Gondosuli, Pakuniran, Probolinggo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Elfarouq.id (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Elfarouq.id (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11:
|kepadatan =622 jiwa/km²
}}
'''Gondosuli''' adalah sebuah desa sekaligus
== Geografis dan hasil bumi ==
Daerah strategis yang dilalui oleh jalur
* Sungai Ranon melintasi pusat
Hasil bumi selama ini masih didominasi padi pada musim hujan dan tembakau pada musim kemarau. Selain itu, buah-buahan seperti mangga, pisang dan durean
== Sarana ekonomi ==
Sarana Desa Swasembada yang sudah berdiri kokoh seperti pusat administrasi di Pendopo Kepala desa, Masjid, Stadion Gondosuli, dan Kantor Pemerintahan desa terpusat yang memudahkan warga. Pusat perbelanjaan tingkat menengah yang cukup prestisius dimiliki oleh perseorangan dan tanpa kendali Pemerintah.
Wilayah yang terkenal dengan buah durean ini sudah meraih Penghargaan Desa Terbaik terkait kerapian tatan gedung desa dan hunian penduduk pada masa pemerintahan President Soeharto 1992. Meskipun modernitas sudah mulai tumbuh, namun budaya tradisional masih dapat ditemukan di setiap sudut desa, bahkan pasar tradisional masih menjadi tempat belanja utama masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah desa Gondosuli merenovasi pasar tradisional seperti pasar ikan Gondosuli.
Masyarakat yang tinggal di pinggiran lereng pegunungan terutama di dusun kletek, ranon rata-rata bekerja sebagai petani dan petani kebun.
{{Pakuniran, Probolinggo}}
|