Sunda Kelapa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 10:
Menurut sumber Portugis, Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Pajajaran selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk.<ref>Supratikno Rahardjo et al (1996:21) </ref> Sunda Kelapa yang dalam teks ini disebut ''Kalapa'' dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama ''Dayo'' dalam tempo dua hari.<ref>(ibidem 1996:23)</ref>
 
Pelabuhan ini telah dipakai sejak zaman Hindu-Sunda dan diperkirakan sudah ada sejak [[abad ke-12]]. Kala itu pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan [[lada]] yang sibuk milik Pajajaran, yang lokasinya dekat dengan [[Kota Bogor]] sekarang. Kapal-kapal asing yang berasal dari [[Tiongkok]], [[Jepang]], [[India]] Selatan, dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti [[porselen]], [[kopi]], [[sutra]], [[kain]], wangi-wangian, [[kuda]], [[anggur]], dan zat warna untuk ditukar dengan [[rempah-rempah]] yang menjadi komoditas dagang saat itu.
 
===Masa Islam dan awal kolonialisme Barat ===