Harimau jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan keterangan dan foto-foto
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Ciput.putrawidjaja (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Alqhaderi Aliffianiko
Baris 19:
| range_map_caption = Peta wilayah harimau jawa
}}
'''Harimau Jawa jawa'''(''Panthera tigris sondaica'') adalah jenis [[harimau]] yang pernah hidup di Pulau [[Jawa]].<ref>[http://dinosaurs.about.com/od/mesozoicmammals/p/Javan-Tiger.htm Javan Tiger]</ref> Harimau ini dinyatakan punah di sekitar tahun [[1980-an]], akibat [[perburuan]] dan perkembangan lahan [[pertanian]] yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Ada kemungkinan [[kepunahan]] ini terjadi di sekitar tahun [[1950-an]], ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada sinyalemen dari harimau jawa ialah pada tahun [[1972]]. Pada tahun [[1979]], ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di Pulau Jawa. Kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Pada tahun [[1990-an]] ada beberapa laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverfikasi.<ref>[http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20021030.S03 Bambang M. 2002. In search of 'extinct' Javan tiger. The Jakarta Post (October 30).]</ref><ref>[http://www.javantiger.or.id Harimau jawa belum punah! (Indonesian Javan Tiger website)]</ref>
[[File:Harimau ditembak 2.jpg|left|thumb|270x270px|Harimau Jawa yang ditembak pemburu (ca. 1930an)]]
'''Harimau Jawa '''(''Panthera tigris sondaica'') adalah jenis [[harimau]] yang pernah hidup di Pulau [[Jawa]].<ref>[http://dinosaurs.about.com/od/mesozoicmammals/p/Javan-Tiger.htm Javan Tiger]</ref> Harimau ini dinyatakan punah di sekitar tahun [[1980-an]], akibat [[perburuan]] dan perkembangan lahan [[pertanian]] yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Ada kemungkinan [[kepunahan]] ini terjadi di sekitar tahun [[1950-an]], ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada sinyalemen dari harimau jawa ialah pada tahun [[1972]]. Pada tahun [[1979]], ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di Pulau Jawa. Kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Pada tahun [[1990-an]] ada beberapa laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverfikasi.<ref>[http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20021030.S03 Bambang M. 2002. In search of 'extinct' Javan tiger. The Jakarta Post (October 30).]</ref><ref>[http://www.javantiger.or.id Harimau jawa belum punah! (Indonesian Javan Tiger website)]</ref>
 
Pada akhir tahun [[1998]] telah diadakan Seminar Nasional Harimauharimau Jawajawa di UC [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM), [[Yogyakarta]] yang berhasil menyepakati untuk dilakukan "peninjauan kembali" atas klaim punahnya satwa ini. Hal tersebut karena bukti-bukti temuan terbaru berupa jejak, guratan di pohon, dan rambut, yang diindikasikan sebagai milik Harimauharimau Jawajawa. Secara mikroskopis, struktur [[morfologi]] rambut harimau jawa dapat dibedakan dengan rambut [[macan tutul]]. Oleh karena itu hingga sekarang masih dilakukan usaha pembuktian eksistensi satwa penyandang status punah ini.
 
Pada akhir abad ke-19, harimau ini masih banyak berkeliaran di [[Pulau Jawa]]. Pada tahun [[1940-an]], Harimauharimau Jawajawa hanya ditemukan di hutan-hutan terpencil. Ada usaha-usaha untuk menyelamatkan harimau ini dengan membuka beberapa [[taman nasional]]. Namun, ukuran taman ini terlalu kecil dan mangsa harimau terlalu sedikit. Pada tahun [[1950-an]], ketika populasi harimau jawa hanya tinggal 25 ekor, kira-kira 13 ekor berada di [[Taman Nasional Ujung Kulon]]. Sepuluh tahun kemudian angka ini kian menyusut. Pada tahun [[1972]], hanya ada sekitar 7 harimau yang tinggal di [[Taman Nasional Meru Betiri]]. Walaupun taman nasional ini dilindungi, banyak yang membuka lahan pertanian di situ dan membuat harimau jawa semakin terancam dan kemudian diperkirakan punah pada tahun 80-an.
 
Harimau jawa mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari pada [[harimau sumatera|Harimau Sumatera]] (''Panthera tigris sumatrae'') dan [[harimau bali|Harimau Bali]] (''Panthera tigris japonica''). Harimau jawa jantan mempunyai berat 150-200 kg dan panjangnya kira-kira 2,50 meter. Betina berbobot lebihlegih ringan, yaitu 75-115 kg dan sedikit lebih pendek dari jenis jantan. Besar tubuh Harimauharimau Jawajawa ini diduga karena adanya kompetisi dengan [[Macanmacan tutul jawa|Macan Tutul]] dan [[Ajak (disambiguasi)|Ajak]] ([[anjing hutan]])ajak. Disamping itu ada hukum: semakin menjauhi garis [[khatulistiwa]] maka ukuran tubuh harimau akan semakin besar, kecuali Harimauharimau Balibali.
== Karakteristik ==
[[File:Harimau beda harimau jawa dan benggala.jpg|left|thumb|Perbedaan Harimau Jawa dan Harimau Sumatra]]
Harimau jawa mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari pada [[harimau sumatera|Harimau Sumatera]] (''Panthera tigris sumatrae'') dan [[harimau bali|Harimau Bali]] (''Panthera tigris japonica''). Harimau jawa jantan mempunyai berat 150-200 kg dan panjangnya kira-kira 2,50 meter. Betina berbobot lebih ringan, yaitu 75-115 kg dan sedikit lebih pendek dari jenis jantan. Besar tubuh Harimau Jawa ini diduga karena adanya kompetisi dengan [[Macan tutul jawa|Macan Tutul]] dan [[Ajak (disambiguasi)|Ajak]] ([[anjing hutan]]). Disamping itu ada hukum: semakin menjauhi garis [[khatulistiwa]] maka ukuran tubuh harimau akan semakin besar, kecuali Harimau Bali.
 
Di samping Harimauharimau Jawajawa, ada dua jenis harimau yang punah di abad ke-20, yaitu [[harimau bali|Harimau Bali]] dan [[harimau kaspia|Harimau Kaspia]] (''Panthera tigris virgata''). Secara [[biologis]], Harimauharimau Jawajawa mempunyai hubungan sangat dekat dengan Harimauharimau Balibali. Beberapa ahli [[biologi]] bahkan menyatakan bahwa mereka adalah satu [[spesies]]. Namun, banyak {{siapa}} juga yang membantah pernyataan ini.{{fact}}.
=== Karakter unik Harimau Jawa ===
Kepala harimau Jawa terlihat kecil untuk ukuran badannya yang agak besar, panjang dan ramping. Bentuk kepala juga lebih pipih dengan hidung yang sempit dan panjang. Warna kepala kuning kemerahan gelap dengan sedikit surai atau janggut yang tumbuh di dagu/leher. 
Pipi di dominasi warna putih dengan dua garis loreng berwarna kontras yang tebal. Leher harimau Jawa terlihat lebih jenjang. Kaki agak panjang dengan ukuran telapak kaki yang sangat besar. 
 
Meskipun Harimauharimau Jawajawa bernama Latin ''sondaicaSondaica'' namun lebih disebut Harimauharimau Jawajawa atau ''Javan tiger''. Mayoritas sumber [[bahasa Inggris]] menyebut ''Javan tiger''. <ref>[http://dinosaurs.about.com/od/mesozoicmammals/p/Javan-Tiger.htm Javan tiger]</ref><ref>[http://www.tigers.ca/Tigerworld/javanframe.html Javan frame]</ref><ref>[http://www.tigerhomes.org/animal/curriculums/javan-tiger-pc.cfm Tiger homes]</ref> Nama latin ''sondaicaSondaica'' hanya dipakai sebagai penamaan biasa, tetapi berhubung [[bahasa Latin]] sudah tidak menguasai dunia maka yang dipakai sekarang pengetahuan Inggris (''English Knowledge''). Karena harimau itu dulunya ditemukan di seluruh tempat di Jawa, termasuk [[Jawa Tengah]]Jateng dan [[Jawa Timur]]Jatim. Dulu dinamakan ''Sondaica'' karena penelitiannya di daerah yang mayoritas [[Sunda]]. Ternyata justru Harimauharimau Jawajawa yang masih tersisa malah di [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]] terutama di hutan [[Meru Betiri]] Jawa TimurJatim. Banyak laporan penampakan harimau jawa di hutan Jawa TengahJateng dan Jawa TimurJatim.<ref>[http://www.lensaindonesia.com/2013/03/23/populasi-harimau-jawa-dikabarkan-masih-tersisa-di-hutan-trenggalek.html Populasi harimau jawa dikabarkan masih tersisa di hutan Trenggalek]</ref><ref>[http://www.antaranews.com/berita/1265966150/misteri-keberadaan-harimau-jawa Misteri keberadaan harimau jawa]</ref> Yang dimaksud dengan Harimauharimau Jawajawa ini adalah bukan Jawa dalam artian suku, karena harimau tidak ada suku dan agama; tetapi adalah Jawa dalam artian tempat atau wilayah. Jadi sama sekali tidak ada motivasi kesukuan dalam penamaan harimau jawa.
Ukuran tubuh rata-rata harimau Jawa lebih besar dari harimau Sumatera dan harimau Bali, bahkan sedikit lebih besar dari harimau Malaya dengan panjang rata-rata 200-245 cm. Berat jantan berkisar antara 100-140 kg dan betina berkisar antara 75-115 kg. Dibandingkan dengan subspesies lainnya, bentuk tubuh Harimau Jawa termasuk yang paling unik dan “sexy”. Postur tubuh juga memperlihatkan perbedaan yang jelas. Tubuh Harimau Sumatera sedikit lebih kecil, pendek, gempal namun proporsional. Sedangkan postur tubuh harimau Jawa terlihat lebih unik, dengan kepalanya yang kecil, tubuh ramping dan telapak kaki yang besar.
 
Dari gambar terlihat jelas perbedaan fisik Harimau Jawa dengan saudaranya Harimau Sumatera. 
 
Perbedaan yang paling menyolok terlihat pada bagian surai (jenggotnya). Perlu diketahui bahwa Harimau Sumatera adalah subspesies harimau yang memiliki surai paling lebat di antara seluruh subspesies harimau di dunia. Jadi, jika anda ingin memastikan suatu harimau tergolong harimau Sumatera atau bukan, lihat saja jenggotnya.
 
=== Pola Belang Harimau Jawa ===
Perbandingan pola belang pada Harimau Sumatera (''Panthera tigris sumatrae'') dengan pola belang harimau Jawa (Pa''nthera tigris sondaica''). Belang harimau sumatera terlihat lebih lebar dan tebal (atas). Sedangkan harimau Jawa memiliki pola belang yang tipis, panjang dan sangat rapat (bawah).
 
Pola belang Harimau Jawa dan Sumatera juga berbeda. Dengan pola belangnya yang tipis memanjang, warna bulu harimau Jawa terlihat lebih cerah. Belang harimau Sumatera lebih lebar rapat dan hampir merata di sekujur tubuh sehingga warna bulu terlihat lebih gelap.
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een jager poseert bij de huid van een geschoten tijger bij Kalitapakdoewoer TMnr 10024166.jpg|left|thumb|Harimau Jawa dalam bentuk offset di Kaliduwur Jawa Timur]]
 
=== Populasi dan Kepunahan ===
Di samping Harimau Jawa, ada dua jenis harimau yang punah di abad ke-20, yaitu [[harimau bali|Harimau Bali]] dan [[harimau kaspia|Harimau Kaspia]] (''Panthera tigris virgata''). Secara [[biologis]], Harimau Jawa mempunyai hubungan sangat dekat dengan Harimau Bali. Beberapa ahli [[biologi]] bahkan menyatakan bahwa mereka adalah satu [[spesies]]. Namun, banyak {{siapa}} juga yang membantah pernyataan ini.{{fact}}.
 
Meskipun Harimau Jawa bernama Latin ''sondaica'' namun lebih disebut Harimau Jawa atau ''Javan tiger''. Mayoritas sumber [[bahasa Inggris]] menyebut ''Javan tiger''. <ref>[http://dinosaurs.about.com/od/mesozoicmammals/p/Javan-Tiger.htm Javan tiger]</ref><ref>[http://www.tigers.ca/Tigerworld/javanframe.html Javan frame]</ref><ref>[http://www.tigerhomes.org/animal/curriculums/javan-tiger-pc.cfm Tiger homes]</ref> Nama latin ''sondaica'' hanya dipakai sebagai penamaan biasa, tetapi berhubung [[bahasa Latin]] sudah tidak menguasai dunia maka yang dipakai sekarang pengetahuan Inggris (''English Knowledge''). Karena harimau itu dulunya ditemukan di seluruh tempat di Jawa, termasuk [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]]. Dulu dinamakan ''Sondaica'' karena penelitiannya di daerah yang mayoritas [[Sunda]]. Ternyata justru Harimau Jawa yang masih tersisa malah di [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]] terutama di hutan [[Meru Betiri]] Jawa Timur. Banyak laporan penampakan harimau jawa di hutan Jawa Tengah dan Jawa Timur.<ref>[http://www.lensaindonesia.com/2013/03/23/populasi-harimau-jawa-dikabarkan-masih-tersisa-di-hutan-trenggalek.html Populasi harimau jawa dikabarkan masih tersisa di hutan Trenggalek]</ref><ref>[http://www.antaranews.com/berita/1265966150/misteri-keberadaan-harimau-jawa Misteri keberadaan harimau jawa]</ref> Yang dimaksud dengan Harimau Jawa ini adalah bukan Jawa dalam artian suku, karena harimau tidak ada suku dan agama; tetapi adalah Jawa dalam artian tempat atau wilayah. Jadi sama sekali tidak ada motivasi kesukuan dalam penamaan harimau jawa.
 
== Penelitian terakhir ==
Sensus terakhir tentang keberadaan harimau jawa dilakukan selama 1 tahun, yaitu sejak tahun [[1999]]-[[2000]]. Survei selama 12 bulan ini berlangsung di Taman Nasional Meru Betiri, [[Jawa Timur]], atas permintaan langsung kepala taman nasional, Indra Arinal, dan didukung oleh Direktur Konservasi Flora dan Fauna, Ir. Koes Saparjadi, karena adanya laporan dari beberapa orang staf taman nasional serta warga setempat yang menduga bahwa harimau jawa masih ada.
 
Sebanyak 12 staf taman nasional dilatih dengan dibekali 20 unit kamera, selain itu juga mendapat bantuan dari yayasan "The Tiger Foundation" berupa 15 unit kamera [[inframerah]] dalam rangka memfasilitasi upaya sensus.