Tanailandu, Mawasangka, Buton Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Victoriano (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Tanailandu''' adalah [[desa]] di Kecamatan [[Mawasangka, Buton|Mawasangka]], [[Kabupaten Buton]] dan , [[Sulawesi Tenggara]]. Berdasarkan UU No.15 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton Tengah, maka Desa Tanaialndu masuk daerah Kabupaten Buton Tengah. Desa Tanailandu biasa orang menyebutnya Wasindoli atau kampobaru (kampung Baru)
Desa Tanailandu yang ditempati sekarang adalah kampung baru hasil dari perpindahan dari kampung lama sekitar tahun 1970-an, sekitar 15 km dari kampung sekarang atau di pertengaan desa Desa tanailandu Terdiri atas
Desa tanailandu juga mempunyai Hutan Mangrove (bakau) yang cukup luas dan subur di sepanjang garis pantainya dan menjadi tempat hidup kepiting, walaupun mengalami berbagai kerusakan akibat pembukaan tambak.
Dengan [[penduduk]] sekitar 500 jiwa, yang
Fasilitas Pendidikan: TK Sangia Jampaka (TK Negeri), SDN Tanailandu, SMPN 3 Mawasangka dan SMKN 1 Mawasangka dengan jurusan komputer dan elektronika. Fasilitas ibadah satu buah Masjid, yaitu Masjid Babuttaqwa, Fasilitas lain PDAM yang merupakan bantuan dari LSM Internasional (Jerman) yang berasal dari sumber mata air alam yang sangat jernih di dalam goa di hutan sekitar 10 km dari kampung, yang juga melayani di desa sekitarnya; desa Banga, keluarahan Mawasangka, Polindu, Tampunawau, dll. Fasilitas kesehatan berupa puskesmas,
Kegiatan olahraga untuk pemuda ada club Bola PERSETAN (Persatuan Sepakbola Tanailandu)<ref>http://www.facebook.com/#!/groups/tanailandu.wasindoli/</ref> yang sering mengikuti perlombaan antar desa dalam perayaan HUT RI, atau HUT kecamatan. Mempunyai organisasi pelajarnya yang mahasiswanya juga tersebar di beberapa kota seperti di Kendari, Bau-bau, Gorontalo, di Jawa, walaupun masih dalam jumlah yang sedikit.
Makanan pokok; Jagung, ubi kayu, dan beras karena semakin berkurangnya kebun dan bervariasinya mata pencaharian warga sehingga makanan pokok banyak beralih ke beras. Nama-nama makanan khas, kambewe (dari jagung muda) biasanya ada ketika pertengahan panen jagung, kantovi (ubi hasil parut yang dikukus), kasinole (ubi), kambuse (jagung tua rebus), dll, biasnya hasil olahan jagung dan ubi, sedangkan pada hari raya biasanya masayarakat membuat lapa (beras).
Tokoh-tokoh Tanailandu
1. H. La Daisa (Balikpapan)
2. Dr. Erman, M.Pd (Dosen Univ. Negeri Surabaya) <ref>http://www.profildosen.com/detail/0005067105.html
3. La Rifai (Balikpapan)
4. La Suruhi (Mawasangka-Buton)
5. La Wahid, SP (Balikpapan)
6. La Edi Nur Harisu (Balikpapan)
7. La Osi, ST (Balikpapan)
8. La Patola (Mawasangka)
9. La Hanafi, M.Si (Ambon)
10. DRS. Hasa Pesa, M.Pd (Tanailandu)
11. La Harisu (Tanailandu)
{{desa-stub}}
|