Anindya Bakrie: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 33:
Mengenai berbagai keberhasilannya ini, Anin sering merendah." Ah di bidang bisnis saya masih perlu belajar banyak," ujarnya ketika ditanya wartawan. Lahir dari lingkungan keluarga pengusaha besar, Anin punya beban moral tersendiri. Bila berhasil, maka tak jarang orang yang mencibir keberhasilannya karena mendapat berbagai fasilitas dan kemudahan dari keluarga. Sementara bila gagal, maka akan lebih banyak lagi yang mengecamnya. "Biasanya kan ada pameo, generasi pertama membangun. Generasi kedua mengembangkan. Dan generasi ketiga yang menghancurkan," ujarnya berkelakar.
== Kegiatan Filantropi ==
[[File:Bakrie-untuk-negeri-bantu-dora.jpg|thumb|Anindya Bakrie melalui yayasan Bakrie Untuk Negeri memberi bantuan untuk Dora.]]
Di luar bisnis Anindya adalah seorang filantropis. Kepekaan sosialnya yang tinggi membuatnya dipercaya pula memimpin Yayasan Bakrie Untuk Negeri (BUN) yang menangani masalah kesehatan, olahraga upaya penanggulangan bencana, dan yang terpenting pendidikan. Anin juga menjadi patron dari Universitas Bakrie. Di perguruan tinggi ini 50 persen mahasiswanya memperoleh beasiswa. Mereka adalah mahasiswa cerdas dari berbagai wilayah di Indonesia, namun kekurangan biaya.
Baris 51 ⟶ 53:
Bakrie Chair adalah bagian kegiatan dari Bakrie Center Foundation ([[BCF]]). Di bawah BCF ada program bantuan beasiswa untuk program pasca sarjana bernama Bakrie Graduate Fellowship (BGF). Program ini memberi bantuan untuk mahasiswa program magister/post graduate dengan bekerjasama sejumlah perguruan tinggi terkemuka di dalam dan luar negeri.
[[File:Bcf.jpg|thumb|Pemberian beasiswa melalui Bakrie Center Foundation]]
Di Indonesia kerjasama telah terjalin dengan Universitas Indonesia ([[UI]]), Institut Pertanian Bogor ([[IPB]]), Institut Teknologi Bandung ([[ITB]]) dan Universitas Gajah Mada ([[UGM]]). Sementara di luar negeri kerjasama terjalin dengan Stanford University (AS) dan Nanyang Technological University ([[NTU]])(Singapura). Khusus untuk NTU, sebanyak empat beasiswa yang diberikan, dua di antaranya untuk mahasiswa Indonesia, dan dua lainnya untuk mahasiswa dari negara anggota Asean. Di Indonesia, BCF sedang menjajaki kerjasama dengan lima perguruan tinggi lainnya di luar Jawa. Sementara di luar negeri BCF mengincar perguruan tinggi prestisius lainnya di AS, Eropa dan Australia.
|