Mohammad Nazir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Baris 31:
 
== Kehidupan ==
Nazir lahir dari pasangan Mohammad Isa Sutan Bandaro dan Siti Chadijah. Ia anak ketiga dari tujuh bersaudara. Sejak umur 6 tahun Nazir diasuh oleh pamannya, Adam Datuak Basa Nan Balimo di [[Tanjung Pura, Langkat]] yang menjabat sebagai ''School Opzienner'' di [[Tanjung Pura, Langkat]]. Sesuai dengan jabatan pamannya, M. Nazir diperbolehkan untuk masuk [[Europeesche Lagere School]] di [[Kota Medan|Medan]]. Setelah itu ia dibawa oleh pamannya yang lain, Abdul Samad yang bekerja sebagai ''Hoof Opzichter'' di [[Jakarta]], dan masuk sekolah dasar ''De Tweede Bijbel School'', kemudian ia melanjutkan sekolah ke Chrijstelike [[MULO]].
 
Nazir bekerja sebagai pelaut di [[Belanda]] atas rekomendasi Ny. Poijt van Druten, yang juga merupakan gurunya di MULO. Setelah lama bekerja di dunia pelayaran, Nazir melanjutkan pendidikannya di sekolah pelayaran Michel Adrianzoon de Ruyter Belanda, dan mendapatkan ijazah ''De Grotevaart'' (Ijazah Pelayaran Samudera) pada tahun 1938. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang mendapatkan ijazah setingkat itu. Tahun 1938 ia pulang ke Indonesia dan bekerja di perusahaan pelayaran ''Doggerbank''. Setelah [[Jepang]] masuk Indonesia, ia bergabung dengan [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]]. Pada tahun 1943, ia diangkat sebagai kepala Sekolah Pelayaran Tinggi di [[Semarang]].