G8G7 berakar dari [[krisis minyak 1973]] dan resesi dunia yang terjadi selanjutnya. Masalah-masalah ini membuat Amerika Serikat mendirikan kelompok bernama ''Library Group'', sebuah perkumpulan para pejabat keuangan senior dari Amerika Serikat, [[Eropa]], dan [[Jepang]], untuk mendiskusikan masalah-masalah ekonomi. Pada [[1975]], [[Presiden Perancis]] [[Valéry Giscard d'Estaing]] mengundang para [[kepala negara]] enam negara [[demokrasi|demokratis]] besar yang maju ke pertemuan G6 yang pertama di [[Rambouillet]] dan menawarkan ide untuk adanya pertemuan tetap. Para peserta setuju terhadap rencana pertemuan tahunan dengan jabatan kepresidenan kelompok tersebut yang bergilir, dan mendirikan apa yang dinamakan G6 (Kelompok Enam) yang terdiri dari [[Perancis]], [[Jerman]], [[Italia]], [[Jepang]], [[Amerika Serikat]], dan [[Britania Raya]]. Pada pertemuan kedua di [[Puerto Riko]], G6 menjadi G7 dengan masuknya [[Kanada]].
Setelah berakhirnya [[Perang Dingin]], pada [[1991]] [[Rusia]] (saat itu masih [[Uni Soviet]]) mulai bertemu dengan G7 setelah pertemuan utama. Sejak pertemuan tahun [[1998]] di [[Birmingham]], Rusia diizinkan untuk turut serta lebih banyak, menandai terciptanya G8. Meskipun begitu, Rusia tidak mengikuti pertemuan untuk para menteri keuangan karena negara tersebut masih bukan merupakan kekuatan ekonomi yang besar.