Devisa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
'''DEVISA''' terdiri atas '''valuta asing''', yaitu mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia (seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling Inggris), [[emas]], surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, dan lainnya.
 
PENGERTIAN DEVISA
 
ž  <strong>Devisa</strong> adalah semua benda yang bisa digunakan
untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan diakui
luas oleh dunia internasional. Dan yang biasanya banyak dijadikan devisa
saat ini adalah dollar amerika (usd)
 
JENIS DEVISA
 
ž  <strong><em>Valuta asing</em></strong>,
yaitu mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia
(seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling Inggris), dan
dapat diperjual belikan.
 
ž  <strong><em>Emas</em></strong><em>,</em>
<nowiki> </nowiki>emas mempunyai sifat convertible yakni semua orang (negara) mau
menerima emas sebagai alat pembayaran internasional yang sah dalam
bentuk batangan bukan dalam bentuk perhiasan.
 
ž  <strong><em>Surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional</em></strong>, seperti
 
•          <strong><em>Special Drawing Rights (SDR)</em></strong><em> </em>adalah
hak kredit bagi negara anggota IMF bertujuan untuk membantu Negara
anggota yang mengalami kesulitan dalam pembayaran internasional.
 
•          <strong><em>Cable Order ( Telegraphic Transfer) </em></strong>merupakan cek yang dikirimkan melalui telegram atau radiogram atau telepon dari bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri.
 
•          <strong><em>Bill of Exchange (Wesel)</em></strong> merupakan surat perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang kepada seseorang.
 
•          <strong><em>Traveller Cheque (TC)</em> </strong>adalah cek untuk berpergian biasanya dibawah oleh turis dan dapat dicairkan pada bank-bank perwakilannya
 
MACAM-MACAM DEVISA
 
ž  <strong><em>Devisa umum</em></strong>, yaitu devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa serta bunga modal.
 
ž  <strong><em>Devisa kredit</em></strong>, yakni adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman luar negeri.
 
ž  <strong><em>Devisa Negara </em></strong>adalah devisa yang dimiliki oleh pemerintah yang ditatausahakan dalam dana devisa.
 
ž  <strong><em>Devisa pelengkap </em></strong>adalah
devisa yang dimiliki oleh pihak swasta tetapi penggunaanya diawasi dan
diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dari devisa hasil penjualan
jasa (dalam valas) dari transfer, dan lan-lain yang berlaku saat itu
dapat dimiliki oleh yang menghasilkan.
 
ž  <strong><em>Devisa ek</em>spor </strong>adalah
devisa yang dimilki oleh swasta tetapi penggunaanya diawasi dan diatur
pemerintah yaitu sebagian tertentu dai devisa hasil ekspor barang
(visible goods) yang menurut peraturan devisa yang berlaku saat itu
dapat dimiliki oleh eksportir yang bersangkutan sebagai perangsang
ekspor.
 
ž  <strong><em>Cadangan devisa </em></strong>yaitu
simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter.
Simpanan ini merupakan asset bank sentral yang tersimpan dalam beberapa
mata uang cadangan (<em>reserve currency</em>) seperti dolar, euro, atau
yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya, yaitu mata uang lokal
yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang disimpan di bank
sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan.
 
FUNGSI DEVISA
 
ž  Alat pembayaran hutang luar negeri
 
ž  Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya).
 
ž  Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negri seperti membiayai kedutaan, misi budaya, hadiah, bantuan, dll
 
ž  Sebagai sumber pendapatan negara
 
SUMBER-SUMBER DEVISA
 
ž  Pinjaman / hutang luar negeri  : Pinjaman luar negeri yang berupa
uang, secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat
digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada
kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar
<nowiki> </nowiki>negeri tetap akan menambah devisa negara.
 
ž  Hadiah, bantuan atau sumbangan luar negeri  : Bantuan yang
diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila
bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa negara.
Mengapa? Karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus membayarnya.
Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat langsung menambah
devisa negara.
 
ž  Penerimaan deviden atau jasa serta bunga dari luar negeri  :
Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman
jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau
menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan
memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke
negara lain, berarti Indonesia
<nowiki> </nowiki>akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain.
<nowiki> </nowiki>Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa
pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan
bandar udara.
 
ž  Hasil ekspor barang dan jasa : Apabila suatu negara mengekspor
barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari
negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang diekspor,
maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak.
 
ž  Kiriman valuta asing dari luar negeri  : Jumlah TKI yang bekerja
di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa
ke negara kita cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan
pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk
keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar
negeri harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran
inilah yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara.
 
ž  Wisatawan yang belanja di dalam negeri  : Banyaknya turis yang
datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang
datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara asalnya.
<nowiki> </nowiki>Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di Indonesia.
Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah.
<nowiki> </nowiki>Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi
Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan
devisa akan semakin banyak.
 
ž  Pungutan bea masuk<nowiki> </nowiki>: Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya
barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah
devisa. Semakin banyak arus barang luar negeri yang masuk ke Indonesia
maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak. Akan tetapi pada
kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin
(diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi
<nowiki> </nowiki>negara.
 
ž  Dan lain-lain
 
KEGUNAAN / MANFAAT DEVISA
 
ž  Membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor)
 
ž  Membayar hutang pokok serta bunga hutang luar negeri
 
ž  Pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri
 
ž  Membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dll)
 
ž  Membiayai atlit, misi kebudayaan, studi banding / perjalanan dinas pejabat negara
 
ž  Dan lain-lain
 
MEKANISME
 
˜  Pejabat sementara (Pjs.) Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution,
<nowiki> </nowiki>meresmikan secara langsung penyelenggaraan mekanisme setelmen <em>United State Dollar/Indonesian Rupiah Payment-Versus-Payment</em> (USD/IDR PVP) pada sistem BI-RTGS (Bank Indonesia – <em>Real Time Gross Settlement</em>), pada Rabu, 9 Juni 2010, di Jakarta.
 
˜  “Mekanisme setelmen USD/IDR PVP dapat memberikan manfaat utama
bagi perbankan berupa mitigasi risiko kegagalan setelmen pada salah satu
<nowiki> </nowiki>mata uang atau <em>foreign exchange settlement risk</em>“, demikian
Darmin dalam sambutannya. Dijelaskan juga bahwa mekanisme ini dapat
mendukung peningkatan manajemen risiko, permodalan dan likuiditas yang
semakin baik, serta operasional kegiatan <em>back office</em> yang semakin efisien di bank umum devisa yang menggunakannya
 
˜  Implementasi mekanisme USD/IDR PVP diperkirakan akan menghasilkan pula <em>spilling over effect</em> positif pada pasar valuta asing terbesar di Indonesia, berupa tersedianya pilihan <em>counterparty</em>
<nowiki> </nowiki>di pasar USD/IDR domestik yang semakin banyak, termasuk dari segmen
bank umum devisa skala menengah dan bahkan kecil yang dapat menyediakan
tambahan <em>supply</em> yang semakin mencukupi untuk memenuhi dinamika
demand di pasar USD/IDR. “Penyelenggaraan mekanisme setelmen PVP untuk
penyelesaian transaksi jual-beli USD/IDR juga sejalan dengan Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No.10/37/2008
yang mengatur penyelesaian setiap Transaksi Valuta Asing terhadap
Rupiah harus dilakukan dengan pemindahan dana secara penuh atau
dilakukan secara <em>trade-by-trade</em>“, tambah Darmin
 
˜  Pada saat ini terdapat 28 bank umum devisa yang terdaftar pada
Sistem BI-RTGS sebagai pengguna mekanisme setelmen USD/IDR PVP. Sebagian
<nowiki> </nowiki>diantaranya, atau 18 bank telah aktif menggunakan mekanisme tersebut.
Sementara bank-bank umum devisa lainnya masih dalam proses pendaftaran
untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut.
 
== Fungsi devisa ==