Pembicaraan:Orang Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 104:
Ribuan banyaknya tokoh Minang, sedangkan yang bisa dimasukkan ke info box hanya belasan. Jadi tokoh yang masuk info box haruslah tokoh-tokoh terpilih dari berbagai bidang, kalau saya menyebutnya bukan tokoh lagi, tapi para [[legenda]] (alias di atas tokoh).
 
Beberapa nama legendaris menurut pandangan saya adalah [[Abdul Rahman dari Negeri Sembilan|Tuanku Abdul Rahman]] (raja pertama [[Malaysia]] yang wajahnya selalu ada pada mata uang Malaysia), [[Raja Melewar]] (raja pertama [[Negeri Sembilan]]), [[Ahmad Khatib Al-Minangkabawi]] (guru bagi pendiri [[NU]] dan [[Muhammadiyah]]), [[Mohammad Yamin]] (salah satu pelopor [[Sumpah Pemuda]] sebagai cikal bakal persatuan Indonesia dan juga seorang propagandais Negara Kesatuan Indonesia dengan selalu mengagungkan kebesaran [[Sriwijaya]] dan [[Majapahit]], dan konon juga pencipta lirik lagu [[Indonesia Raya]]), [[Mohammad Natsir]] (terkenal dengan ''Mosi Integral''nya), [[Usmar Ismail]] (Bapak Film Nasional), [[Adinegoro]] (pelopor jurnalistik sehingga namanya diabadikan dalam bentuk [[Hadiah Adinegoro]]), [[Marah Roesli]] (yang menghasilkan karya legendaris [[Siti Nurbaya]]), [[Zubir Said]] (pencipta lagu kebangsaan [[Singapura]]), [[Hasyim Ning]] (konglomerat Indonesia terkaya pada masa [[Orde Lama]]), [[Syahrir]] (tokoh penting [[Malari]]).
 
Kalau [[Adityawarman]], [[Imam Bonjol]], [[Mohammad Hatta]], [[Tan Malaka]], [[Sutan Syahrir]], [[Haji Agus Salim]], [[Rohana Kudus]], [[Rasuna Said]], [[Hamka]], [[Yusof bin Ishak]], [[Chairil Anwar]], dan [[Abdul Muis]], memang sudah tepat masuk dalam info box menurut saya. Saya rasa ini sudah objektif.
Kembali ke halaman "Orang Minangkabau".