Geef Mij Maar Nasi Goreng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Baris 6:
Konflik [[Irian]] pada tahun 1957 membuat hubungan antara [[Indonesia]] dengan [[Belanda]] memanas. Pemerintah Indonesia mengeluarkan sentimen anti orang Barat sehingga Wieteke (14 tahun) bersama dengan keluarganya mengungsi ke Belanda. Wieteke tidak menyukai iklim Belanda yang dingin serta makanan khas di sana. Dari sanalah, Wieteke akhirnya menulis lagu ''Geef Mij Maar Nasi Goreng'' untuk mengekspresikan kerinduannya kepada Indonesia.<ref name="Fajri">Muhammad Yogi Fajri. 22 Juni 2012. Akses= 10 April 2013. [http://yogifajri.blogspot.com/2012/06/geef-mij-maar-nasi-goreng-homesick-song.html Geef Mij Maar Nasi Goreng, an Homesick Song].</ref>
 
Lagu yang diterjemahkan sebagai "''Beri Aku Nasi Goreng''" merupakan lagu kenangan [[Wieteke van Dort|Tante Liem]] semasa ia tinggal di Indonesia. Selain [[Nasi Goreng]], ia juga menyebutkan beberapa makanan seperti tahu petis, bakpao, kue lapis, onde-onde, sate babi dan sebagainya. Baris-baris lirik lagu ini menunjukkan bahwa sang penulis sangat menyukai makanan dari Indonesia.<ref>Tour. 22 Oktober 2012. Akses= 10 April 2013. [http://www.tourismindonesia.com/2010_10_17_archive.html Nasi Goreng’s Many Faces].</ref>
:"Beri saja aku nasi goreng dengan telur goreng … dengan cabai, kerupuk dan segelas bir sebagai pelengkap"