Kota Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
|spacing=1
|size=275
|photo1a=Padang dari Gunung Padang 2.JPG {{!}}Panorama Kota Padang dari Taman Sitti Nurbaya
|photo2a=Adityawarman Museum.JPG{{!}}Museum Adityawarman
|photo2b=2-2014 Masjid Raya Sumbar, Ahmad Yani 2.JPG{{!}}Masjid Raya Sumatera Barat
|photo3a=Tour de Singkarak 2013 (2).jpg{{!}}Kejuaraan Tour de Singkarak
|photo3b=Batang Arau river.JPG{{!}}Muara Sungai Batang Arau
|photo4a=Pantai padang dulu.jpg{{!}}Jalan Samudera, Pantai Padang
|photo4b= Tribune Imam Bonjol.JPG {{!}}Lapangan Imam Bonjol
|foot_montage = Dari atas searah jarum jam: panorama Kota Padang dari [[Taman Sitti Nurbaya]], [[Masjid Raya Sumatera Barat]], muara [[Batang Arau]], [[Lapangan Imam Bonjol]], Jalan Samudera, [[Tour de Singkarak]], dan [[Museum Adityawarman]].
}}
Baris 105:
== Sejarah ==
{{utama|Sejarah Kota Padang}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De rivier van Padang TMnr 3728-845.jpg|thumb|288px|[[Pelabuhan Muara|Muara Padang]] pada tahun 1883-1889 ([[litografi]] berdasarkan [[cat air]] oleh [[Josias Cornelis Rappard]])]]
Tidak ada data yang pasti siapa yang memberi nama kota ini Padang. Diperkirakan kota ini pada awalnya berupa sebuah lapangan atau dataran yang sangat luas sehingga dinamakan ''Padang''. Dalam [[bahasa Minangkabau|bahasa Minang]], kata ''padang'' juga dapat bermaksud [[pedang]].<ref>{{cite book|title=Paco-Paco (Kota) Padang|last=Colombijn|first=Freek|pages=55}}</ref> Menurut [[Tambo Minangkabau|tambo]] setempat, kawasan kota ini dahulunya merupakan bagian dari kawasan [[rantau]] yang didirikan oleh para perantau [[suku Minangkabau|Minangkabau]] dari [[Dataran Tinggi Minangkabau]] (''darek''). Tempat permukiman pertama mereka adalah perkampungan di pinggiran selatan [[Batang Arau]] di tempat yang sekarang bernama [[Seberang Padang, Padang Selatan, Padang|Seberang Padang]].<ref>{{cite book|title=Paco-Paco (Kota) Padang|last=Colombijn|first=Freek|pages=56}}</ref> Seperti kawasan rantau Minangkabau lainnya, pada awalnya kawasan sepanjang pesisir barat Sumatera berada di bawah pengaruh [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>{{cite book |last=Cortesão|first=Armando|title=The Suma Oriental of Tomé Pires|year=1944|publisher=Hakluyt Society|location=London|volume=2}}</ref> Namun, pada awal abad ke-17 kawasan ini telah menjadi bagian dari kedaulatan [[Kesultanan Aceh]].<ref>{{cite book |last=Kathirithamby-Wells|first=J|title=Achehnese Control over West Sumatra up to the Treaty of [[Painan]] of 1663. JSEAH 10. 3:453-479.|year=1969}}</ref><ref>{{cite web|last=Abdullah|first=Taufik|authorlink=Taufik Abdullah|url=http://cip.cornell.edu/DPubS/Repository/1.0/Disseminate/seap.indo/1107140687/body/pdf|title=Some Notes on the Kaba Tjindua Mato: An Example of Minangkabau Traditional Literature|format=PDF|accessdate=2010-03-30}}</ref>
 
Baris 141:
| url =http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=36169&refer=&units=us |title =Weatherbase: Weather for Padang, Indonesia | publisher=Weatherbase | year=2011 }} Diakses pada 23 November 2011.</ref>
}}
[[Berkas:Padang via Google Earth.jpg|thumb|right|Meskipun memiliki wilayahluas seluastotal 694,96&nbsp;km², hampir 70% wilayah Kota Padang berupa perbukitan dan kawasan [[hutan lindung]].]]
Kota Padang terletak di pantai barat pulau [[Sumatera]], dengan luas keseluruhan 694,96&nbsp;km² atau setara dengan 1,65% dari luas provinsi Sumatera Barat.<ref name="BPS">sumbar.bps.go.id [http://sumbar.bps.go.id/?page=artikel&fd=artikel&act=lihat&idtopik=203&idartikel=102 Luas Daerah dan Jumlah Penduduk Kota Padang].</ref> Hampir 70% dari luas Kota Padang merupakan perbukitan dan kawasan [[hutan lindung]]. Hanya sekitar 205,007&nbsp;km² luas wilayah yang dapat dikembangkan sebagai daerah efektif perkotaan.<ref>[http://www.padang.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=49&Itemid=59 Kondisi Geografis Kota Padang]</ref> Daerah perbukitan membentang di bagian timur dan selatan kota. Bukit-bukit yang terkenal di Kota Padang di antaranya adalah Bukit Lampu, Gunung Padang, Bukit Gado-Gado, dan Bukit Pegambiran. Kota Padang memiliki garis pantai sepanjang 84&nbsp;km dan pulau kecil sebanyak 19 buah (di antaranya yaitu [[Pulau Sikuai]] dengan luas 4,4 ha di [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Kecamatan Bungus Teluk Kabung]], [[Pulau Toran]] seluas 25 ha dan [[Pulau Pisang Gadang]] di [[Padang Selatan, Padang|Kecamatan Padang Selatan]]).<ref>www.kp3k.dkp.go.id [http://www.kp3k.dkp.go.id/lkkpn/index.php?option=com_content&view=article&id=72:kawasan-konservasi-perairan-nasional&limitstart=2 Kawasan Konservasi]. Diakses pada 27 Juni 2010.</ref><ref>www.ppk-kp3k.dkp.go.id [http://www.ppk-kp3k.dkp.go.id/direktoripulau/index.php?option=mod_pulau&id=preview&id_pulau=378 Profil Pulau Pisang Gadang]. Diakses pada 27 Juni 2010.</ref> Daerah perbukitan membentang di bagian timur dan selatan kota. Bukit-bukit yang terkenal di Kota Padang di antaranya adalah Bukit Lampu, Gunung Padang, Bukit Gado-Gado, dan Bukit Pegambiran.
 
Secara geografis, Kota Padang termasuk salah satu daerah rawan [[gempa bumi]]. Pada tahun 1833, Residen James du Puy melaporkan terjadi [[Gempa bumi Sumatera 1833|gempa bumi]] yang diperkirakan berkekuatan 8.6–8.9 skala Richter di Padang yang menimbulkan tsunami.<ref name="gempapadang2"/> Sebelumnya pada tahun 1797, juga diperkirakan oleh para ahli pernah terjadi [[Gempa bumi Sumatera 1797|gempa bumi]] berkekuatan 8.5–8.7 skala Richter, yang juga menimbulkan tsunami di pesisir Kota Padang dan menyebabkan kerusakan pada kawasan Pantai Air Manis.<ref name="gempapadang2">{{cite journal|last=Natawidjaja|first=D. H.|coauthors=K. Sieh, M. Chlieh, J. Galetzka, B. W. Suwargadi, H. Cheng, R. L. Edwards, J.-P. Avouac, dan S. N. Ward|title=Source parameters of the great Sumatran megathrust earthquakes of 1797 and 1833 inferred from coral microatolls|url=http://www.gps.caltech.edu/~sieh/pubs_docs/papers/P06e.pdf|journal=Journal Of Geophysical Research|volume=111|issue=B06403|month=Juni|year=2006|doi=10.1029/2005JB004025 |pages=B06403}}</ref> Pada 30 September 2009, kota ini kembali dilanda [[Gempa bumi Sumatera Barat 2009|gempa bumi]] berkekuatan 7,6 [[skala Richter]],<ref>{{cite journal|last=McCloskey|first=J.|last2=et. al.|title=The September 2009 Padang Earthquake|journal=Nature Geoscience|volume=26|year=2010|volume=3|pages=70-71|doi=10.1038/ngeo753}}</ref> dengan titik pusat gempa di laut pada 0.84° LS dan 99.65° BT dengan kedalaman 71&nbsp;km, yang menyebabkan kehancuran 25% infrastruktur yang ada di kota ini.<ref>sirrma.bppt.go.id [http://sirrma.bppt.go.id/home/rapid-assessment/rapid-assessment-bencana-gempa-bumi-dan-kolateral-longsor-dan-kebakaran-di-sumbar Bencana Gempa Bumi dan Kolateral Longsor dan Kebakaran di Sumbar]. Diakses pada 26 Juli 2010.</ref>