Sargon II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Sargon II''' ([[bahasa Akadia]] '''Šarru-kên''' "raja yang benar", {{lang-he|סרגון}}, {{Strong|''sar·ḡō·wn''|05623}}; berkuasa 722 – 705 SM) adalah raja [[Kekaisaran Asiria|Asyur]]. Sargon II menjadi penguasa bersama dengan [[Salmaneser V]] pada tahun 722 SM dan menjadi penguasa satu-satunya atas kerajaan Asyur pada tahun 722 SM setelah wafatnya Salmaneser. Tidak jelas apakah ia merupakan putra dari [[Tiglath-Pileser III]] atau perebut kuasa yang bukan dari keluarga kerajaan. Dalam inskripsinya, dia menyebut dirinya sebagai manusia baru dan jarang menyebut pada pendahulunya; walau begitu, ia menggunakan nama ''Sharru-kinu'' ("raja sejati"), setelah [[Sargon dari Akkadia]] — yang mendirikan [[Kekaisaran Akkadia|Kekaisaran Semitik]] pertama di wilayah tersebut sekitar 16 abad silam.<ref>"Sargon" yang lain merupakan pendahulu [[Shamshi-Adad]] dari abad ke-18 SM. </ref> ''{{Alkitab|Sargon}}'' merupakan bentuk dalam [[Alkitab]] untuk menyebutnya.
 
== Awal pemerintahan ==
 
Pada masa pemerintahannya yang sulit, Sargon II mengadakan perjanjian sekutu dengan raja [[Babel]], [[Marduk-apla-iddina II]]. Ia dapat membebaskan semua kuil serta penduduk kota-kota [[Assur]] dan [[Harran]] dari pembayaran pajak. Sementara Sargon berusaha meraih dukungan di [[Asyur]], Marduk-apla-iddina II merebut kota [[Babilon]] dengan pertolongan raja [[Elam]] yang baru, Ummanigash, dan dimahkotai sebagai raja pada tahun 721 SM.
<!--
== Serangan militer ==
Dokumen-dokumen sejarah kuno sering membingungkan karena kelompok orang Asyur bernama [[:en:Tartan|Tartan]] yang dipimpin oleh Sargon II juga disebut "Sargon". Tartan dianggap sebagai dewa oleh para tentaranya, setelah ia berhasil merebut berbagai wilayah di [[Mesopotamia]] kuno. Semuanya tentu atas nama rajanya. Pada tahun 720 SM, Sargon menyerang Elam, tetapi tentara Asyur ditahan dekat [[:en:Der (Sumer)|Der]]. Di akhir tahun itu, Sargon mengalahkan suatu koalisi [[Aram]] di kota [[:en:Qarqar|Qarqar (Karkar)]], dan dengan demikian merebut kontrol daerah [[:en:Arpad (Syria)|Arpad]], [[Simirra]], dan [[Damaskus]]. Sargon menguasai [[Gaza]] di [[Filistia]], menghancurkan [[Rafah]], dan mengalahkan tentara [[Mesir kuno|Mesir]]. Sekembalinya dari sana, ia membangun kembali kota [[Samaria]] menjadi ibukota provinsi baru "Samerina" dan mengirim orang-orang Asyur untuk menghuni kota itu.
 
Pada tahun 717 BC, ia menguasai sebagian wilayah pegunungan [[Zagros]] dan kota [[Syro-Hittite]], [[Karkhemis]] pada [[sungai Efrat]] Hulu. Pada tahun 716 SM ia menyerang orang [[:en:Mannaeans|Mannaeans]], di mana penguasanya, Aza putra [[Iranzu]], telah digulingkan oleh Ullusunu dengan bantuan orang [[Urartu]]. Sargon merebut ibukota Izirtu, dan menempatkan pasukan di [Parsuash]] (tanah asal suku [[Persia]], pada danau [[Urmia]]) dan Kar-Nergal (Kishesim). Ia juga mendirikan markas-markas baru di [[Madai]], yang terutama di Harhar, diganti namanya menjadi Kar-Sharrukin (=Kar-Sargon). Pada tahun 715 BC, kota-kota lain dibuat sedemikian: Kar-Nabu, Kar-Sin dan Kar-Ishtar — semua dinamai menurut dewa-dewa Babel dan dihuni oleh orang-orang taklukan Asyur.
[[Image:Lammasu.jpg|300px|right|thumb|Sebuah [[lamassu]] dari istana Sargon II di [[Dur-Sharrukin]].]]
[[Image:Palace of Khorsabad.png|Palace of Khorsabad|thumb|right|300px|Istana [[Khorsabad]].]]
<!--
The eighth campaign of Sargon against [[Urartu]] in 714 BC is well known from a letter from Sargon to the god [[Ashur (god)|Ashur]] (found in the town of [[Assur]], now in the [[Louvre]]) and the ''[[bas-relief]]s'' in the palace of [[Dur-Sharrukin]]. The reliefs show the difficulties of the terrain: the war-chariots had to be dismantled and carried by soldiers (with the king still in the chariot); the letter describes how paths had to be cut into the intractable forests. The campaign was probably motivated by the fact that the Urartians had been weakened by incursions of the [[Cimmerians]], a nomadic [[steppe]] tribe. One Urartian army had been completely annihilated, and the general Qaqqadanu taken prisoner.<ref>The Cimmerians were mentioned a number of times in letters by the crown-prince [[Sennacherib]], who ran his father's intelligence service. They cannot be dated exactly, but are believed to have been composed before 713 BC. The letters relate how Sargon crossed the [[Great Zab]] and the [[Little Zab]] and moved over the mountains of [[Kullar]]{{disambiguation needed|{{subst:DATE}}|date=December 2012}} in the direction of Lake Urmia, crossing the country of [[Zikirtu]], whose ruler Metatti had fled to Uishdish, the provinces of Surikash, Allabria and parts of [[Parsuash]].</ref>
[[File:Tang-i Var 2012, F.Biglari.JPG|thumb|The Inscription of Sargon II at Tang-i Var pass near the village of Tang-i Var, Hawraman, Zagros]]
After reaching [[Lake Urmia]], he turned east and entered [[Zikirtu]] and Andia on the [[Caspian Sea|Caspian]] slopes of the [[Caucasus]]. When news reached him that king [[Rusas I of Urartu]] was moving against him, he turned back to [[Lake Urmia]] in forced marches and defeated a Urartian army in a steep valley of the ''Uaush'' (probably the Sahend, east of [[Lake Urmia]], or further to the south, in [[Mannaeans|Mannaea]] country), a steep mountain that reached the clouds and whose flanks were covered by snow. The battle is described as the usual carnage, but King Rusas managed to escape. The horses of his chariot had been killed by [[Assyria]]n spears, forcing him to ride a mare in order to get away, very unbecoming for a king.
 
Sargon plundered the fertile lands at the southern and western shore of [[Lake Urmia]], felling orchards and burning the harvest. In the royal resort of Ulhu, the wine-cellar of the [[Urartian kings]] was plundered; wine was scooped up like water. The [[Assyria]]n army then plundered Sangibuti and marched north to [[Van, Turkey|Van]] without meeting resistance, the people having retreated to their castles or fled into the mountains, having been warned by fire-signals. Sargon claims to have destroyed 430 empty villages.
 
After reaching [[Lake Van]], Sargon left [[Urartu]] via Uaiaish. In [[Hubushkia]] he received the tribute of the ''"[[Nairi]]"'' lands. While most of the army returned to [[Assyria]], Sargon went on to sack the Urartian temple of the god [[Ḫaldi|Haldi]] and his wife Bagbartu at [[Musasir]] (Ardini). The loot must have been impressive; its description takes up fifty columns in the letter to Ashur. More than one ton of gold and five tons of silver fell into the hands of the Assyrians; 334,000 objects in total. A relief from Dur-Sharrukin depicted the sack of Musasir as well (which fell into the [[Tigris]] in 1846 when the archaeologist [[Paul-Émile Botta]] was transporting his artifacts to [[Paris]]). Musasir was annexed. Sargon claims to have lost only one charioteer, two horsemen and three couriers on this occasion. King Rusa was said to be despondent when he heard of the loss of Musasir, and fell ill. According to the imperial annals, he took his own life with his own iron sword.
-->
Pada tahun 713 SM, Sargon tinggal di ibukota; tetapi pasukannya bergerak merebut berbagai kota termasuk Karalla, [[Tabal]] dan [[Cilicia]]. Para penguasa [[Persia]] dan [[Madai]] memberikan upeti. Pada tahun 711 SM, Gurgum direbut. Suatu pemberontakan di kota [[Filistin]], [[Asdod]], didukung oleh [[Kerajaan Yehuda]], [[Moab]], [[Edom]] dan [[Mesir]], berhasil ditekan, lalu Filistia menjadi sebuah provinsi Asyur.
 
=== Serangan atas Israel===
 
Di bawah pemerintahannya, orang Asyur melengkapi kekalahan [[Kerajaan Israel (Samaria)|Kerajaan Israel]], merebut [[Samaria]] setelah mengepung selama tiga tahun (dimulai oleh pendahulunya, raja [[Salmaneser V]]) dan membuang para penduduknya ke tanah lain. Ini menjadi dasar legenda "[[Sepuluh Suku yang Hilang]]". Menurut [[Alkitab]], bangsa-bangsa lain dibawa ke [[Samaria]] dan menjadi "orang Samaria" yang dikenal kemudian ([[2 Raja-raja 18]]). Nama "Sargon" sesungguhnya disebut satu kali dalam [[Alkitab Ibrani]] (atau [[Perjanjian Lama]] dalam [[Alkitab]] [[Kristen]] yaitu dalam [[Kitab Yesaya]][[Yesaya 20#Ayat 1| pasal 20:1]], yang mencatat direbutnya kota [[Asdod]] oleh orang Asyur pada tahun 711 SM.
 
===Serangan melawan Babel ===
 
Pada tahun 710 SM Sargon merasa cukup aman dalam pemerintahannya untuk menyerang musuh bebuyutannya di [[Babilonia]], [[Marduk-apla-iddina II]]. Satu pasukan bergerak melawan [[Elam]] yang diperintah raja baru, [[Shutur-Nahhunte II]]; sementara pasukan lain dipimpin Sargon sendiri menyerang Babel. Sargon mengepung Babilon, dan Marduk-apla-iddina II melarikan diri. Dikatakan bahwa ia ditangkap di rawa-rawa [[Shatt al-Arab]] (meskipun karena kemudian masih menjadi duri bagi pemerintahan [[Sanherib]] di kemudian hari, nampaknya bukan berita benar). Babel Selatan, dihuni oleh suku nomaden [[Kasdim]] dan [[Aramea]], dikuasai dan dijadikan provinsi Gambulu.
 
Setelah ditangkapnya Marduk-apla-iddina II, Babilon menyerah kepada Sargon dan ia diproklamirkan sebagai Raja Babel pada tahun 710 SM, sehingga mengembalikan kekuasaan ganda Babel dan Asyur. Ia menetap di Babilon selama 3 tahun; Pada tahun 709 SM, ia memimpin prosesi tahun baru sebagai raja Babel. Ia menikahkan putra mahkotanya, [[Sanherib]] dengan bangsawan perempuan Aramea [[Naqi'a]], serta tinggal di bagian selatan untuk menenangkan suku-suku Aram dan Kasdim serta suku nomaden [[Suti]]. Sejumlah wilayah di Elam juga diduduki.
 
== Tahun-tahun akhir ==
[[Image:Human headed winged bull profile.jpg|right|thumb|300px|Banteng bersayap dan berkepala manusia, diketemukan pada waktu ekskavasi [[:en:Paul-Émile Botta|Botta]].]]
 
Pada tahun 710 SM, tujuh raja [[Yunani]] dan ''Ia''' ([[Siprus]]) mengakui kekuasaan Asyur. Pada tahun 709 SM, [[Midas]], raja [[Frigia]], diganggu oleh suku nomaden [[:en:Cimmerians|Kimeria]], takluk pada kekuasaan Asyur dan pada tahun 708 SM, Kummuhu ([[:en:Commagene|Comagene]]) menjadi sebuah provinsi Asyur. Asyur mencapai puncak kejayaannya. Urartu hampir kalah dengan orang Cimmerians, Elam sangat lemah, Marduk-apla-iddina II tidak punya kekuasaan, dan pengaruh Mesir di wilayah [[Levant]] telah dihilangkan.
 
=== Proyek pembangunan ===
Sargon memilih [[Niniwe]] sebagai ibukotanya, bukan Assur yang secara tradisional adalah ibukota. Pada tahun 713 SM, ia memerintahkan pembangunan istana dan kota baru yang diberi nama [[Dur-Sharrukin]] ("Rumah Sargon"), 20&nbsp;km di sebelah utara Niniwe di kaki gunung Gebel Musri. Ia membeli tanah yang luas dan menghapus hutang-hutang para pekerja bangunan untuk menarik banyak tenaga kerja. Tanah di sekitar kota itu dijadikan ladang pertanian, ditanami pohon-pohon zaitun untuk meningkatkan produksi [[minyak zaitun]] yang kurang di Asyur. Kota itu berbentuk persegi panjang dan berukuran 1,760 x 1,635 km. Panjang tembok-temboknya adalah 16.280 unit Asyur, sesuai dengan nilai huruf-huruf dalam nama "Sargon". Kota itu sebagian dihuni oleh para tawanan perang dan orang buangan di bawah kontrol para pejabat Asyur, yang harus membuat mereka hormat sepatutnya kepada para dewa dan sang raja. Istana resmi dipindahkan ke Dur-Sharrukin pada tahun 706 SM, meskipun kota itu belum sepenuhnya selesai dibangun.
 
== Kematian ==
Baris 18 ⟶ 57:
| 2 || 721 SM || Membakar habis kota Karkar dan menghancurkan pemberontakan Yahu-Bihdi, se[[orang Het]].
|-
| 3 || 720 SM || Memenangkan pertempuran Karkar, mengalahkan Mesir,<br>membangun kembali [[Samaria]] dengan dihuni orang-orang Asyur.
| 5 || 718 SM
|-
| 6 || 717 SM || Menguasai sebagian wilayah pegunungan [[Zagros]] dan kota [[Karkhemis]]
|-
| 8 || 715 SM || Menyerang sejumlah suku-suku [[Arab]], termasuk Ibadidi dan Marsimani;<br>memindahkan mereka yang selamat ke [[Samaria]]
|-
| 10 || 713 SM || Sargon tinggal di ibukota.<br>Pembangunan istana di Dur-Sharrukin ([[Niniwe]]) dimulai.
| 10 || 713 SM
|-
| 12 || 711 SM || Menyerang [[Asdod]],<ref>{{Alkitab|Yesaya 20:1}}</ref> menggantikan Aziru dengan<br>saudara laki-laki Aziru, Ahimiti, sebagai raja Asdod.
|-
| 13 || 710 SM || Mengalahkan [[Babel]] dan menjadi raja Babel.<br>[[Yunani]] dan ''Ia''' ([[Siprus]]) mengakui kekuasaan Asyur
|-
| 14 || 709 SM || [[Frigia]] takluk pada kekuasaan Asyur
| 11 || 712 SM
|-
| 15 || 708 SM || Kummuhu ([[:en:Commagene|Comagene]]) menjadi sebuah provinsi Asyur.<br>Puncak kejayaan Asyur
| 12 || 711 SM || Menyerang [[Asdod]], menggantikan Aziru dengan<br>saudara laki-laki Aziru, Ahimiti, sebagai raja Asdod.
|-
| 17 || 706 SM || Ibukota resmi dipindahkan dari Assur ke Dur-Sharrukin ([[Niniwe]])
| 15 || 708 SM
|-
| 18 || 705 SM || Mangkat; digantikan oleh [[Sanherib]], putranya sebagai raja