Gambar bergerak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
isi tulisan |
||
Baris 28:
<nowiki> </nowiki>Karena tidak memiliki nilai jurnalistik maka tidak heran kalau gambar bergerak ini bernilai fiksi. Kalau di dunia barat diawali dengan Walt Disney, maka di Indonesia diawali dengan kehadiran cerita si Doel memilih. Kisahnya membawa gebrakan baru tentang kehadiran gambar bergerak. Karya Dukut Hendronoto yang memang khusus belajar di Walt Disney atas perintah Soekarno (Presiden kala itu-1955), menceritakan tentang kampaye pemilu. Namun sayangnya, dari berbagai literatur perkembangan animasi di Indonesia terganjal dan ditutup untuk beredar. Dikalahkan oleh serangan walt disney yang merajai cerita anak-anak di Indonesia.
Nilai artistik berupa komposisi warna, gambar yang atraktif menjadi penentu utama dari gambar bergerak. Kemajuan teknologi komunikasi dengan hadirnya komputer menjadikan proses pembuatan menjadi lebih cepat. Kalau dahulu gambar harus dilukis diatas kertas satu persatu setiap kali perubahan bentuknya. Maka dengan kehadiran komputer dan sofware Adobe Premiere dan 3D Max, memudahkan proses pembuatan gambar bergerak (animasi) menjadi lebih mudah.
Usai diganjal untuk tidak boleh dikembangkan sejak era Soeharto, animasi lebih banyak digunakan untuk promosi iklan. Maka banyak production house yang muncul. Pengiklan banyak mengadalkan project animasi ini agar iklan yang disampaikan berbeda dan mendapat perhatian awal dari penonton. Tujuannya agar penonton iklan dapat merubah [http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122941-S-5402-Faktor-faktor%20yang-Literatur.pdf.perilakunya perilakunya] sejalan dengan yang diinginkan oleh pengiklan.
Sebagai bagian dari proses penyampaian informasi. Animasi juga membutuhan media untuk menyampaikan informasi tersebut. Media televisi merupakan alat pengirim pesan awal. Karena kemampuan visual dari media televisi memungkinkan animasi dapat diterima. Ditambah lagi dengan suara (audio) hasil dubber membuat animasi semakin hidup.
Masa keemasan animasi di Indonesia ditandai dengan dibukanya peuang kreatifitas oleh Pemerintah.
|