fundus serta [[eksudat]] adalah tanda lain kerusakan organ target. [[Nyeri dada]] dapat merupakan tanda kerusakan otot jantung (yang bisa berlanjut menjadi [[serangan jantung]]) atau kadang [[diseksi aorta]], robeknya dinding dalam [[aorta]]. Sesak napas, batuk, dan ekspektorasi dahak bernoda darah adalah ciri khas [[edema paru]]. Kondisi ini adalah pembengkakan jaringan paru akibat [[gagal ventrikel kiri]], ketidakmampuan [[ventrikel kiri]] jantung untuk memompa cukup darah dari paru-paru ke sistem arteri.<ref name=Marik2007/> Penurunan fungsi ginjal secara cepat (cedera ginjal akut/acute kidney injury) dan [[anemia hemolitik mikroangiopati]] (penghancuran sel-sel darah) juga mungkin terjadi.<ref name=Marik2007/> Pada situasi ini, harus dilakukan penurunan tekanan darah secara cepat untuk menghentikan kerusakan organ yang sedang terjadi.<ref name=Marik2007/> Sebaliknya, tidak ada bukti bahwa tekanan darah perlu diturunkan secara cepat dalam keadaan hipertensi emergensi bila tidak ada bukti kerusakan organ target. Penurunan tekanan darah yang terlalu agresif bukan berarti tidak ada risiko.<ref name="ABC" /> Penggunaan obat-obatan oral untuk menurunkan tekanan darah secara bertahap selama 24 sampai 48 jam dianjurkan dalam kedaruratan hipertensi.<ref name=Marik2007/>
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi pada sekitar 8-10% kehamilan.<ref name="ABC" /> Kebanyakan wanita hamil yang mengalami hipertensi memiliki kondisi hipertensi primer yang sudah ada sebelumnya. Tekanan darah tinggi dalam kehamilan dapat merupakan tanda awal dari [[pre-eklampsia]], suatu kondisi serius yang muncul setelah melewati pertengahan masa kehamilan, dan dalam beberapa minggu setelah melahirkan.<ref name="ABC" /> Diagnosa preeklampsia termasuk peningkatan tekanan darah dan adanya protein di dalam urin.<ref name="ABC" /> Preeklampsia muncul pada sekitar 5% kehamilan dan bertanggung jawab atas sekitar 16% dari semua [[kematian ibu]] secara global.<ref name="ABC" /> Preeklampsia juga menyebabkan risiko kematian bayi meningkat hingga dua kali lipat.<ref name="ABC" /> Biasanya preeklampsia tidak menunjukkan gejala dan keadaan ini terdeteksi pada pemeriksaan rutin. Bila terjadi preeklampsia, gejala yang paling umum adalah sakit kepala, gangguan penglihatan (sering dalam bentuk “kilatan cahaya”), muntah, nyeri [[epigastrium]], dan [[edema]] (bengkak). Terkadang preeklampsia bisa berkembang menjadi kondisi yang mengancam nyawa yang disebut [[eklampsia]]. Eklampsia adalah suatu [[hipertensi emergensi]] dan menyebabkan beberapa komplikasi berat, seperti hilangnya penglihatan, pembengkakan otak, [[kejang|kejang tonik-klonik]] atau [[konvulsi]], [[gagal ginjal]], [[edema paru]], dan [[koagulasi intravaskular diseminata]] (gangguan pembekuan darah).<ref name="ABC" /><ref name="urlHypertension and Pregnancy: eMedicine Obstetrics and Gynecology">{{cite web |url=http://emedicine.medscape.com/article/261435-overview |title=Hypertension and Pregnancy |author=Gibson, Paul |coauthors= |date=July 30, 2009 |work=eMedicine Obstetrics and Gynecology |publisher=Medscape |pages= |accessdate=2009-06-16}}</ref>
 
===4. Bayi dan anak ===
=== Kehamilan ===
[[Gagal tumbuh]], [[kejang]], [[iritabilitas]], [[letargi|kurang energi]], dan [[sindrom distres napas bayi|/kesulitan bernafas]]<ref name="urlHypertension: eMedicine Pediatrics: Cardiac Disease and Critical Care Medicine">{{cite web |url=http://emedicine.medscape.com/article/889877-overview |title=Hypertension |author=Rodriguez-Cruz, Edwin |coauthors=Ettinger, Leigh M |date=April 6, 2010 |work=eMedicine Pediatrics: Cardiac Disease and Critical Care Medicine |publisher=Medscape |pages= |accessdate=2009-06-16}}</ref> bisa dikaitkan dengan hipertensi pada bayi baru lahir dan bayi usia muda. Pada bayi yang lebih besar dan anak, hipertensi bisa menyebabkan sakit kepala, iritabilitas tanpa penyebab yang jelas, [[lesu (medis)|lesu]], [[gagal tumbuh]], [[pandangan kabur]], [[epistaksis|/mimisan]], dan [[Bell’s palsy| /kelumpuhan wajah]].<ref name=Dionne/><ref name="urlHypertension: eMedicine Pediatrics: Cardiac Disease and Critical Care Medicine"/>
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi pada sekitar 8-10% kehamilan.<ref name="ABC" /> Kebanyakan wanita hamil yang mengalami hipertensi memiliki kondisi hipertensi primer yang sudah ada sebelumnya. Tekanan darah tinggi dalam kehamilan dapat merupakan tanda awal dari [[pre-eklampsia]], suatu kondisi serius yang muncul setelah melewati pertengahan masa kehamilan, dan dalam beberapa minggu setelah melahirkan.<ref name="ABC" /> Diagnosa preeklampsia termasuk peningkatan tekanan darah dan adanya protein di dalam urin.<ref name="ABC" /> Preeklampsia muncul pada sekitar 5% kehamilan dan bertanggung jawab atas sekitar 16% dari semua [[kematian ibu]] secara global.<ref name="ABC" /> Preeklampsia juga menyebabkan risiko kematian bayi meningkat hingga dua kali lipat.<ref name="ABC" /> Biasanya preeklampsia tidak menunjukkan gejala dan keadaan ini terdeteksi pada pemeriksaan rutin. Bila terjadi preeklampsia, gejala yang paling umum adalah sakit kepala, gangguan penglihatan (sering dalam bentuk “kilatan cahaya”), muntah, nyeri [[epigastrium]], dan [[edema]] (bengkak). Terkadang preeklampsia bisa berkembang menjadi kondisi yang mengancam nyawa yang disebut [[eklampsia]]. Eklampsia adalah suatu [[hipertensi emergensi]] dan menyebabkan beberapa komplikasi berat, seperti hilangnya penglihatan, pembengkakan otak, [[kejang|kejang tonik-klonik]] atau [[konvulsi]], [[gagal ginjal]], [[edema paru]], dan [[koagulasi intravaskular diseminata]] (gangguan pembekuan darah).<ref name="ABC" /><ref name="urlHypertension and Pregnancy: eMedicine Obstetrics and Gynecology">{{cite web |url=http://emedicine.medscape.com/article/261435-overview |title=Hypertension and Pregnancy |author=Gibson, Paul |coauthors= |date=July 30, 2009 |work=eMedicine Obstetrics and Gynecology |publisher=Medscape |pages= |accessdate=2009-06-16}}</ref>
 
=== Bayi dan anak ===
[[Gagal tumbuh]], [[kejang]], [[iritabilitas]], [[letargi|kurang energi]], dan [[sindrom distres napas bayi|kesulitan bernafas]]<ref name="urlHypertension: eMedicine Pediatrics: Cardiac Disease and Critical Care Medicine">{{cite web |url=http://emedicine.medscape.com/article/889877-overview |title=Hypertension |author=Rodriguez-Cruz, Edwin |coauthors=Ettinger, Leigh M |date=April 6, 2010 |work=eMedicine Pediatrics: Cardiac Disease and Critical Care Medicine |publisher=Medscape |pages= |accessdate=2009-06-16}}</ref> bisa dikaitkan dengan hipertensi pada bayi baru lahir dan bayi usia muda. Pada bayi yang lebih besar dan anak, hipertensi bisa menyebabkan sakit kepala, iritabilitas tanpa penyebab yang jelas, [[lesu (medis)|lesu]], [[gagal tumbuh]], [[pandangan kabur]], [[epistaksis|mimisan]], dan [[Bell’s palsy|kelumpuhan wajah]].<ref name=Dionne/><ref name="urlHypertension: eMedicine Pediatrics: Cardiac Disease and Critical Care Medicine"/>
 
== Komplikasi ==