Kerajaan Tanah Hitu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 5:
Kerajaan ini memiliki hubungan erat dengan barbagai kerajaan Islam di [[Pulau Jawa]] seperti [[Kesultanan Tuban]], [[Kesultanan Banten]], [[Sunan Giri]] di [[Jawa Timur]] dan [[Kesultanan Gowa]] di [[Makassar]] seperti dikisahkan oleh Imam Rijali dalam ''Hikayat Tanah Hitu'', begitu pula hubungan antara sesama kerajaan Islam di Maluku seperti [[Kerajaan Huamual]] (Seram Barat), [[Kerajaan Iha]] (Saparua), [[Kesultanan Ternate]], [[Kesultanan Tidore]], [[Kesultanan Jailolo]] dan [[Kerajaan Makian]].
==
===Etimologi===
Kata ''Perdana'' adalah asal kata dari [[Bahasa Sansekerta]] artinya ''Pertama''. Empat Perdana adalah empat kelompok yang pertama datang di Tanah Hitu, pemimpin dari Empat kelompok dalam bahasa Hitu disebut ''Upu Hata'' atau ''Empat Perdana ''.
Baris 11:
===Awal mula kedatangan===
Kedatangan Empat Perdana merupakan awal datangnya manusia di Tanah Hitu sebagai penduduk asli [[Pulau Ambon]]. Empat Perdana Hitu juga merupakan bagian dari penyiar Islam di Maluku. Kedatangan Empat Perdana merupakan bukti sejarah syiar Islam di [[Maluku]] yang di tulis oleh penulis sejarah pribumi tua maupun Belanda dalam berbagai versi seperti Imam Ridjali, Imam Lamhitu, Imam Kulaba, Holeman, Rumphius dan Valentijn.
===Orang Alifuru===
|