Hary Tanoesoedibjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Yakuza619 (bicara | kontrib)
Baris 37:
 
Sejak pengambil-alihan tersebut, Hary terjun dalam bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Hary kemudian menjadi Presiden Direktur Global Mediacom sejak tahun 2002, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan tersebut. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur [[Media Nusantara Citra|PT. Media Nusantara Citra Tbk.]] ([[Media Nusantara Citra|MNC]]) dan [[RCTI|PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia]] ([[RCTI]]) sejak tahun [[2003]], serta sebagai Komisaris [[Smartfren|PT. Mobile-8 Telecom Tbk.]], [[Indovision]] dan perusahaan-perusahaan lainnya di bawah bendera grup perusahaan [[Global Mediacom]] dan [[Bhakti Investama]]. Selain tiga stasiun TV swasta, yaitu RCTI, MNCTV, dan Global TV, grup medianya juga mencakup stasiun radio Trijaya FM dan media cetak Harian Seputar Indonesia, majalah ekonomi dan bisnis Trust, tabloid remaja Genie.
 
Pada tahun [[2011]], [[Forbes|Majalah Forbes]] merilis daftar orang terkaya di [[Indonesia]], dan Hary menduduki peringkat ke-22 dengan total nilai kekayaan sebesar US$ 1,19 miliar.<ref name=merdeka.com/><ref>{{cite web | author = Nurul Qomariah | url = http://www.detiknews.com/read/2011/11/24/114227/1774630/10/ini-dia-40-orang-terkaya-indonesia | title = Ini Dia 40 Orang Terkaya Indonesia | date = 24 November 2011 | publisher = detiknews | accessdate = 20 September 2013 }}</ref>
 
Pada tahun 2012, Hary Tanoesoedibjo terlibat kasus restitusi pajak PT Bhakti Investama. Dugaan keterlibatan Hary Tanoe sebagai pengemplang pajak terlihat sejak dirinya diperiksa oleh Komisi [[Pemberantas Korupsi]] (KPK), dan juga pada saat dirinya dijadikan saksi dalam sidang [[James Gunardjo]]. Hari Tanoe dituding sebagai orang yang patut dimintai pertanggungjawaban dalam restitusi atau pengembalian pajak PT BI senilai Rp. 3,4 miliar. <ref>[http://nasional.inilah.com/read/detail/1958591/kasus-suap-bi-kpk-didesak-seret-harry-tanoe#.Ux7JsPmSxMc Kasus suap BI, KPK didesak seret Hary Tanoe]</ref>
 
== Karier politik ==
Baris 51 ⟶ 47:
== Kegiatan sosial ==
Hary Tanoesoedibjo pernah berkecimpung dalam [[Komite Olahraga Nasional Indonesia]] (KONI) Pusat peride 2003-2007, dengan jabatan Bendahara.<ref>{{cite web |title = Susunan Pengurus KONI Pusat 2003-2007 |url=http://bola.liputan6.com/read/51540/susunan-pengurus-koni-pusat-2003-2007 |date=20 Maret 2003 |author1=Jeremy Teti |author2= Ari Trisna |website= liputan6.com|accessdate=18 September 2013}}</ref> Selain itu, ia kerap diundang sebagai pembicara seminar atau dosen tamu di berbagai [[perguruan tinggi]].<ref name=merdeka.com/><ref>{{cite web |url= http://www.deliknews.com/2013/04/hary-tanoe-jadi-pembicara-kunci-seminar-enterpreunuership-inafe/#.Ujvwc9LTycg |title= Hary Tanoe Jadi Pembicara Seminar INAFE |author=Hendrik |date=28 April 2013 |publisher=deliknews.com |accessdate=20 September 2013 }}</ref><ref>{{cite web| url= http://kampus.okezone.com/read/2013/04/16/373/792381/hary-tanoe-generasi-muda-jadi-tulang-punggung-negara |title= Hary Tanoe: Generasi Muda Jadi Tulang Punggung Negara |author= Marieska Harya Virdhani |date= 16 April 2013 |publisher= Okezone |accessdate= 20 September 2013 }}</ref><ref>{{cite web |title= Seminar Kewirausahaan Bersama Hary Tanoe |url= http://www.uib.ac.id/news_detail/50/Seminar+Kewirausahaan+Bersama+Hary+Tanoe |publisher= uib.ac.id |accessdate= 20 September 2013 }}</ref>
 
== Kontroversi ==
Pada bulan Juni 2012, Hary Tanoesoedibjo diperiksa oleh [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK) sehubungan dengan kasus korupsi Tommy Hindratno, pejabat pajak di Kantor Pajak [[Sidoarjo]], dan James Gunarjo, yang diyakini terhubung dengan [[Bhakti Investama|PT. Bhakti Investama Tbk.]], perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo.<ref name=merdeka.com/><ref>{{cite web |author= Tri Suharman |url= http://www.tempo.co/read/news/2012/06/13/063410214/Hary-Tanoe-Diperiksa-Terkait-Suap-Tommy |title=Hary Tanoe Diperiksa Terkait Suap Tommy |date= 13 Juni 2013 |publisher= tempo.co |accessdate= 20 September 2013 }}</ref> Tommy diduga bertindak sebagai perantara untuk memastikan penggantian sebesar Rp 3,4 miliar dalam bentuk restitusi pajak.<ref name=kompas.com>{{cite web |url= http://bola.kompas.com/read/2012/06/28/21223621/Hary.BHIT.Tak.Terkait.PT.Agis.Tbk |title= Hary: BHIT Tak Terkait PT Agis Tbk |author= Icha Rastika |date= 28 Juni 2012 |publisher= kompas.com |accessdate= 20 September 2013 }}</ref> KPK menggerebek kantor Bhakti Investama di Menara [[Media Nusantara Citra|MNC]] di Jakarta Pusat dan PT. Agis yang terletak di gedung yang sama.<ref name=kompas.com/> Bhakti Investama pernah memiliki saham di PT. Agis sampai tahun 2006, namun Hary menyangkal keterlibatan dirinya maupun Bhakti Investama dalam kasus tersebut.<ref name=merdeka.com/><ref name=kompas.com/>
 
== Referensi ==