Berdasarkan kestabilannya, inhibitor dibedakan menjadi ''[[inhibitor reversible]]'' dan ''[[inhibitor irreversible]]''.<ref name="Shanmugam">Shanmugam S, Kumar TS, Selvam KP. 2010. ''Laboratory Handbook on Biochemistry''. New Delhi: PHI Learning.</ref> ''Inhibitor reversible'' adalah inhibitor yang [[reaksi kimia]]nya berjalan dua arah atau dapat balik dan bersifat tidak stabil, di mana ketika inhibitor mengikat sisi aktif [[enzim]], maka inhibitor ini dapat dipisahkan lagi dari ikatannya.<ref name="Copeland">Copeland RA. 2013. ''Evaluation of Enzyme Inhibitors in Drug Discovery: A Guide for Medicinal Chemists and Pharmacologists''. Hoboken: John Wiley & Sons.</ref>''Inhibitor irreversible'' adalah inhibitor yang reaksi kimianya berjalan satu arah, di mana setelah inhibitor mengikat enzim, inhibitor tidak dapat dipisahkan dan bersifat stabil.<ref name="Shanmugam"/> Contoh inhibitor reversible adalah [[EDTA]], sedangkan contoh inhibitor irreversible adalah [[PMSF]]. PMSF dapat berikatan [[kovalen]] dengan kompleks enzim. EDTA merupakan senyawa inhibitor bagi enzim golongan protease logam karena kemampuannya dalam mengelat ion logam. PMSF biasanya digunakan dalam kelarutan protein untuk menonaktifkan protease yang mencerna protein. <ref name="Garg & Garg">Garg N & Garg A. 2010. ''Textbook of Endodotics''. Ed ke-2. New Delhi: Jaypee Brothers.</ref>