Jati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 8182779 oleh 180.254.50.165 (bicara) |
|||
Baris 58:
Tanah yang sesuai adalah yang agak [[basa]], dengan pH antara 6-8, sarang (memiliki [[aerasi]] yang baik), mengandung cukup banyak kapur (Ca, ''calcium'') dan fosfor (P). Jati tidak tahan tergenang air.
Pada masa lalu, jati sempat dianggap sebagai jenis asing yang dimasukkan (diintroduksi) ke Jawa; ditanam oleh orang-orang Hindu ribuan tahun yang lalu.
Kontroversi ini kemudian terjawab dengan penelitian marker genetik menggunakan teknik isoenzyme/pengujian variasi ''isozyme'' yang dilakukan oleh Kertadikara pada tahun 1994. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa jati yang tumbuh di Indonesia (Jawa) merupakan jenis asli. Jati di Jawa telah berevolusi sejak puluhan hingga ratusan ribu tahun yang silam (Mahfudz dkk., ''t.t. ''). Jati ini mengalami mekanisme adaptasi khusus sesuai dengan keadaan iklim dan edaphis yang berkembang puluhan hingga ratusan ribu tahun sejak zaman quarternary dan pleistocene di asia Tenggara.
Karena nilai kayunya, jati kini juga dikembangkan di luar daerah penyebaran alaminya. Di [[Afrika]] tropis, [[Benua Amerika|Amerika]] tengah, [[Australia]], [[Selandia Baru]], [[Pasifik]] dan [[Taiwan]].
=== Sebaran hutan jati di Indonesia ===
Di [[Indonesia]] sendiri, selain di Jawa dan [[Muna]], jati juga dikembangkan di [[Bali]] dan [[Nusa Tenggara]].
|