Hipnodontik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Frans budi (bicara | kontrib)
Frans budi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
==Hipnosis dan kedokteran==
 
Sejak tercatat dalam sejarah peradaban manusia, hipnosis erat hubungannya dengan aktivitas pengobatan, seperti orang-orang Mesir dan India sudah mempraktekkan ''hypno-anesthesia'' sejak 5000 tahun yang silam.<ref name="ken"/> Para meneliti dan pengembang hipnosis awal di Eropa maupun Amerika umumnya berprofesi sebagai dokter, termasuk [[:en:James Braid (surgeon)|James Braid]]. Efek dari ulasan Braid mengenai ''hypnotism'' begitu meluas sampai-sampai pada tahun 1893 lembaga ''[[:en:British Medical Association|British Medical Association]]'' (BMA) di Inggris membentuk badan khusus yang bertugas mempelajari fenomena parapsikologi dan hipnotisme. Nama lembaga yang mereka dirikan tersebut ''The Society for Physical Research'' (SPR). Dari hasil kerja badan SPR ini BMA lalu mengakui bahwa hipnosis dapat dijelaskan secara ilmiah dan dapat digunakan untuk membantu praktek kedokteran.<ref name="donald01"/>
 
Baru pada tahun 1955 BMA secara resmi menyetujui penggunaan prosedur hipnosis untuk membantu praktek kedokteran. Mulai periode ini hipnosis perlahan diakui di berbagai belahan dunia dan semakin banyak dimanfaatkan di dalam praktek kedokteran, kemudian pada 1958 [[:en:American Medical Association|American Medical Association]]'' (AMA) mengikuti langkah BMA tersebut.<ref name="donald01"/>
 
 
==Miskonsepsi kontraproduktif tentang hipnosis==
 
Walaupun hipnosis telah diakui oleh BMA & AMA sejak lebih dari 50 tahun yang lalu, namun dalam perkembangannya masih banyak terjadi miskonsepsi di kalangan praktisi kedokteran mengenai hipnosis ini. [[:en:Milton H. Erickson|Milton H. Erickson]] yang dikenal sebagai Bapak Hipnosis Modern dalam buku ''The Practical Application of Medical and Dental Hypnosis'' menyebutkan beberapa contoh miskonsepsi tersebut:<ref name="erick1"/>
* Hipnosis medis ataupun dental dapat dipelajari dari teknik hipnotis panggung. Faktanya kedua jenis praktek hipnosis ini cukup berbeda prosedurnya.
* Dokter yang ingin menggunakan hipnosis harus memiliki kekuatan yang sangat khusus, pengetahuan khusus dan kemampuan khusus. Faktanya, hipnosis adalah fenomena yang banyak terjadi dalam semua kehidupan manusia. Setiap orang dapat mempelajari hipnosis.
* Hipnosis membuat mujizat atau keajaiban. Padahal hipnosis adalah sebuah ilmu mempengaruhi pikiran seseorang yang berefek pada tubuhnya.
* Hipnosis adalah aktivitas melepaskan kehendak dan membiarkan diri dikendalikan oleh orang lain. Faktanya, hipnosis adalah sebuah kerjasama antara hipnotis dengan klien atau pasiennya.
* Hipnosis dapat melemahkan pikiran dan sel-sel otak. Padahal kenyataannya hipnosis hanya menstimulasi proses kerja pikiran untuk mempengaruhi tubuh.
* Hipnosis bekerja dengan cara membohongi atau membodohi orang. Faktanya hipnosis membantu klien atau pasien untuk mampu mengalahkan kebodohan tak beralasan seperti fobia dan kecemasan yang tidak rasional.
* Hipnosis dapat membuat rahasia pribadi terbongkar. Padahal faktanya hipnosis tidak dapat memaksa seseorang untuk mengatakan rahasia dirinya jika tidak ada kerelaan.
* Kuatir tidak dapat keluar dari kondisi ''trance''. Faktanya untuk masuk dan keluar dari kondisi ''trance'' adalah hal yang mudah. Klien dapat setiap saat keluar dari kondisi tersebut dengan kehendak bebasnya sendiri.
* Kuatir jika saat klien atau pasien sedang dalam kondisi ''deep trance'' lalu sang hipnoterapis mengalami kematian mendadak -misalnya karena serangan jantung- lalu pasien tidak dapat bangun lagi. Padahal ketika seseorang masuk ke dalam kondisi ''deep trance'' dan tidak mendapat instruksi selanjutnya, akan mudah terbangun dengan sendirinya seperti ketika terbangun dari tidur di pagi hari.
 
 
Baris 68 ⟶ 84:
 
Merawat ataupun mengobati gigi atau mulut anak-anak tidaklah mudah bagi kebanyakan dokter gigi. Ketimbang harus menggunakan farmakologi atau anestesi lebih baik menggunakan hipnosis.<ref name="harasi"/> Dalam riset yang dibuat oleh Al-Harasi S dan timnya dari The Cochrane Collaboration pada tahun 2010, ditemukan data bahwa pasien rawat gigi anak-anak yang mengikuti proses hipnosis menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan lebih sedikit (seperti menangis, gerakan tangan, perlawanan fisik dan gerakan kaki) dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menjalani hipnosis. Secara khusus penurunan menangis dengan hipnosis adalah satu-satunya perilaku ditemukan secara statistik signifikan (P = 0,02): yang dihipnosis hanya 17% yang menangis, sementara yang tidak dihipnosis 41% menangis.<ref name="harasi1"/>
 
===Prosedur hipnodontik===
Prosedur umum proses hipnodontik menurut Milton H. Erickson terangkai sebagai berikut:<ref name="erick2"/>
* Persiapan
* Induksi ''trance'' cahaya
* ''Trance deepening''
* ''Hand levitation'' untuk semakin memperdalam ''trance''
* ''Trance utilization''
* ''Stimulating recall''
* ''Testing of the cure''
* ''Reinduction cues'' dan ''transference of rapport''
* ''Posthypnotic testing of results''
 
 
==Kontra-indikasi Hipnodontikhipnodontik==
 
Hipnodontik tidak dapat digunakan ketika:<ref name="care"/>
Baris 79 ⟶ 107:
* Tidak ada keakraban antara dokter dengan pasien
* Dokter merasakan atau bersikap negatif kepada pasien
Selain itu, menurut Erickson konsepsi pasien dan keluarganya tentang hipnosis serta kesediaan pasien untuk dihipnosis juga turut mempengaruhi efektivitas penggunaan hipnodontik.<ref name="erick3"/>
 
 
Baris 93 ⟶ 122:
<ref name="braid">Braid, James: ''Neurypnology'', hlm. 4-9. 1843</ref>
<ref name="donald01">Robertson, Donald: "Special Report: The Medical & Scientific Status of Hypnotherapy", ''http://www.ukhypnosis.com/'', hlm. 1. 2005</ref>
<ref name="clinic2erick1">KrogerErickson, halet al: hlm. 31336-39.</ref>
<ref name="clinic2">Kroger: hlm. 313.</ref>
<ref name="hypnosis01">Rauch, Christian & Panek, Halina: “Hypnosis in Daily Dental Practice”, ''Reviews'', hlm. 301–306. Dent. Med. Probl. 2008, 45,3</ref>
<ref name="ken">Dubner, Ken & Goodman, Don: ''Pain Management with Hypnosis in Medicine and Dentistry'', hlm. 5. American Hypnosis Association, 2009</ref>
Baris 103 ⟶ 133:
<ref name="harasi">Al-Harasi, S, Ashley, PF, Moles, DR, Parekh, S, Walters, V: ''Hypnosis for Children Undergoing Dental Treatment (Review)'', hlm. 2. John Wiley & Sons, 2010</ref>
<ref name="harasi1">Al-Harasi, et al: hlm. 8.</ref>
<ref name="erick2">Erickson, et al: hlm. 285-304.</ref>
<ref name="erick3">Erickson, et al: hlm. 272-273.</ref>
</references>