Pencernaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SPASI
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ] mengosongkan halaman [ * ]
Membalikkan revisi 8280411 oleh 202.67.40.50 (bicara)
Baris 1:
'''Pencernaan''' adalah sebuah proses [[metabolisme]] di mana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi [[nutrisi]]. Pencernaan terjadi pada [[organisme multi sel]], [[sel (biologi)|sel]], dan tingkat sub-sel, biasanya pada [[hewan]].
 
Pencernaan biasanya dibagi menjadi aktivitas mekanik dan kimia. Dalam kebanyakan [[vertebrata]], pencernaan adalah suatu proses banyak-tingkat dalam sebuah [[sistem pencernaan]], setelah [[ingesti]] dari bahan mentah, kebanyakan organisme lain. Proses ingesti biasanya melibatkan beberapa tipe manipulasi mekanik.
'''Pencernaan''' adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi. Pencernaan terjadi pada organisme multi sel, sel, dan tingkat sub-sel, biasanya pada hewan.
 
Pencernaan biasanya dibagi menjadi aktivitas mekanik dan kimia. Dalam kebanyakan vertebrata, pencernaan adalah suatu proses banyak-tingkat dalam sebuah sistem pencernaan, setelah ingesti dari bahan mentah, kebanyakan organisme lain. Proses ingesti biasanya melibatkan beberapa tipe manipulasi mekanik.
 
Pencernaan dibagi menjadi lima proses terpisah:
Baris 8 ⟶ 7:
# Pencernaan mekanik: Mastikasi, penggunaan gigi untuk merobek dan menghancurkan makanan, dan menyalurkan ke perut.
# Pencernaan kimiawi: Penambahan kimiawi (asam, 'bile', enzim, dan air) untuk memecah molekul kompleks menjati struktur sederhana
# Penyerapan: Gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan 'lymphatic capallaries' melalui [[osmosis]], [[transport aktif]], dan [[difusi]]
# Penyingkiran: Penyingkiran material yang tidak dicerna dari 'tract' pencernaan melalui [[defekasi]].
Di belakang proses tersebut adalah gerakan otot di seluruh sistem deglutisi dan peristalsis.
Di belakang proses tersebut adalah gerakan otot di seluruh sistem [[deglutisi]] dan [[peristalsis]].
 
== Daftar isi ==
* 1 Pencernaan kimiawi
* 2 Cadangan energi kimiawi
* 3 Diagram sistem pencernaan manusia
* 4 Gangguan pencernaan
* 5 Bacaan lebih lanjut
* 6 Rujukan
* 7 Pranala luar
 
== Pencernaan kimiawi ==
[[Protein]], [[lemak makanan|lemak]] dan [[polisakarida]] yang merupakan [[senyawa organik]] dasar yang ditemukan pada [[makanan]], akan mengalami pencernaan kimiawi untuk mengiris bentuk [[polimer]] senyawa tersebut menjadi bentuk [[monomer]], sebelum dapat digunakan sebagai sumber [[energi]] atau bahan baku untuk sintesis [[molekul]] lain.<sup>[1]</supref>{{en}}{{cite book
| title = Molecular Biology of the Cell - How Cells Obtain Energy from Food
| author = Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, and Peter Walter
| isbn = 0-8153-3218-1
| edition = 4
| year = 2002
| page =
| publisher = Garland Science
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=mboc4&part=A287#A307
| accessdate = 2010-07-11
}}</ref>
 
Tahap pertama [[katabolisme|pemecahan]] molekul [[nutrisi]] merupakan reaksi enzimatik ekstraselular yang dilakukan pada [[saluran pencernaan]] di luar sel, dan reaksi enzimatik intraselular yang terjadi di dalam [[organel]] khusus, yang disebut [[lisosom]]. Protein akan dicerna menjadi [[asam amino]], polisakarida menjadi [[glukosa]], [[lemak makanan|lemak]] menjadi [[asam lemak]] dan [[gliserol]]. Setelah itu, masing-masing monomer akan diserap ke dalam [[sitosol]] untuk memulai proses [[oksidasi]].
 
 
Tahap kedua adalah 10 jenjang reaksi dalam proses [[glikolisis]] yang terjadi di dalam [[sitosol]], termasuk pada [[mikroorganisme]] [[anaerob]] yang tidak mendayagunakan [[oksigen|O<sub>2</sub>]] sebagai salah satu energi penopang. Proses glikolisis terlebih dahulu mengkonversi setiap polimer [[glukosa]] menjadi senyawa [[metabolit]] yang kemudian diiris menjadi bentuk monomer dengan 6 [[atom]] [[karbon]], lalu diiris lebih lanjut menjadi dua molekul yang lebih kecil berupa [[asam piruvat]] dengan masing-masing 3 atom karbon.
 
Untuk setiap monomer glukosa yang teriris, dua molekul [[adenosina trifosfat|ATP]] akan mengalami [[hidrolisis]] sebagai energi pemicu reaksi, namun empat molekul ATP akan terbentuk pada akhir reaksi. Dua elektron akan terlepas dari gugus [[aldehid]] senyawa [[intermediat]] glukosa dengan 3 atom, [[gliseraldehid 3-fosfat]], oleh [[oksidasi]] senyawa [[nikotinamida adenina dinukleotida|NAD<sup>+</sup>]] yang menghasilkan dua molekul NADH, menjadi [[asam 3-fosfogliserat]], lalu menjadi asam piruvat. Asam piruvat kemudian diserap dari [[sitosol]] ke dalam [[mitokondria]].
 
 
Tahap 3 merupakan reaksi katabolisme oksidasi yang terjadi di dalam mitokondria.
 
Sebelum memasuki [[siklus asam sitrat]], [[asam piruvat]] terlebih dahulu dioksidasi oleh enzim [[kompleks piruvat dehidrogenase]] menjadi [[karbon dioksida|CO<sub>2</sub>]] dan dua [[gugus fungsional|gugus]] [[asetil]]. Kedua gugus asetil tersebut akan dioksidasi oleh 1 molekul FAD menghasilkan FADH. FADH lalu mendonorkan dua elektronnya ke dua molekul NAD<sup>+</sup> sehingga terbentuk dua molekul NADH dan satu FAD. Reaksi ini disebut reaksi [[oksidasi asam piruvat]].
Kedua gugus asetil tersebut akan dioksidasi oleh 1 molekul FAD
menghasilkan FADH. FADH lalu mendonorkan dua elektronnya ke dua molekul
NAD<sup>+</sup> sehingga terbentuk dua molekul NADH dan satu FAD. Reaksi ini disebut reaksi oksidasi asam piruvat.
 
Dua gugus asetil yang telah teroksidasi kemudian bereaksi dengan dua [[koenzim A]], menghasilkan dua molekul [[asetil-KoA]]. Masing-masing asetil-KoA akan bereaksi dengan satu molekul H<sub>2</sub>O, melepaskan gugus [[koenzim-A]] dan masuk ke siklus asam sitrat dengan mendonorkan dua atom yang tersisa ke senyawa [[asam oksaloasetat]].
 
Asetil-KoA juga dihasilkan dari oksidasi [[asam lemak]] dan [[asam amino]] di dalam mitokondria.
 
Satu periode siklus asam sitrat memproduksi 3 molekul NADH, 1 molekul [[flavin adenina dinukleotida|FADH<sub>2</sub>]] dan 1 molekul [[guanosina trifosfat|GTP]].
 
Siklus asam sitrat juga menghasilkan asam oksaloasetat dan [[asam ketoglutarat-alfa]] yang dilepaskan mitokondria kembali ke dalam sitosol sebagai prekursor sintesis senyawa lain lain seperti asam amino dalam proses anabolisme.
<nowiki> </nowiki>yang dilepaskan mitokondria kembali ke dalam sitosol sebagai prekursor
sintesis senyawa lain lain seperti asam amino dalam proses anabolisme.
 
NADH dan FADH<sub>2</sub> akan mengusung dan melepaskan [[elektron]] ke [[rantai transpor elektron]] pada membran mitokondria bagian dalam. Elektron yang terlepas akan menarik [[ion]] H<sup>+</sup> dari sitosol mendekati ke arah membran mitokondria bagian luar. Daya tarik antara keduanya akan berfungsi sebagai energi seperti [[baterai]] yang digunakan, antara lain, bagi GTP untuk mendonorkan gugus fosfatnya ke [[adenosina difosfat|ADP]] dan menghasilkan [[ATP]] melalui proses [[fosforilasi oksidatif]], yang mengonsumsi molekul [[oksigen|O<sub>2</sub>]] dan lambat laun menghasilkan [[air|H<sub>2</sub>O]] oleh karena reaksi [[kemiosmosis]].
<nowiki> </nowiki>dari sitosol mendekati ke arah membran mitokondria bagian luar. Daya
tarik antara keduanya akan berfungsi sebagai energi seperti baterai yang digunakan, antara lain, bagi GTP untuk mendonorkan gugus fosfatnya ke ADP dan menghasilkan ATP melalui proses fosforilasi oksidatif, yang mengonsumsi molekul O<sub>2</sub> dan lambat laun menghasilkan H<sub>2</sub>O oleh karena reaksi kemiosmosis.
 
Melalui sintesis ATP, energi yang didapat dari pengirisan glukosa dan asam lemak didistribusikan kembali sebagai paket energi kimiawi untuk digunakan di bagian sel yang lain. Paling tidak sekitar setengah dari keseluruhan energi yang didapat dari konversi global glukosa dan asam lemak menjadi [[air|H<sub>2</sub>O]] dan CO<sub>2</sub> digunakan untuk menggerak reaksi [[fosfat inorganik|Pi]] + ADP → ATP. Sisa energi akan dilepaskan sel dalam bentuk panas agar tubuh menjadi hangat.
Melalui sintesis ATP, energi yang didapat dari pengirisan glukosa dan
<nowiki> </nowiki>asam lemak didistribusikan kembali sebagai paket energi kimiawi untuk
digunakan di bagian sel yang lain. Paling tidak sekitar setengah dari
keseluruhan energi yang didapat dari konversi global glukosa dan asam
lemak menjadi H<sub>2</sub>O dan CO<sub>2</sub> digunakan untuk menggerak reaksi Pi + ADP → ATP. Sisa energi akan dilepaskan sel dalam bentuk panas agar tubuh menjadi hangat.
 
== Cadangan energi kimiawi ==
Semua organisme perlu untuk memelihara rasio ATP:ADP yang cukup tinggi demi kelangsungan metabolisme selular. Namun hewan hanya memiliki kesempatan periodik untuk mendapatkan asupan nutrisi, dan [[tumbuhan]] harus dapat mempertahankan [[metabolisme]] melewati saat malam yang tidak diterangi [[cahaya]] [[matahari]], sehingga tidak terdapat kemungkinan dilakukan [[fotosintesis]]. Untuk alasan ini, baik tumbuhan maupun hewan mengkonversi [[gula]] dan [[lemak]] menjadi bentuk khusus untuk cadangan energi metabolisme.
Semua organisme perlu untuk memelihara rasio ATP:ADP yang cukup
tinggi demi kelangsungan metabolisme selular. Namun hewan hanya memiliki
<nowiki> </nowiki>kesempatan periodik untuk mendapatkan asupan nutrisi, dan tumbuhan harus dapat mempertahankan metabolisme melewati saat malam yang tidak diterangi cahaya matahari, sehingga tidak terdapat kemungkinan dilakukan fotosintesis. Untuk alasan ini, baik tumbuhan maupun hewan mengkonversi gula dan lemak menjadi bentuk khusus untuk cadangan energi metabolisme.
 
Hewan akan membuat cadangan energi dengan mengkonversi [[asam lemak]] menjadi [[triasilgliserol]] untuk disimpan di dalam [[sel lemak|adiposit]], sebagai cadangan jangka panjang, dan mengkonversi [[glukosa]] menjadi [[glikogen]] untuk disimpan di dalam [[sitoplasma]] sebagai cadangan jangka pendek. Ketika dibutuhkan lebih banyak [[adenosina trifosfat|ATP]], [[sel (biologi)|sel]] akan mengkonversi glikogen menjadi [[glukosa-1 fosfat]] sebelum dapat diproses lebih lanjut dengan lintasan [[glikolisis]].
 
== Diagram sistem pencernaan manusia ==
{| cellspacing="8" cellpadding="0" style="width:100%; background-color:#FAF5E6; border:2px solid #E5D4A1;"
{|
|-
 
|width="410" valign=top|[[Berkas:Digestive system diagram numbered.svg|400px]]
|
|valign=top|
|
<big>'''Diagram sistem pencernaan manusia'''</big>
# pelenjaran ludah
# Parotis
# Submandibularis (bawah rahang)
# Sublingualis (bawah lidah)
# Rongga mulut
# Tekak / Faring
# Lidah
# Kerongkongan / Esofagus
# Pankreas
# Lambung
# Saluran pankreas
# Hati
# Kantung empedu
# Usus dua belas jari (''duodenum'')
# Saluran empedu
# Usus besar / Kolon
# Kolon datar (''transverse'')
# Kolon naik (''ascending'')
# Kolon turun (''descending'')
# Usus kecil (''ileum'')
# Sekum
# Umbai cacing
# Poros usus / Rektum
# Anus
 
|}
 
== Gangguan pencernaan ==
Gangguan yang biasanya menyerang sistem pencernaan antara lain diare, sembelit, maag, dan tifus. Juga karies pada gigi, sariawan pada mulut, parotitis, enteritis, hepatitis, dan apendisitis.
 
== Bacaan lebih lanjut ==
* Gunawan, Andang (1999). ''Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan untuk Langsing & Sehat''. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-655-336-8. (Indonesia)
* Aryulina, Diah; Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni (2007). ''Biologi 2 SMA dan MA Untuk Kelas XI''. Jakarta: Esis/Erlangga. ISBN 974-734-550-5. (Indonesia)
 
== Rujukan ==
# '''^''' (Inggris)Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, and Peter Walter (2002). ''Molecular Biology of the Cell - How Cells Obtain Energy from Food'' (ed. 4). Garland Science. ISBN 0-8153-3218-1. Diakses 2010-07-11.
 
== Pranala luar ==
* (Inggris) Gastric Digestion
* (Inggris) Human Physiology - Digestion
* (Inggris) NIH guide to digestive system
 
== Bacaan lebih lanjut ==
* Gunawan, Andang (1999). ''Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan untuk Langsing & Sehat''. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-655-336-8. (Indonesia)
* Aryulina, Diah; Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni (2007). ''Biologi 2 SMA dan MA Untuk Kelas XI''. Jakarta: Esis/Erlangga. ISBN 974-734-550-5. (Indonesia)
 
== Rujukan ==
# '''^''' (Inggris)Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, and Peter Walter (2002). ''Molecular Biology of the Cell - How Cells Obtain Energy from Food'' (ed. 4). Garland Science. ISBN 0-8153-3218-1. Diakses 2010-07-11.
 
== Pranala luar ==
* (Inggris) Gastric Digestion
* (Inggris) Human Physiology - Digestion
* (Inggris) NIH guide to digestive system
 
* ''angsing & Sehat''. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-655-336-8. (Indonesia)
* Aryulina, Diah; Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni (2007). ''Biologi 2 SMA dan MA Untuk Kelas XI''. Jakarta: Esis/Erlangga. ISBN 974-734-550-5. (Indonesia)
 
== Rujukan ==
'''Pencernaan''' adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi. Pencernaan terjadi pada organisme multi sel, sel, dan tingkat sub-sel, biasanya pada hewan.
 
Pencernaan biasanya dibagi menjadi aktivitas mekanik dan kimia. Dalam kebanyakan vertebrata, pencernaan adalah suatu proses banyak-tingkat dalam sebuah sistem pencernaan, setelah ingesti dari bahan mentah, kebanyakan organisme lain. Proses ingesti biasanya melibatkan beberapa tipe manipulasi mekanik.
Pencernaan dibagi menjadi lima proses terpisah:
# Injesti: Menaruh makanan di mulut
# Pencernaan mekanik: Mastikasi, penggunaan gigi untuk merobek dan menghancurkan makanan, dan menyalurkan ke perut.
# Pencernaan kimiawi: Penambahan kimiawi (asam, 'bile', enzim, dan air) untuk memecah molekul kompleks menjati struktur sederhana
# Penyerapan: Gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan 'lymphatic capallaries' melalui osmosis, transport aktif, dan difusi
# Penyingkiran: Penyingkiran material yang tidak dicerna dari 'tract' pencernaan melalui defekasi.
Di belakang proses tersebut adalah gerakan otot di seluruh sistem deglutisi dan peristalsis.
 
== Daftar isi ==
* 1 Pencernaan kimiawi
* 2 Cadangan energi kimiawi
* 3 Diagram sistem pencernaan manusia
* 4 Gangguan pencernaan
* 5 Bacaan lebih lanjut
* 6 Rujukan
* 7 Pranala luar
 
== Pencernaan kimiawi ==
Protein, lemak dan polisakarida yang merupakan senyawa organik dasar yang ditemukan pada makanan, akan mengalami pencernaan kimiawi untuk mengiris bentuk polimer senyawa tersebut menjadi bentuk monomer, sebelum dapat digunakan sebagai sumber energi atau bahan baku untuk sintesis molekul lain.<sup>[1]</sup>
 
Tahap pertama pemecahan molekul nutrisi merupakan reaksi enzimatik ekstraselular yang dilakukan pada saluran pencernaan di luar sel, dan reaksi enzimatik intraselular yang terjadi di dalam organel khusus, yang disebut lisosom. Protein akan dicerna menjadi asam amino, polisakarida menjadi glukosa, lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Setelah itu, masing-masing monomer akan diserap ke dalam sitosol untuk memulai proses oksidasi.
 
 
Tahap kedua adalah 10 jenjang reaksi dalam proses glikolisis yang terjadi di dalam sitosol, termasuk pada mikroorganisme anaerob yang tidak mendayagunakan O<sub>2</sub> sebagai salah satu energi penopang. Proses glikolisis terlebih dahulu mengkonversi setiap polimer glukosa menjadi senyawa metabolit yang kemudian diiris menjadi bentuk monomer dengan 6 atom karbon, lalu diiris lebih lanjut menjadi dua molekul yang lebih kecil berupa asam piruvat dengan masing-masing 3 atom karbon.
 
Untuk setiap monomer glukosa yang teriris, dua molekul ATP akan mengalami hidrolisis sebagai energi pemicu reaksi, namun empat molekul ATP akan terbentuk pada akhir reaksi. Dua elektron akan terlepas dari gugus aldehid senyawa intermediat glukosa dengan 3 atom, gliseraldehid 3-fosfat, oleh oksidasi senyawa NAD<sup>+</sup> yang menghasilkan dua molekul NADH, menjadi asam 3-fosfogliserat, lalu menjadi asam piruvat. Asam piruvat kemudian diserap dari sitosol ke dalam mitokondria.
 
 
Tahap 3 merupakan reaksi katabolisme oksidasi yang terjadi di dalam mitokondria.
 
Sebelum memasuki siklus asam sitrat, asam piruvat terlebih dahulu dioksidasi oleh enzim kompleks piruvat dehidrogenase menjadi CO<sub>2</sub> dan dua gugus asetil.
Kedua gugus asetil tersebut akan dioksidasi oleh 1 molekul FAD
menghasilkan FADH. FADH lalu mendonorkan dua elektronnya ke dua molekul
NAD<sup>+</sup> sehingga terbentuk dua molekul NADH dan satu FAD. Reaksi ini disebut reaksi oksidasi asam piruvat.
 
Dua gugus asetil yang telah teroksidasi kemudian bereaksi dengan dua koenzim A, menghasilkan dua molekul asetil-KoA. Masing-masing asetil-KoA akan bereaksi dengan satu molekul H<sub>2</sub>O, melepaskan gugus koenzim-A dan masuk ke siklus asam sitrat dengan mendonorkan dua atom yang tersisa ke senyawa asam oksaloasetat.
 
Asetil-KoA juga dihasilkan dari oksidasi asam lemak dan asam amino di dalam mitokondria.
 
Satu periode siklus asam sitrat memproduksi 3 molekul NADH, 1 molekul FADH<sub>2</sub> dan 1 molekul GTP.
 
Siklus asam sitrat juga menghasilkan asam oksaloasetat dan asam ketoglutarat-alfa
<nowiki> </nowiki>yang dilepaskan mitokondria kembali ke dalam sitosol sebagai prekursor
sintesis senyawa lain lain seperti asam amino dalam proses anabolisme.
 
NADH dan FADH<sub>2</sub> akan mengusung dan melepaskan elektron ke rantai transpor elektron pada membran mitokondria bagian dalam. Elektron yang terlepas akan menarik ion H<sup>+</sup>
<nowiki> </nowiki>dari sitosol mendekati ke arah membran mitokondria bagian luar. Daya
tarik antara keduanya akan berfungsi sebagai energi seperti baterai yang digunakan, antara lain, bagi GTP untuk mendonorkan gugus fosfatnya ke ADP dan menghasilkan ATP melalui proses fosforilasi oksidatif, yang mengonsumsi molekul O<sub>2</sub> dan lambat laun menghasilkan H<sub>2</sub>O oleh karena reaksi kemiosmosis.
 
Melalui sintesis ATP, energi yang didapat dari pengirisan glukosa dan
<nowiki> </nowiki>asam lemak didistribusikan kembali sebagai paket energi kimiawi untuk
digunakan di bagian sel yang lain. Paling tidak sekitar setengah dari
keseluruhan energi yang didapat dari konversi global glukosa dan asam
lemak menjadi H<sub>2</sub>O dan CO<sub>2</sub> digunakan untuk menggerak reaksi Pi + ADP → ATP. Sisa energi akan dilepaskan sel dalam bentuk panas agar tubuh menjadi hangat.
 
== Cadangan energi kimiawi ==
Semua organisme perlu untuk memelihara rasio ATP:ADP yang cukup
tinggi demi kelangsungan metabolisme selular. Namun hewan hanya memiliki
<nowiki> </nowiki>kesempatan periodik untuk mendapatkan asupan nutrisi, dan tumbuhan harus dapat mempertahankan metabolisme melewati saat malam yang tidak diterangi cahaya matahari, sehingga tidak terdapat kemungkinan dilakukan fotosintesis. Untuk alasan ini, baik tumbuhan maupun hewan mengkonversi gula dan lemak menjadi bentuk khusus untuk cadangan energi metabolisme.
 
Hewan akan membuat cadangan energi dengan mengkonversi asam lemak menjadi triasilgliserol untuk disimpan di dalam adiposit, sebagai cadangan jangka panjang, dan mengkonversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di dalam sitoplasma sebagai cadangan jangka pendek. Ketika dibutuhkan lebih banyak ATP, sel akan mengkonversi glikogen menjadi glukosa-1 fosfat sebelum dapat diproses lebih lanjut dengan lintasan glikolisis.
 
== Diagram sistem pencernaan manusia ==
{|
 
|
|
<big>'''Diagram sistem pencernaan manusia'''</big>
# pelenjaran ludah
# [[Parotis]]
# [[Submandibularis]] (bawah rahang)
# [[Sublingualis]] (bawah lidah)
# [[Rongga mulut]]
# [[Tekak]] / [[Faring]]
# [[Lidah]]
# [[Kerongkongan]] / [[Esofagus]]
# [[Pankreas]]
# [[Lambung]]
# [[Saluran pankreas]]
# [[Hati]]
# [[Kantung empedu]]
# [[Usus dua belas jari]] (''[[duodenum]]'')
# [[Saluran empedu]]
# [[Usus besar]] / [[Kolon]]
# [[Kolon datar]] (''transverse'')
# [[Kolon naik]] (''ascending'')
# [[Kolon turun]] (''descending'')
# [[Usus kecil]] (''ileum'')
# [[Sekum]]
# [[Umbai cacing]]
# [[Poros usus]] / [[Rektum]]
# [[Anus]]
 
|}
 
== Gangguan pencernaan ==
Gangguan yang biasanya menyerang sistem pencernaan antara lain [[diare]], [[sembelit]], [[Tukak lambung|maag]], dan [[tifus]].
Juga karies pada gigi, sariawan pada mulut, parotitis, enteritis, hepatitis, dan apendisitis.
 
== Bacaan lebih lanjut ==
* Gunawan, Andang (1999). ''Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan untuk L''
# '''^''' (Inggris)Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, and Peter Walter (2002). ''Molecular Biology of the Cell - How Cells Obtain Energy from Food'' (ed. 4). Garland Science. ISBN 0-8153-3218-1. Diakses 2010-07-11.
 
== Pranala luar ==
* (Inggris) Gastric Digestion
* (Inggris) Human Physiology - Digestion
* (Inggris) NIH guide to digestive system
== Bacaan lebih lanjut ==
* {{cite book |last= Gunawan|first= Andang|authorlink= |coauthors= |title= Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan untuk Langsing & Sehat|year= 1999|publisher= PT Gramedia Pustaka Utama|location= Jakarta|isbn=979-655-336-8 }} {{id icon}}