Kabupaten Boyolali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 116:
==Perekonomian==
Boyolali dikenal sebagai ''kota susu'', karena merupakan salah satu sentra terbesar penghasil susu sapi segar di Jawa Tengah. Peternakan sapi perah umumnya berada di daerah selatan dan dataran tinggi yang berudara dingin, karena sapi perah yang dikembangkan saat ini berasal dari wilayah sub-stropis Australia dan Selandia Baru. Selain itu didaerah Kecamatan Ampel terdapat sentra industri Abon dan Dendeng.
 
I. PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
01. KELAPA :Luas Areal= 4.396,20 Ha dg produksi= 10.766.450 Butir
02. CENGKEH = 892,13 Ha = 4.317,30 Kw
03. TEH = 28,62 Ha = 161,60 Kw
04. TEMBAKAU = 2.884,20 Ha = 1.819.299 Kg
05. KENCUR = 573,85 Ha = 4.605.290 Kg
06. JAHE = 300,50 Ha = 1.805.100 Kg
07. KOPI ROBUSTA = 224,67 Ha = 75.703 Kg
08. KOPI ARABIKA = 186,61 Ha = 13,24 Ton
09. JAMBU METE = 129,53 Ha = 50.781 Kg
II. POTENSI
PRODUK POTENSIAL
1. TEMBAKAU RAJANGAN.
Di Kecamatan Mojosongo, banyudono, Musuk, Selo, Cepogo, Ampel, Teras dan Sawit
Produksi 4.178.543 ton/tahun meliputi areal 5.369,35 hektar.
Manfaat: bahan baku industri rokok.
Pemasaran: ke wilayah Jateng dan Jatim.
2. TEMBAKAU ASAPAN.
Di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, teras, Ampel dan Sawit.
Produksi 1.760,79 ton/tahun dengan areal seluas 2.635 hektar.
Manfaat: Bahan baku industri rokok.
Pemasaran di wilayah Jateng dan Jatim.
 
III. PELUANG INVESTASI
1. TEMBAKAU: Peluang Investasi: Industri Pabrik Rokok Lokasi di Kecamatan Selo, Ampel, Musuk, Cepogo, Mojosongo, Teras, Sawit dan Banyudono Potensi: Produksi 4.178,543 ton/tahun pada areal 5.369,35 hektar. Kegunaan Bahan baku industri rokok.
2. KOPI ARABIKA: Peluang Investasi: Budidaya tanaman kopi arabika. Lokasi di Kecamatan Selo, Cepogo, Ampel dan Musuk. Potensi: Produksi 172,790 ton/tahun pada areal 234 hektar. Kegunaan: memenuhi kebutuhan pasar ekspor dan bahan baku industri kopi bubuk/instant.
3. JAHE; Peluang Investasi: Budidaya tanaman jahe dan Industri pengolahan jamu tradisional. Lokasi di Kecamatan Ampel, Musuk, Cepogo, Boyolali dan Selo Potensi: Produksi 4.363,170 ton/tahun pada areal 611,85 hektar Kegunaan: Bahan baku industri jamu tradisional.
4. KENCUR: Peluang Investasi: Budidaya tanaman kencur dan industri pengolahan jamu tradisional. Lokasi di Kecamatan Simo, Andong, Klego, Sambi dan Nogosari Potensi :Produksi 5.670,290 ton/tahun pada areal 490,95 hektar Kegunaan: Bahan baku industri jamu tradisional.
5. TEH : Peluang Investasi: Industri pengolahan the wangi. Lokasi di Kecamatan Ampel, Selo dan Cepogo Potensi: Produksi 191,63 kg/tahun pada areal 27,88 hektar Kegunaan: bahan baku pengolahan the wangi.
6. JARAK: Peluang Investasi: Budidaya tanaman jarak dan Industri pengolahan minyak jarak. Lokasi di Kecamatan Klego, Andong, Kemusu, Juwangi, Wonosegoro dan Nogosari. Potensi areal: 10.409 hektar Kegunaan: bahan baku industri minyak jarak.
 
==Rupa-rupa==