Umar bin Hafidz: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 56:
}}
'''
==Kehidupan awal ==
Baris 96:
#'' Menyebarkan ilmu yang bermanfaat serta berdakwah menyeru kepada jalan yang dirihai Allah swt dan sesuai dengan apa-apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW serta para salafunassahlihin''<ref name=pustakabasmap18/>
[[Dar-al Musthafa]] menjadi hadiah beliau bagi dunia, dan di pesantren itu pulalah ajaran para salafusshalihin diserukan, hingga menyebar ke seluruh penjuru dunia<ref name=pustakabasmap18/>. Dalam waktu yang dapat dikatakan demikian singkat, penduduk Tarim akan menyaksikan berkumpulnya pada murid dari berbagai daerah yang jauh bersatu di satu kota yang hampir terlupakan ketika masih dikuasai para pembangkang komunis<ref name=MR/><ref name=pustakabasmap18/>. Murid-murid dari [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Kepulauan Comoro]], [[Tanzania]], [[Kenya]], [[Mesir]], [[Inggris]], [[Pakistan]], [[Amerika Serikat]] dan [[Kanada]], juga negara-negara Arab lain dan negara bagian di Arab akan diawasi secara langsung oleh al-Habib Umar<ref name=MR/><ref name=pustakabasmap18/>. Mereka ini akan menjadi perwakilan dan penerus dari apa yang kini telah menjadi perjuangan asli demi memperbaharui ajaran Islam tradisional di abad ke-15 setelah hari kebangkitan<ref name=MR/>. Berdirinya berbagai institusi Islami serupa di Yaman dan di negara-negara lain dibawah manajemen al-Habib Umar akan menjadi sebuah tonggak utama dalam penyebaran Ilmu dan perilaku mulia serta menyediakan kesempatan bagi orang-orang awam yang kesempatan tersebut dahulunya telah dirampas dari mereka<ref name=MR/>.
== Dakwah di Indonesia ==
Awal kedatangan Habib Umar ke [[Indonesia]] adalah pada tahun 1994<ref name=pustakabasmap22>{{harvnb|Tim Pustaka Basma|2012|p=22}}.</ref>. Beliau diutus oleh [[Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf|Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf]] yang berada di [[Jeddah]] untuk mengingatkan dan menggugah ghirah (semangat atau rasa kepedulian) para [[Alawiyyin]] Indonesia, disebabkan sebelumnya ada keluhan dari [[Habib Anis bin Alwi al-Habsyi]] seorang [[ulama]] dan [[tokoh]] asal Kota Solo/ [[Kota Surakarta]], [[Jawa Tengah]] tentang keadaan para [[Alawiyyin]] di [[Indonesia]] yang mulai jauh dan lupa akan nilai-nilai ajaran para leluhurnya<ref name=pustakabasmap22/>.
[[Dakwah]]<nowiki/>nya juga sangat dirasakan kesejukannya dan disambut dengan hangat oleh umat [[Islam]] di [[Indonesia]]<ref name=rabithah/>. [[Masyarakat]] menyambutnya dengan sangat antusias dan hangat, mengingat bahwa [[kakek|kakeknya]] yang kedua, [[Al Habib Hafidz bin Abdullah bin Syekh Abubakar bin Salim|Al-Habib Hafidz bin Abdullah bin Syekh Abubakar bin Salim]], berasal dari [[Kabupaten Bondowoso]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Dakwahnya yang sangat indah dan sejuk itu yang bersumber dan sang [[kakek]] Nabi [[Muhammad]] saw, sangatlah diterima oleh berbagai kalangan, baik [[pemerintah]] maupun [[rakyat]], kaya ataupun miskin, tua ataupun muda<ref name=rabithah/>.
Di [[Indonesia]]
== Penghargaan & Kiprah Internasional ==
Baris 114:
# Habib Umar termasuk sebagai salah seorang penandatangan dari dua dokumen internasional yang berpengaruh, yaitu [[Risalah Amman]] pada tahun 2005, pada urutan tandatangan nomor 549<ref name=ammanmessage.com>{{harvnb|ammanmessage.com}}.</ref>, dan [[A Common Word]] ({{lang-en|[https://en.wiki-indonesia.club/wiki/A_Common_Word_Between_Us_and_You A Common Word Between Us and You]}}) pada tahun 2007 dalam urutan tandatangan nomor 42<ref name=acommonword>{{harvnb|acommonword}}.</ref>, yang keduanya ditandatangani oleh tokoh-tokoh Muslim dunia, termasuk di antaranya beberapa pemimpin Muslim Indonesia<ref name=Alqadripviii/>
# Di Indonesia, Habib Umar mendeklarasi berdirinya [[Majelis Almuwasholah Bayna Ulama Al Muslimin]] atau Forum Silaturrahmi Antar Ulama pada tahun 1327 H / 2007 M.
# Tahun 2009, ''New York Times'' menampilkan
# Al
.
== Wasiat dan Nasihat ==
Baris 154:
== Daftar Kitab Karangan ==
# Is'af at Thalibi<ref name=rabithah/><ref name=pustakabasmap20>{{harvnb|Tim Pustaka Basma|2012|p=20}}.</ref>
# Ridha al-Khalaq bi bayan Makarimal Akhlaq<ref name=pustakabasmap20/>
Baris 173:
# Tsaqafatul Khatib (Panduan Khutbah)<ref name=darulmurtadza/>
Kitab Maulid adh-Dhiya' al-Lami' merupakan karya
=== Sejarah Maulid Adh Dhiya Ulami <ref name=almuhibbin>{{harvnb|Irawan|2009}}.</ref>===
'''Maulid Adh-Dhiya Ullami (Cahaya Yang Terang Benderang)'''. Kitab yang disusun oleh
Di suatu malam Al Musnid Habib Umar bin Hafidh memanggil salah seorang muridnya, lalu diperintahnya membawa pena dan kertas, seraya berkata : ''"Tulis..”,'' lalu ia mengucapkan maulid Dhiya’ullami' itu mulai sepertiga malam, dan sebelum waktu subuh telah selesai.
Baris 185:
Alinea pertamanya dipadu dari 3 surat, yaitu surat Al-fath, surat At-taubah dan Surat Al-Ahzab. 3 surat ini melambangkan kelahiran Nabi Saw adalah pada bulan tiga, yaitu rabiul awal, alinea pertama hingga Qiyam jumlahnya 63 yaitu melambangkan usia Nabi SAW 63 tahun, maulid ini angka-angkanya memperhitungkan sejarah Nabi SAW, tahun Hijrah Nabi SAW, jumlah sahabat dll.
Beliau digelari Al Musnid, didasarkan karena setiap menyebut hadits, beliau mampu ataupun hafal menyebut sanadnya hingga Nabi SAW atau kutubusshahih.
|