Kabupaten Melawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Antoniuszg (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22:
| web=http://www.melawikab.go.id/
}}
'''Kabupaten Melawi''' adalah sebuah [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Kalimantan Barat]]. Kabupaten Melawi dilewati olehmemiliki tiga sungai membentang di wilayah tersebut di antaranya, yaitu [[Sungai Kayan]], [[Sungai Melawi]] dan [[Sungai Pinoh]]. Dahulu dikenal sebagai daerah Melawei (alias [[Lawai|Laway]], Melahoei., Pinoe).<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1850.html?zoomview=1 Borneo in 1850 ]</ref><ref name="Tijdschrift 23">{{en}}{{cite journal|author=Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië |url=http://books.google.co.id/books?id=sAxBAAAAcAAJ&dq=sulthan%20Acihhat-ollah%20VI&pg=RA1-PA199#v=onepage&q=sulthan%20Acihhat-ollah%20VI&f=false|title=Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië |volume= 23|issue=1-2|pages=198 | publisher=Nederlandsch-Indië | year=1861 }}</ref> Daerah aliran sungai Pinoh merupakan termasuk wilayah [[Kerajaan Kotawaringin]].<ref>[http://books.google.co.id/books?id=p64WAQAAIAAJ&dq=Kottawaringin&pg=RA1-PA286#v=onepage&q=Kottawaringin&f=false {{nl}} Perhimpunan Ilmu Alam Indonesia, Madjalah ilmu alam untuk Indonesia. Indonesian journal for natural science, Volume 10-11, 1856]</ref> Kontrak 1756, Sultan [[Tamjidullah I]]<ref>mertua Sultan [[Syarif Abdurrahman Alkadrie]]</ref> dari Banjarmasin dengan VOC-Belanda mendaftarkan Melawai (alias Melawi) dalam wilayah pengaruh [[Kesultanan Banjarmasin]].<ref name="Tijdschrift 23">{{nl icon}}{{cite journal|author=Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië |url=http://books.google.co.id/books?id=sAxBAAAAcAAJ&dq=panembahan%20Mabrhoem&pg=PA218#v=onepage&q=panembahan%20Mabrhoem&f=false|title=Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië |volume= 23|issue=1-2|pages=218 | year=1861 }}</ref> Tanggal 1 Januari 1817 Raja Banjar Sultan Sulaiman menyerahkan Sintang dan Melawi (disebut dengan nama Lawai) kepada Hindia Belanda.<ref>{{id icon}}{{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=N5jc0h1BktwC&lpg=PA276&dq=balangan&hl=id&pg=PA273#v=onepage&q=balangan&f=true |fisrt=Marwati Djoened |last=Poesponegoro |coauthors=Nugroho Notosusanto|location= Indonesia|title= Sejarah nasional Indonesia: Nusantara di abad ke-18 dan ke-19|publisher= PT Balai Pustaka|year= 1992|isbn= 979-407-410-1}}ISBN 978-979-407-410-7</ref>Tanggal 4 Mei 1826, Sultan Adam dari Banjarmasin menyerahkan Lawai (alias Melawi) kepada Hindia Belanda.
 
== Batas wilayah ==