Siti Hartati Murdaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: beliau → ia, Beliau → Ia using AWB
Jfkjaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
|party =
|spouse = [[Murdaya Widyawimarta Poo]]
|children = [[Prajna Murdaya]] <br /> [[Metta Murdaya]] <br /> [[Uppekha Murdaya]] <br /> [[Karuna Murdaya]]
|residence =
|alma_mater = [[Universitas Trisakti]] <br /> [[National University of Singapore]] <br /> [[Stanford University]]
|occupation =
|religion =
}}
'''Siti Murdaya''' yang bernama lengkap '''Dra. Siti Hartati Tjakra Murdaya (Chow Li Ing)''' terlahir di [[Jakarta]], [[1946]] adalah Orang terkaya di Indonesia no. 13 menurut majalah Forbes [[2008]]. Pemimpin Central Cakra Murdaya / [[Berca Group]] yang juga Ketua umum [[WALUBI]] ini terkenal sebagai pengusaha yang berjiwa [[filantropi]].
 
== Latar belakang ==
Ia adalah anak sulung dari tujuh bersaudara. Ayahnya Tuan Tjakra Bhudi adalah mantan wartawan yang kemudian beralih menjadi pengusaha kayu. Terlahir dari keluarga Buddhis yang sangat taat, ia sangat rajin membersihkan, menyapu dan mengepel Wihara serta mencuci jubah bhikkhu. Ia bercita-cita menjadi seorang biarawati, bahkan sempat menimba ilmu agama hingga ke Sri Langka. Namun keluarganya melarang dan memaksanya terjun ke dunia bisnis.
 
Menikah pada Mei [[1971]] dengan [[Murdaya Widyawimarta Poo]] (Poo Tjie Guan) dan dikaruniai 4 orang anak :
* [[Metta Murdaya]]
* [[Prajna Murdaya]] (menikah dengan Irene Tedja - Putri dari [[Alexander Tedja]] pemilik [[Pakuwon Jati|Pakuwon Jati Group]])
* [[Uppekha Murdaya ]]
* [[Karuna Murdaya]]
 
== Pendidikan ==
Baris 42:
 
== Bisnis ==
Binisnya dimulai dari usaha alat kelistrikan dan genset dibawah bendara PT [[Kencana Sakti Indonesia]].
 
Tahun 1988 ia menggandeng pemilik brand Nike untuk bekerja sama memproduksi sepatu sport [[Nike]] di Indonesia, di PT [[Hardaya Aneka Shoes Industry]] yang didirikannya di Kecamatan Jatiuwung - Kotamadya [[Tangerang]]. Untuk memperkuat bisnis tersebut, ia merekrut manager-manager produksi dari pabrik sepatu Nike di Korea Selatan yang mengalami penutupan pabrik karena kenaikan upah minimum di [[Korea Selatan]]. Tahun berikutnya, ia mendirikan pabrik sepatu kedua untuk memproduksi sepatu Nike bernama PT Nagasakti Paramashoes Industry yang berlokasi di Kecamatan Pasar Kemis - Kabupaten [[Tangerang]]. Pabrik sepatu merupakan industri padat karya dan bagi Hartati Murdaya ini merupakan bisnis dan usaha sosial yang membantu mereka yang belum memiliki pekerjaan. Kemudian ia juga mendirikan PT [[Berca Sportindo]] yang menjadi distributor sepatu Nike di Indonesia.
Dengan pengalamannya dalam produksi sepatu Nike tersebut, kemudian ia mengembangkan sepatu sport merk League.
 
Pada 1992 usahanya merambah ke proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap [[Tanjungpriok]]. Usahanya melebar ke bidang properti, perkayuan, agroindustri, dan kontraktor listrik. Ia juga menggarap usaha printer HP dan pabrik kabel listrik .
 
Selain itu, ia juga membuka kebun kelapa sawit PT [[Hardaya Inti Plantations]] di lahan seluas 70 ribu hektare di Kabupaten Buol - [[Sulawesi Tengah]], membangun kawasan industri seluas 300 hektare di [[Balaraja]], [[Tangerang]] - [[Banten]] dan membeli PT. [[Jakarta International Expo]] (PRJ) senilai lebih dari Rp. 1 Triliyun.
 
Setelah empat puluh tahun lebih malang melintang di dunia bisnis, kini ia memiliki lebih dari 42.000 karyawan yang tersebar di lebih dari 36 perusahaan dibawah bendera Central Cakra Murdaya / Berca Group.
Baris 56:
* Ketua umum DPP [[Walubi]] -Perwakilan Umat Buddha Indonesia
* Pimpinan Yayasan Kepedulian Sosial Paramita
* Dewan Kehormatan Yayasan Kemanusiaan [[Tzu-Chi International]]
* Anggota [[MPR RI]]
* Anggota [[Komite Ekonomi Nasional]]
* Anggota [[Dewan Pembina Partai Demokrat]]
 
{{lifetime|1946||}}