Kota Pekanbaru: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
akronim pekansikawan |
pendidikan |
||
Baris 160:
|-----
| [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] || align="center" | 37,96
|-
|Tionghoa
|25,3
|-----
| [[Suku
|-----
| [[Suku Batak|Batak]] || align="center" | 11,06
|-
|Melayu
|5,2%
|-
|Aceh
|1,00
|-----
|
|-
| colspan="2" | <small>Sumber: Sensus 2000 <ref name="leo">Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Ananta, Indonesia's Population: ethnicity and religion in a changing political landscape, Institute of Southeast Asian Studies, 2003</ref></small>
Baris 178 ⟶ 183:
Etnis [[Orang Minang|Minangkabau]] merupakan masyarakat terbesar dengan jumlah sekitar 37,96% dari total penduduk kota. Mereka umumnya bekerja sebagai profesional, pedagang, dan pekerja kasar. Jumlah mereka yang cukup besar, telah mengantarkan [[bahasa Minang]] sebagai salah satu bahasa pergaulan yang digunakan oleh penduduk kota Pekanbaru selain [[bahasa Melayu]] dan [[bahasa Indonesia]].
Selain itu, etnis yang juga memiliki proporsi cukup besar adalah
Masyarakat Jawa awalnya banyak didatangkan sebagai [[petani]] pada masa pendudukan tentara [[Jepang]], sebagian mereka juga sekaligus sebagai pekerja [[romusha]] dalam proyek pembangunan rel kereta api. Sampai tahun 1950 kelompok etnik ini telah menjadi pemilik lahan yang signifikan di Kota Pekanbaru. Namun perkembangan kota yang mengubah fungsi lahan menjadi kawasan perkantoran dan bisnis, mendorong kelompok masyarakat ini mencari lahan pengganti di luar kota, namun banyak juga yang beralih okupansi.
Baris 221 ⟶ 226:
! Jumlah (%)
|-----
| [[Islam]] || align="center" |
|-----
| [[Kristen]] || align="center" |
|-----
| [[Buddha]] || align="center" |
|-----
| [[Katolik]] || align="center" |
|-----
| Lain-lain || align="center" | 0,89
|