Norman Morrison: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k wkfs
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Pada tanggal 2 November 1965, Morrison membakar diri di depan kantor Sekretaris Pertahanan [[Pentagon]] [[Robert McNamara]] setelah sebelumnya menyiramkan bensin ke sekujur tubuhnya. Dia meninggalkan istrinya Anne Welsh dan tiga anak: Ben, Christina dan Emily. Pada saat kejadian, Morrison membawa serta putrinya yang baru berusia 1 tahun yaitu Emily. Namun entah kenapa dia kemudian dia melepaskan atau memberikannya pada seseorang di kerumunan massa sebelum membakar diri. Istrinya mengenang kejadian tersebut:
 
''"Terlepas dari apakah dia mempunyai niat begitu atau tidak, saya rasa kehadiran Emily memberikan rasa nyaman yang terakhir kali untuk Norman," ..."''''Dan dan Emily merupakan simbol anak-anak yang kita bunuh dengan bom dan [[napalm]]—di mana mereka tidak memiliki orang tua yang bisa memeluk mereka."''
 
Dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada istrinya, Morrison meyakinkan tentang kebenaran tindakannya. ''"Aku sangat mencintaimu,"'' lanjut Morrison, ''"tapi aku harus membantu anak-anak kampung bhiksu."''
 
Orang-orang yang mendukung tindakan Morrison menggambarkannya sebagai orang yang tulus dan berani mengorbankan dirinya untuk sesuatu yang lebih besar. Morrison pun segera menjadi pahlawan rakyat Vietnam dimanadi mana namanya dikenal sebagai Mo Ri Xon. Sebagai bentuk penghormatan, Vietnam Utara memberi nama jalan dengan namanya serta mengeluarkan sebuah prangko khusus. Prangko tersebut dilarang di Amerika Serikat.
 
Tujuh hari sesudah kematiannya, Roger Allen LaPorte melakukan tindakan sejenis di depan kantor PBB di New York.